Setelah lama menunggu, akhirnya dokter keluar dari ruang operasi aurel.
"Gi-gimana keadaan aurel dok"tanyanya dengan raut pilu. Dia benar benar tidak ingin terjadi sesuatu pada aurel.
"Operasinya berjalan lancar, tapi"jeda dokter itu membuat rio yang semula menghela nafas lega kembali mati rasa.
"Pasien mengalami koma"
Degg
"Ko-koma dok"sautnya dengan wajah tak percaya. Air matanya menetes begitu saja tanpa di minta. Berusaha meminta penjelasan yang lebih lanjut lagi. Dan jawabannya sama, aurelnya koma.
Setelah memberi tahu keadaan aurel dokter itu langsung pergi karena tadi seorang suster memanggilnya.
Rio yang mendengar itu merasa detak jantungnya berhenti. Aurelnya koma?
Dia langsung meminta satria untuk memberitahukan berita ini pada teman temannya.
Disisi lain
"Lo kenapa sat"tanyanya heran melihat temannya yang terlihat panik setelah menerima telepon.
"Iya ampe pucet gitu"celetuk yang satunya.
"Putra, abel jangan berisik dulu deh"saut cleo jengah. Hei bukan hanya mereka saja yang kepo, tapi semua. Tapi mereka ini merasa seolah mereka yang paling kepo.
"Jawab elah sat gue kepo juga nii"ara ikut ikutan sekarang dia melihat wajah satria yang tidak seperti biasanya.
"Gue tau lo bro, lo pasti lagi mikirin sesuatu"ucap aksa sambil menepuk pelan bahu satria. Dan tepukannya itu menyadarkan satria dari lamunannya.
"A-aurel koma"sautnya pelan dan tidak berani melihat raut wajah teman temannya. Beda lagi dengan apa yang dirasakan oleh teman temannya. Mereka yang mendengar itu terkejut.
"A-aurel koma"saut cleo tak percaya.
"Lo-lo pasti bercanda kan"pekik abel dengan air mata yang ada di pipinya.
"Ga ini ga mungkin"teriak ara sambil menggelengkan kepalanya.
"Lo bohong kan sat, lo bohong"
"Jawab gue sat jawab"bentaknya dengan tangan yang menarik kerah baju satria. Mereka ingin mencegah ara tapi mereka masih terlalu terkejut saat ini.
"Gu-gue ga bohong"ucapnya pelan dengan mata yang masih tak berani menatap teman temannya.
"Bangsat lo pasti bohong, ga mungkin aurel koma dia tadi masih gue. Iya kan abel, cleo dia tadi masih sama kita. Aurel baik baik aja dia ga koma"ucapnya dengan air mata yang tak berhenti keluar dari pelupuk matanya.
Aksa yang melihat itu menarik ara ke dalam pelukannya. Ara benar benar sedang dalam emosi yang tidak stabil, dan dia paham itu. Jadi dia harus menenangkan ara.
Teriakan bahkan bentakan dari ara tadi membuat seluruh teman sekelas mereka mengalihkan pandangannya. Mereka juga terkejut mendengar pengakuan satria kalau aurel koma. Ingin bertanya tapi tidak berani. Ya itulah posisi mereka saat ini.
"Lo pasti bohong, lo pembohong" racaunya di dalam pelukan aksa. Aksa yang melihat itu mengelus rambut ara pelan, seolah memberikan ketenangan.
Berbeda dengan abel dan cleo yang menahan isakannya. Dalam hal seperti ini, mereka semua tidak boleh lemah bukan. Mereka harus saling menguatkan.
"Ara"panggilnya lembut membuat ara melepaskan pelukan aksa.
Ara yang mendengar itu langsung menubrukkan diri ke pelukan cleo. Iya yang memanggil ara tadi cleo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunité || END
Teen FictionJudul awal Troublemaker Opportunité kata dari bahasa Prancis yang artinya kesempatan. Sama seperti cerita ini. Tentang aurel yang berharap Tuhan memberinya satu kesempatan untuk membuat mereka yang terluka karenanya bahagia. Dan juga tentang rio yan...