Empat puluh enam

75 4 3
                                    

Malam hari pun tiba, setelah pulang dari jalan jalan bersama temannya. Disinilah aurel, termenung di atas balkon kamarnya.

Bahkan saat makan malam tadi dia hanya diam. Memicu kerutan tanya di dahi kedua orang tuanya. Mereka seolah bingung dengan sikap putrinya yang terasa sangat berbeda.

Bersyukurlah, karena bara tidak ada di rumah saat ini. Dia sedang dalam perjalanan ke Singapura. Mengontrol cabang bisnisnya yang ada di sana.

Dan ya karena itu, aurel dapat bernafas lega. Dia mungkin masih bisa memberikan alasan untuk kedua orang tuanya. Tapi tidak dengan bara, karena lelaki satu itu sangat pandai untuk memancing sesuatu.

Bukan hanya memancing emosi saja. Tapi juga sangat ahli dalam memancing seseorang agar berkata jujur kepadanya.

Dan disinilah aurel sekarang, setelah menyelesaikan makan malamnya. Dia termenung seorang diri di balkon kamarnya.

Duduk diam, ditemani angin malam. Itu lah kebiasaan aurel dikala gundah melanda.

Tak lupa pula dia selalu membawa gitar kesayangannya. Memetiknya secara perlahan. Menyanyikan lagu yang sesuai dengan keadaannya saat ini.

Jangan lupakan secangkir coklat panas dan buku diary kesayangannya.

Aurel memang senang dalam hal menulis. Dia juga selalu menumpahkan apa yang dia rasa dalam bentuk tulisan.

Itu juga yang membuatnya sangat pantang untuk menangis. Karena baginya, menuliskan seluruh keluh kesahnya sudah sedikit meringankan bebannya.

Ya, hanya sedikit.

Juni, 2020

Akan kutuliskan sedikit kisahku beberapa hari ini
Tentang kisah ku yang sebelumnya sangat sempurna
Tentang kisah ku yang sebelumnya begitu bahagia
Dan kini, semuanya hanya sebatas cerita

Bukan, bukan karena aku yang menyerah
Tapi keadaan yang membuat ku memilih mengakhiri semuanya

Bukan, bukan karena aku yang terlalu egois untuk memahami semuanya
Tapi takdir yang memintaku untuk mundur dari jalan ceritanya

Aku bingung,
Aku berada di posisi dimana untuk maju aku tak sanggup
Dan untuk mundur aku pun tak mampu

Aku ditempatkan di situasi,
Dimana semuanya tak lagi sama

Dia yang berjalan berdampingan dengan orang baru
Yang jelas, aku tak tau itu siapa

Dia yang dengan bahagianya mengukir tawa
Dan aku yang dengan pedihnya menyimpan luka

Karena itulah, aku memilih mengakhiri kisahku

Bukan karena sudah tak ada rasa,
Tapi untuk apa mempertahankan sebuah cerita
Jika di dalamnya, ada penambahan tokoh yang jelas aku tak tau asal usulnya

Untuk apa aku pertahankan ini semua
Jika dia yang aku anggap berharga
Seolah telah mengakhiri semuanya

Aku sedih, aku kesal, tapi aku tidak benci
Aku hanya akan ingat,
Bahwa bahagiaku pernah hancur karenanya

Jika memang ini adalah takdirku dengannya
Takdir bahwa ceritaku memang seharusnya berakhir,
Maka akan aku terima

Tapi satu yang aku pinta,
Setidaknya, buat dia bahagia tanpa adanya aku disisinya

Aku tak akan mengganggu
Karena sudah selesai tugasku
Tugas untuk membahagiakannya

Dan untuk terakhir kalinya,
Akan aku pastikan, bahwa dia benar benar bahagia

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang