Empat puluh lima

66 3 0
                                    

Rio sudah mencari aurel di mana pun, dan dia tetap belum menemukan keberadaannya.

seluruh sudut sekolah sudah dia lalui. Bahkan semua murid di sepanjang koridor juga sudah ia tanyai.

Dan hasilnya tetap sama. Seseorang yang kini terluka karenanya tidak juga ia temukan keberadaannya.

Seseorang yang dia buat kecewa. Ya aurel gadisnya.

Tapi tunggu, akankah rio masih pantas menganggap aurel gadisnya?

"Gue udah keliling sekolah dan aurel ga ketemu juga. Kamu dimana si sayang, please kasi aku waktu buat jelasin semuanya"

"Kasi aku waktu buat perbaikin semuanya yang tanpa sengaja aku buat hancur"gumamnya lirih karena tak kunjung menemukan aurel.

Teman temannya juga seakaan hilang ditelan bumi. Berkali kali dia coba hubungi. Tapi semuanya ditolak oleh teman temannya, bahkan sekarang hpnya dalam keadaan mati.

Disisi lain

"Aurel"panggilnya pelan diiringi tepukan lembut di bahu aurel.

Aurel tetap diam. Bahkan menolehkan kepalanya saja tidak dia lakukan.

"Rel lo yang sabar ya"ucap abel yang kini ikut duduk di samping aurel.

"Aurel yang gue kenal kan kuat"ara melanjuti dengan senyuman di wajahnya.

"Aurel ga boleh cengeng. Aurel ga boleh lemah"

"Sejujurnya gue juga ga sekuat itu" aurel menyahuti tak lupa pula dengan senyum kecutnya.

Ara dan abel yang mendengar itu langsung menarik aurel ke dalam pelukan.

Mereka bertiga berpelukan.

Mereka tau bagaimana perasaan aurel. Mereka paham.

Aurel yang sedari tadi fokus pada fikirannya sendiri. Ara dan abel yang tak henti hentinya menghibur aurel walau tak mendapat tanggapan.

Ya mereka tak sadar ada beberapa pasang mata menyaksikan itu semua.
Cleo, juga aksa dkk. Mereka melihat semuanya.

Melihat betapa rapuhnya sosok yang terkenal kuat dan tegar di depan teman temannya.

Melihat betapa rapuhnya aurel saat berurusan dengan cinta.

Dan betapa kuatnya persahabatan mereka.

"Kita bolos aja yuk"

Kalimat yang terlontar itu membuat tiga anak manusia yang sedang berpelukan ini mengalihkan pandangan.

"Cleo"beonya.

"Ya ini gue, kenapa?"

"Serius lo ngajak bolos?"abel bertanya dengan nada tak percayanya.

"Kenapa emang?kalian ga mau?"

"Eh ya pasti mau dong, tapi kan tumben aja gitu"ara menimpali.

"Yaudah jadi mau bolos apa ga nih?"

"Kuy lah"

Mereka menjawab secara bersamaan. Bahkan aksa dkk juga menyahuti.

Mereka langsung saja menjalankan aksinya.

Sesekali bolos gapapa kan?

Itulah pemikiran cleo. Lagipula dia hanya ingin mengembalikan mood aurel saja.

Jadi untuk kali ini tak apa.

Mereka yang baru saja mendarat setelah meloncati pagar sekolah itu langsung bergegas mencari kendaraan yang ada.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang