Tiga puluh lima

87 4 0
                                    

•••••

"Ini kita mau kemana"tanyanya memecah keheningan di dalam mobil.

"Ih rio jawab dong"rengeknya karena rio tidak menjawab pertanyaannya.

"Kita ke rumah aku, mau kan"tentu saja dibalas anggukan antusias dari aurel yang membuatnya semakin menggemaskan.

Cewe gue makin lama makin cakep

Rio tersenyum melihat tingkah aurel. Tangan kanannya digunakan untuk menyetir mobil. Sedangkan tangan kirinya dia gunakan untuk menarik aurel agar lebih dekat darinya.

Aurel tentu saja tidak menolak, dia malah menyandarkan kepalanya ke bahu rio sambil memeluknya. Sedangkan tangan rio yang satunya tak henti henti mengusap pucuk kepala aurel.

Sungguh perasaan mereka saat ini tak dapat dijelaskan. Hanya mereka dan tuhan yang tau. Yang jelas satu kata dapat didefinisikan, nyaman.

"Rio, aurel kangen deh sama naya" ucapnya manja lalu dibalas usapan dipucuk kepalanya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan rio. Dan tentunya aurel merasa senang karena itu.

*****

"Ayo rio buruan ishh"aurel menarik narik tangan rio agar segera memasuki rumahnya.

"Sabar yang, jangan lari lari gitu"

"Udah ga sabar mau ketemu naya ishh rio ma ga paham"rengeknya.

"Iya tapi pelan pelan yang nanti kamu jatoh"aurel tak mendengarkan itu. Dia malah berlari meninggalkan rio yang masih ada di belakangnya.

"Yang pelan pelan nanti kamu jat—"
belum selesai rio bicara kejadian di depannya membuatnya membulatkan mata.

Gubrakk

"Aaaa rio sakit hiks"

"Sakit a-aurel ga suka"ucapnya sesegukan. Rio yang melihat itu tentu saja panik. Dia langsung berlari menghampiri aurel.

"Ya ampun, mana yang sakit yang" tanya rio panik.

"Kaki aurel sakit hiks, ini semua gara gara rio pokoknya"sungut aurel membuat rio mengernyitkan alisnya.

"Kok aku sih yang"tanya rio heran.

"Iya kan rio doain aurel jatoh tadi" aurel mengucapkan itu dengan muka cemberut.

"Aku ga doain kamu sayang, tadi tu aku ngingetin kamu"rio menjelaskan. Karena kalau dibiarkan aurel bisa ngambek nanti.

"Ihh kalo gitu aurel minta gendong cepet kaki aurel sakit ni"ucapnya meminta tolong. Eh kok kaya merintah ya?

Minta tolong kok ngegas?

Rio langsung saja menggendong aurel ala bridal style. Dia membawa aurel masuk ke rumahnya.

"Abanggg"teriak seorang anak kecil di dalam gendongan ayahnya.

"Loh kamu kenapa aurel"tanya rena yang baru saja muncul dari dapur.

"Tadi jatoh bun"jawab rio setelah menurunkan aurel dari gendongannya.

"Kakak cantik kenapa"naya langsung berlari ke arah aurel.

"Tadi kakak jatoh sayang"bukan aurel yang menjawab melainkan rena.

"Kaki kakak cantik beldalah"naya yang melihat luka di lutut aurel berkaca kaca. Iya dia mengucapkan itu dengan nada cadelnya.

"Eh kamu kenapa nangis cantik"aurel yang melihat itu merasa bingung.

"Naya ga mau kalo kakak cantik luka hiks"tangisnya dan langsung di angkat rio dalam gendongannya.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang