Dua puluh enam

95 5 0
                                    

Pagi hari yang cerah, tak juga membangunkan dua anak manusia yang tidur dengan nyenyaknya.

Cklekk

"Oh ya ampun"toa ara heboh membuat mereka buru buru memasuki ruangan aurel.

"Hah"pekik abel dan cleo bersamaan.

Aksa dkk langsung berlari ke ruangan aurel dan diikuti oleh bara dan orang tuanya.

"Kalian kenapa sii"tanya aksa panik. Dia belum melihat pemandangan di depannya.

"Ih liat deh"kesal ara karena dia tidak juga peka. Dengan tak sabaran dia menolehkan kepala aksa agar melihat pemandangan di depannya.

Ehm apa tadi peka?
Dalam hal apa dulu nii:v

"Gila"takjubnya setelah mengetahui maksud dari teriakan ara dkk.

"Edan"saut putra sambil menggelengkan kepalanya.

"Ih jadi pengen"toa ara sambil menggigit ujung jarinya.

"Lebay banget lu"celetuk cleo jengah dengan aksi temannya itu.

Beda lagi dengan bara dan kedua orang tuanya yang tersenyum melihat  pemandangan manis yang ada di depannya.

Disana mereka melihat aurel dan rio yang masih tidur dengan sangat dekat. Bagaimana tidak, aurel yang tidur di dalam pelukan rio dan lengan rio yang dijadikan bantal aurel. Dan tangannya yang satunya memeluk aurel dengan sayang.

Sungguh pemandangan yang sangat manis bukan?

Mereka pun tidak berniat membangunkan aurel dan rio. Bahkan sedari tadi teman temannya malah sibuk mengambil gambar aurel dan rio yang sedang tertidur.

Kan sayang kalo ga di abadikan.

Oke itulah pendapat mereka. Entah lah mengapa mereka bisa berpemikiran seperti itu.

Bara yang melihat tingkah konyol dari teman teman adiknya tertawa. Tak ingin ketinggalan, dia malah ikut ikutan dalam aksi ara dkk dan aksa dkk itu.

Diandra dan dharma yang melihat tingkah bara itu memutarkan bola matanya.

Itu anak sape sih mau malu in amat.

Batin diandra dan dharma kompak. Sungguh mereka tak habis pikir dengan kelakuan anak pertamanya itu.

"Udah kali, kalian ini ngapain si"tegur diandra yang sudah merasa jengah dengan kelakuan aneh mereka.

"Hehe abisnya kan momen langka tan"saut putra cengengesan.

"Hooh, excited aku tuu"ara menyahuti.

"Awas aja aurelnya kebangun gara gara kalian"ancam dharma yang membuat mereka bergidik ngeri.

"Hehe piss dad"celetuknya dengan mengangkat tangannya membentuk huruf 'v' sebagai tanda meminta maaf.

"Ya terserah kamu"gondok dharma dengan anaknya itu.

Udah gue sekolahin jauh jauh, kenapa makin nyebelin si jadi anak.

Tentunya itu hanya didalam batinnya saja. Tak mungkin dia mengucapkannya langsung, bisa ditabok dia oleh istrinya.

"Mending kita keluar aja deh, takutnya ganggu mereka"ajak satria yang di setujui oleh diandra dan dharma. Beda lagi dengan teman temannya yang malah memberengut kesal.

"Kenapa dah lo"tanyanya ke putra.

"Enakan di sini sat"celetuk aksa yang membuat satria menghela nafas. Hei teman temannya ini, tidak bisakah bersikap lebih dewasa sedikit?

"Lo mau bangun sendiri apa perlu gue bangunin dengan cara gue" ancamnya pada putra yang malah dengan santainya rebahan di sofa.

Ara dkk tertawa melihat itu. Tanpa perlu dipaksa lagi mereka sudah berlari keluar dari ruangan aurel.

"Udah tarik aja kuyy"celetuk bara dengan senyum smirknya.

Putra yang melihat itu gelagapan dan langsung saja bangun dari tempatnya.

"Ah ga asik lo bang"

"Biarin"sautnya santai tanpa mempedulikan raut kesal putra.

"Udahlah yuk keluar"ajak diandra pada akhirnya. Jika tidak dilerai takutnya kan malah perang.

Kalau perangnya elit gitu ga masalah. Ini malah perangnya adu bacot, kan ga banget. Nanti aurel kebangun dari tidurnya kan mampus.

Setelah dari ruangan aurel, ara dkk dan aksa dkk memutuskan nongkrong di cafe di depan rumah sakit ini.

Sedangkan diandra memutuskan untuk ke butik yang sudah lama tidak dia urus. Begitu pula dharma yang langsung ke kantornya.

Beda lagi dengan makhluk tampan tapi menyebalkan satu ini. Siapa lagi kalau bukan bara.

Tadi saat diandra meminta bara untuk mengantarkannya ke butik, dia beralasan ingin ikut nongkrong di cafe. Dan jadilah diandra naik taksi saja karena jarak butik dengan kantor yang lumayan jauh ditambah jalurnya yang berlawanan arah.

Tapi setelah kepergian orang tuanya, dia dengan tampang watadosnya berkata.

"Gue cabut dulu yee"

"Loh katanya mau ikut bang"tanya abel heran dengan tingkah abang dari temannya yang sudah dia anggap sebagai abangnya itu.

"Hooh kuyy lah kalo ikut"ajak putra pula.

"Ga jadi lah gue sibuk"sautnya santai yang membuat ara dkk dan aksa dkk mengerutkan keningnya.

"Lah gimana si lo bang"oke aksa benar benar bingung sekarang.

"Iya ga konsisten lu"celetuk ara.

"Biarin si, lagian gue ogah ya main sama bocah"sautnya dengan muka tanpa dosa yang membuat mereka yang ada disana ingin sekali menaboknya.

"Dah la gue cabs dulu"songongnya lalu berlalu dengan santai tanpa peduli bila teman teman dari adiknya itu ingin melahapnya hidup hidup.

Bangsat-aksa
Tahan ara tahan, ga boleh emosi-ara
Anjirr-putra
Untung udah gue anggep abang-abel
Pengen gue bogem sumpah-satria
Mimpi apa gue semalem-cleo

Umpatan mereka tersusun rapi dihati. Tak ada gunanya juga mereka teriak teriak, yang ada mereka malah di depak satpam rumah sakit ini nanti.

Tapi ini sumpah ya, kalau bukan di rumah sakit mereka pasti akan berteriak menyumpah serapahi manusia menyebalkan yang sialnya kelewat tampan itu.

Kalau aurel udah sembuh, kita bales rame rame lo bang.

Dengan semua rasa kesal yang ada, mereka berjalan ke parkiran dengan tampang datarnya. Bahkan ara memasuki mobil dengan tidak santainya.

Brakk

"Etdah santuy dong lo"kesal abel karena terkejut akan aksi temannya.

"Hooh bisa copot pintu mobil gue"cleo ikut ikutan kesal sekarang.

Jadi mereka itu berangkat dengan dua mobil dengan alasan agar tidak ribet. Dan biar ga menuh menuhin parkiran sama mobil mobil cakep kita. Oke tentunya kata kata itu terlontar dari siapa lagi kalau bukan putra.

Dan herannya teman temannya tetap menyetujui itu. Jadilah ara dkk berangkat dengan mobil cleo sedangkan aksa dkk berangkat dengan mobil putra.

Lalu mereka menuju ke cafe yang menjadi tempat tongkrongan mereka.

Okee segini dulu yaa:)
Maaf banget buat yang part ini pendek
Besok besok lebih panjang lagi deh

Semoga kalian suka yaa✨

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang