Empat puluh

96 1 0
                                    

Pagi hari yang cerah. Aurel dkk dan rio dkk sudah sampai di sekolah sekarang. Berjalan santai di lorong sekolah. Tapi tetap saja tatapan seluruh siswa tak lepas dari mereka.

"Aduh rasanya gue pengen cepet cepet pulang"ara berkata dengan senyuman lebar terpatri di wajahnya.

"Lah goblok, masuk aja belom lu udah mau pulang aja"aurel menyahuti. Sungguh dia tak habis pikir dengan temannya yang satu ini.

"Hooh ga niat sekolah lo"putra mencibir pelan. Kenapa kekasih dari temannya ini sangat aneh?

Ara yang mendengar cibiran dari teman temannya terkekeh ringan.

"Abisnya gue udah laper"

"Kalo laper kan bisa makan di kantin" abel gondok banget sama temannya ini.

Gue tabok aja apa gimana ya?

"Ihh masakan kantin ama rumah gue tuh beda"

"Beda apapun itu, yang jelas lo suka numpang makan di rumah aurel"cleo menjawab dengan santai dan diangguki setuju oleh aurel.

Ara mengerucutkan bibirnya mendengar itu. Baru ingin membuka mulutnya suara dari satria memotongnya.

"Udah ga usah debat"

"Masuk kelas aja ayo"rio melanjuti.

"Iya deh"

Mereka terkadang berpikir, kenapa mereka bisa mempunyai teman seperti itu?

Atau mengapa mereka ditakdirkan memiliki teman seperti itu?

Untung hanya satu teman yang bersifat seperti ara. Jika lebih, hancur ketenangan mereka.

Gila sih, gue nemu temen kek dia dimana coba?

"Hari ini ada tugas ga ya"giliran abel yang bertanya sambil menopang dagunya membuat putra tak bisa mengalihkan pandangannya.

"Ya kaga tau lah dikira gue cenayang kali lo tanya gitu"jawab cleo dengan wajah tidak berpaling dari benda persegi panjang miliknya.

"Kok lo tau sih gue mikir lo cenayang, apa emang lo cenayang beneran cle" ini sumpah ya mereka ga habis pikir dengan jawaban yang diberikan abel itu.

Beda lagi dengan cleo yang sudah meletakan hp nya kesal. Dia menatap abel tajam.

Minta gue cekek ni anak

"Hehe gue bercanda kali, serem amat. Nanti kalo keluar laser dari mata lo gimana"entah dia mendapat pemikiran aneh itu dari mana.

"Gua tampol juga lo nyet"bukan cleo yang menyahuti. Melainkan aurel.

"Eh kok lo yang jawab"

"Udah diem. Sekali lagi mgomong, gue tampol beneran"

Mendengar jawaban aurel yang terkesan datar. Abel langsung menutup mulutnya rapat rapat.

"Lagian lo goblok banget sih"sindir ara membuat abel menatapnya tajam.

"Udah ga usah mulai"aurel mulai jengah sekarang.

Mereka langsung diam mendengar itu. Berusaha fokus dengan kegiatan masing masing.

"Udah jangan marah marah lagi"putra mengerti abel masih kesal dengan kata kata ara tadi.

"Abisnya dia nyebelin"

"Kan kamu tau temen kamu suka bercanda, jangan terlalu dipikirin" jelasnya dan mendapat anggukan abel.

*****

"Udah istirahat, kita ke kantin ga nih"

"Gue sih mau ke rooftop"aurel menjawab pertanyaan cleo.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang