Empat puluh tujuh

62 5 0
                                    

"Alan? tata? maksud kalian apa si?" tanya ara kepo.

"Yeuu kepo banget lo"sinis aurel.

"Yaudah si rel, kita juga kepo tau"abel menyahuti.

"Lo ga mau jelasin ke kita gitu?"tanya cleo.

"Buset, sabar napa cuk. Nanti gue jelasin, dah lah kuyy ngantin"ucap aurel lalu menarik tangan sean atau alan agar mengikutinya.

"Kok gue makin penasaran ya"celetuk putra dengan sesekali melirik ekspresi rio.

"Bodo amat lah, kuyy ngantin biar aurel jelasin disana"aksa menyahuti.

"Kuyy"

"Lo ga mau jelasin gitu rel"ucap cleo mewakili teman temannya. Ya mereka baru saja menghabiskan makanannya di kantin.

"Sabar napa, biar makanan gue ketelen dulu"dan mereka mendengus mendengar jawaban aurel.

"Udah ketelen kan?"tanyanya yang malah seperti sindiran dijeda. "Sekarang buru jelasin"ucapnya memerintah.

Aurel yang mendengar itu memutarkan bola matanya malas.

"Eh anjir, bentar lagi bel dong gue duluan ya"ucap aurel lalu menarik tangan sean agar mengekorinya.

Lagi. Mereka mengumpat karena ulah aurel.

Tinggal jelasin apa susahnya si?

Sedangkan di meja lain. Rio dan flona melihat kejadian itu.

Tepatnya, kedekatan antara aurel juga si murid baru.

"Kak rio gak papa?"tanya flona pelan.

"Harusnya kakak yang tanya gitu sama kamu"jawabnya membuat flona mengerutkan kening.

"Kakak tau yang kamu rasain flo"

Flona tersenyum simpul menanggapi itu. "Aku gapapa kak, tenang aja. Mending kita masuk kelas yuk"ajaknya.

Rio yang melihat itu menghela nafas. Adiknya ini berusaha menutupi kesedihannya. Dan dia tau itu.

Rio hanya mengangguk menanggapi itu. Lalu mengantarkan flona ke kelasnya.

"Kok lo baru masuk si bro?"tanya aksa.

"Tadi ke kelas flona dulu"mereka mengangguk mendengar itu. Beda dengan aurel yang malah tersenyum sinis.

Aurel langsung bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri si anak baru.

"Alannn"rengeknya manja dan itu tak luput dari perhatian semua yang ada di dalam kelas.

"Kenapa si tata?"tanyanya lembut.

"Tata duduk sama alan ya"pintanya dengan bibir mengerucut lucu.

"Loh kenapa?"alan dibuat bingung dengan tingkah tatanya itu.

"Tata bosen duduk disana. Tata ga suka. Tata mau duduk sama alan aja" pintanya membuat alan menghela nafas.

"Yaudah sini duduk sama alan"

"Yeyy makasih alann"pekik aurel senang. Bahkan saking senangnya, dia sampai memeluk alan dan tentunya di balas oleh si empunya.

Rio yang melihat itu tersenyum kecut. Aurel sengaja menghindarinya. Dia bahkan lebih memilih anak baru itu dibanding rio.

Dan semua orang yang ada disana semakin bingung. Ada hubungan apa aurel dan sean?

Atau mungkin, ada hubungan apa antara tata dan alan?

Aurel langsung kembali ke bangkunya dan mengambil tasnya.

"Kenapa? kenapa kamu pindah?" tanya rio pelan. Bahkan untuk menatap aurel saja dia tak sanggup.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang