Ekstra Part 3

74 4 3
                                    

Eyoo kegabutanku membuatku up lagii
Ga kaya biasanya ya kann xixi

Jadi ya, berharap aja aku gabut terus biar cepet cepet up ekstra partnya wkwk

Okelah, langsung aja yukk
Happy reading guys ❤️

🐻🐻🐻

Dan acara itu pun berjalan lancar sampai akhir. Dapat dilihat tempat yang semula penuh sekarang sepi dan hanya ada mereka yang menjadi teman dekat rio disini.

"Aurel?!"ucap ara dkk bersamaan.

Aurel yang mendengar itu tersenyum sekaligus merentangkan tangannya memberi kode ingin dipeluk.

Tentunya ara dkk peka akan hal itu. Mereka langsung saja berhambur ke pelukan aurel.

Menangis, ya menangis bahagia.

Aurelnya telah kembali. Sahabat sekaligus adik kecilnya yang dulu pergi kini telah kembali.

"Jangan pergi lagi!"ucap ara dengan nada merajuknya.

"Iya"

"Jangan tinggalin kita lagi!"ucap abel.

"Iya"

"Tetep jadi adik kesayangan kita!"cleo menyahuti.

"Iya"

Lagi. Jawaban aurel tetap sama. Tapi ara dkk tidak akan protes sekarang karena mereka sangat merindukan momen ini. Dan mereka tidak akan merusaknya karena perdebatan kecil.

"Mending kita bicara di rumah aja yuk!"ajak rena dan diangguki semua orang.

Sampailah mereka di rumah rio. Mereka memutuskan untuk berkumpul disini. Sekedar mengobrol untuk bertukar kabar. Mengobati rasa rindu.

Tapi tidak dengan keluarga aurel. Mereka memutuskan untuk langsung pulang karena mereka tidak bisa meninggalkan clara— anak bara dan jeselyn terlalu lama.

Ya bara dan jeselyn memang tinggal bersama kedua orang tuanya.

"Bunda aurel kangennn!"rengek aurel manja.

"Iya bunda juga kangen kamu" balasnya sambil membalas pelukan aurel.

"Ayah ga mau di peluk juga nih?!"sindir dayn.

"Eh iya, aurel juga kangen sama ayah"ucapnya lalu memeluk dayn.

Baru saja melepaskan pelukannya. Dia hampir saja terjatuh karena pelukan seseorang. Ah ralat, dua orang lebih tepatnya.

Naya dan flona, masih ingat bukan. Kedua adik rio ini. Mereka memeluk aurel erat dan tentunya dibalas oleh si empunya.

Hingga suara dayn menghentikan aksi pelukan itu.

"Udah sekarang gantian abangmu yang melepas rindunya"ucapnya dengan senyuman jahil dan di sambut kekehan semua orang.

Aurel yang diledek seperti itu pun tersenyum malu. Bahkan wajahnya sudah memerah sekarang.

"Ikut aku ke kamar yuk!"ajak rio dan diangguki aurel.

"Aduh gass bro!"celetuk putra heboh.

"Gilak langsung ke kamar dong!"decak sean dengan senyum tertahan.

Berusaha menutup rapat rapat senyumnya. Dayn berucap,"Awas khilaf nak"

"Tahan bro tahan!"seru satria.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang