"Eh kok twins gue belum dateng ya?" abel bertanya dengan muka bingungnya.
"Twins kamu siapa?"putra balik bertanya.
"Ya aurel lah, siapa lagi"
"Lah aurel tuh twinsnya sapa aja anjer, waktu itu cleo, terus cewek gue. Sekarang lo juga ngaku ngaku"cerocos aksa panjang.
"Yeuu kita semua tuh twinsnya aurel" ara menyahuti.
"Kek dia ngakuin lo aja"
Kicep
Satu kalimat yang dilontarkan satria membuat mereka bungkam seketika.
Kok kesannya nyesek banget ya?
"Oke balik lagi ke topik, ini aurel kemana kok belum sampe?"abel mengulang pertanyaannya.
"Sabar dulu, mungkin dia bentar lagi sampe"cleo menenangkan.
"Hooh kan dia biasa berangkat telat"
Jika mereka terus saja membicarakan hal yang tidak penting. Rio justru terdiam di tempatnya memikirkan aurel.
Kenapa aurel belum dateng?
Hingga suara dari seseorang di belakang mereka membuat mereka mengalihkan pandangannya.
"Pada ngomongin apaan nih?"
"Loh, aurell"pekik mereka bersamaan.
"Lo dari mana aja sih? kok baru nyampe?"abel benar benar kepo rupanya.
"Ya dari rumahlah sayangkuuh"gemas aurel. Kalo ga dari rumah, dari mana coba.
"Kok baru nyampe?"lagi. Kalimat itu yang ditanyakan.
"Cerewet banget sih lo semua"
"Ya santuy si rel, kan kita kepo"ara menyahuti.
"Udah deh, mending duduk diem"satria terlanjur jengah karena percakapan gadis gadis ini.
Lagipula bel sudah berbunyi, tapi entah kenapa topik selalu saja tertera didalam otak kaum hawa ini sehingga mereka tidak bisa berhenti beradu argumen.
Mereka langsung memposisikan diri di bangku mereka masing masing. Begitu pula aurel, dia yang telah resmi berpindah tempat duduk. Sekarang duduk tenang di samping sean membuat rio tersenyum kecut.
Okee skipp istirahat
"Woii geszz kantin yok, laper gue"ucap ara dengan suara toanya.
"Santuy kek cuk, ga usah ngegas" dengus aurel.
"Ya mangap"
"Maap njir"cleo meralat ucapan ara. Sedang si empunya malah cengengesan.
"Typo yang disengaja ya gini nih"sindir abel dan dihadiahi tatapan tajam ara.
"Apa? mau gelud? sono di lapangan" ucap aurel saat melihat tanda tanda permusuhan diantara kedua orang ini.
"Kaga"
"Engga kok rel"
Ucap ara dan abel bersamaan. Lalu mereka semua melanjutkan langkah menuju kantin.
Sebelum itu aurel menarik lengan sean agar ikut bersama mereka. Menghiraukan rio yang menatapnya sendu.
"Yang sabar bro"ucap satria diiringi tepukan di bahu rio.
"Kuyy kantin"ucapnya.
Dan sampailah mereka di kantin. Seperti biasa mereka duduk di meja yang hanya boleh di tempati oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunité || END
JugendliteraturJudul awal Troublemaker Opportunité kata dari bahasa Prancis yang artinya kesempatan. Sama seperti cerita ini. Tentang aurel yang berharap Tuhan memberinya satu kesempatan untuk membuat mereka yang terluka karenanya bahagia. Dan juga tentang rio yan...