Tiga puluh tiga

91 4 0
                                    

Pagi hari yang cerah, mereka semua sudah berkumpul di rooftop. Ralat, tidak semua karena cleo dan satria sedang mengikuti rapat OSIS saat ini.

Masih ingat dimana awal mereka berkenalan?saat itu satria bertanya pada cleo dan dijawab dia anggota OSIS. Dan sejak saat itu pula satria memutuskan untuk masuk menjadi bagian dari organisasi itu.

Dan herannya, teman temannya tak ada yang curiga bahkan menyadari aksi modus satria.

Mereka terlalu polos,
Atau satria yang begitu meyakinkan?

Okee lupakan

Mereka ada disini bukan karena membolos ya. Tadi setelah penilaian seni budaya diumumkan, bahwa sehari ini jamkos karena guru mengadakan rapat.

Mereka berada di sini, tetapi mereka justru lebih fokus pada kegiatan masing masing.

Mulai dari rio dkk yang fokus dengan gamenya. Juga aurel dkk yang asik dengan aktivitasnya sendiri.

Aurel yang mendengarkan lagu lewat earphone. Ara yang membuat cerita barunya di wattpad. Dan abel yang sedari tadi heboh menonton vlog dari youtubers favoritenya.

"Ck lo berisik amat si"gondok ara karena acaranya menulisnya terganggu.

"Ih diem lo"sentak abel yang merasa suara ara mengganggu acara menontonnya.

"Eh elo yang berisik ya"saut ara tak mau di salahkan.

"Elo lah"oke bukannya mereka sama sama berisik sekarang?

Bahkan rio dkk yang tadi asik dengan gamenya sampai mengalihkan pandangannya secara tak sadar. Dan membuat mereka kalah.

"Bangsat"umpat rio.

"Anjir kalah kan gue"dengus aksa frustasi.

"Wah ga terima gue"bahkan putra sampai melempar hp nya kesal.

Beda lagi dengan dua gadis ini, mereka masih saja berdebat tanpa mempedulikan sekitar mereka.

Itu cewe gue ngapa sii

Aksa dan putra serempak mengumpat dalam hati. Lagi pula tidak mungkin bukan mereka marah marah secara langsung?bisa ditabok nanti.

"Cewe kalian tuh"rio berbisik pada aksa dan putra yang membuat mereka bingung. Ingin mengakui tapi mereka kesal, kalau tidak diakui juga mereka kena masalah. Dan jadilah mereka tetap diam.

"Aksa abel nakal nih"ara merajuk sekarang. Bahkan dia menyeret aksa dalam permasalahan ini membuat si empunya menghela nafas.

Ini kenapa gue jadi kena sii

"Mampus"ledek putra puas.

"Putra belain abel dong"oke nampaknya hilang sudah ledekan putra. Dan pada akhirnya rio merasa menang banyak sekarang. Bahkan dia menjulurkan lidahnya ke mereka berdua.

Mampus

Ucap rio tanpa suara membuat mereka berdua kompak melotot.

Songong ni anak-aksa
Awas aja lo-putra

Aksa dan putra kelimpungan sekarang. Sedari tadi pacar mereka itu tak henti hentinya berdebat.

Mulai dari ara yang menyalahkan abel. Dan abel juga menyalahkan ara. Begitu seterusnya.

Ini kapan selesainya

Terus terang mereka bingung. Kenapa mereka bisa punya pacar seperti ini.

Disisi lain, rio sedari tadi memperhatikan aurel yang asik dengan dunianya sendiri. Tanpa mempedulikan kelakuan teman temannya itu.

Rio yang penasaran aurel mendengarkan apa, langsung saja melepas satu earphone aurel dan memakainya. Membuat aurel memekik tertahan.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang