Setelah mendengar penjelasan rio mengenai dalang di balik aurel yang sekarang tengah koma. Mereka mengepalkan tangannya. Emosi, jangan ditanya. Karena orang itu telah membuat kesayangannya terluka.
Brakk
"Ga terima gue"bentak ara emosi. Memukulkan tangannya ke dinding untuk melampiaskan emosinya.
"Kita harus balas dendam"lanjutnya tanpa ada bantahan. Aksa yang melihat itu menarik ara untuk duduk disampingnya. Dia tau ara akan melakukan apapun untuk membalas perbuatan dino itu.
"Gue setuju, gue juga ga terima kalo aurel jadi korbannya"celetuk abel yang membuat putra membulatkan matanya. Hei gadis imut seperti abel tidak boleh tersangkut dalam hal ini. Dia tidak ingin abel mengalami apa yang terjadi pada aurel.
"Eh yang bener aja lo"jawabnya dengan raut tak percaya. Sebenarnya itu hanya cara untuk menutupi rasa cemasnya.
"Bener lah, ga tau apa gini gini gue juga bisa berantem ya"sautnya tak mau diremehkan.
"Udah jangan berantem, mending kita berdoa buat kesehatan aurel"cleo melerai dengan kata kata bijaknya. Dan benar, setelah itu mereka semua diam tak melanjutkan debatnya.
Kembali mereka hening. Fokus ke pikiran masing masing. Sambil terus berdoa untuk kesembuhan aurel.
Lalu tak lama datang diandra dan dharma dengan langkah terburu buru. Mereka datang dengan diikuti seseorang dibelakangnya yang membuat rio dkk mengernyit bingung.
Berbeda dengan ara dkk yang terlihat histeris melihat itu. Mereka bertiga langsung saja berlari dan memeluk orang itu, dan membuat rio dkk semakin bingung dibuatnya.
Dia siapa
Ya itu lah yang ada dipikiran rio dkk. Mereka ingin bertanya tapi diurungkan, hingga langkah diandra dan dharma tiba di depan mereka.
Panik
Khawatir
SedihYa itu yang dapat ara dkk dan rio dkk lihat dari tatapan mata kedua orang tua aurel.
Tentu saja mereka cemas bukan, anak mereka terluka disaat mereka jauh darinya.
"Rio gi-gimana keadaan aurel" tanyanya dengan nafas tersengal sengal. Dia berlari dari parkiran sampai sini tanpa memedulikan banyak orang yang meneriakinya karena tak sengaja tersenggol bahkan tertabrak.
"Aurel koma tante, kita ga tau kapan dia sadar"jawabnya lemas dengan air mata yang kembali meluncur dari peluk matanya.
Degg
Bagaikan dihantam batuan besar. Diandra langsung saja menangis mendengar itu. Anaknya, kesayangannya koma. Air matanya tak berhenti keluar yang membuat dharma menariknya ke dalam pelukan.
Beda lagi dengan seseorang yang masih berdiri disana. Tubuhnya terasa lemas. Jantungnya terasa berhenti. Bahkan kakinya tak mampu menopang tubuhnya lagi. Merosot ke lantai dengan dengan raut wajah sendu membuat mereka tak bisa menahan tangisnya.
"Pri-princess ko-koma"tanyanya tak percaya. Terakhir kali bertemu dengan aurel dua tahun lalu. Dan saat dia pulang, dia justru disambut dengan berita seperti ini.
"I-ini cuma mimpi kan"sautnya masih tidak percaya.
Mereka bertiga terkejut dengan kabar ini. Karena tadi cleo hanya memberitahukan kalau aurel di rumah sakit, bukan keadaan yang sebenarnya. Cleo masih cukup mengerti dampak kalau dia langsung menyampaikan berita ini.
Diandra masih saja menangis histeris dipelukan suaminya. Dalam hati dia menyesal, dia lengah menjaga aurel. Dia sungguh menyesal, dalam hati dia berjanji tak akan meninggalkan aurel sendiri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunité || END
Fiksi RemajaJudul awal Troublemaker Opportunité kata dari bahasa Prancis yang artinya kesempatan. Sama seperti cerita ini. Tentang aurel yang berharap Tuhan memberinya satu kesempatan untuk membuat mereka yang terluka karenanya bahagia. Dan juga tentang rio yan...