Lima puluh sembilan

45 3 0
                                    

Eyoo aku balik lagi>.<

Dan yaa, sorry banget judulnya aku ganti
Biar lebih cocok sama deskripsinya wkwk

Buat yang kepo sama artinya, aku kasih tau
Opportunité ini tuh dari bahasa Prancis yang artinya kesempatan
Jadi sesuai sama deskripsi di cerita

Yang masih bingung, coba cek deskripsi ceritanya
Kan ada kata kesempatan disana
Jadi karena itulah aku ganti
Semoga kalian paham yaa:)

Okee gak usah lama lama

Happy reading guys💛

❄️❄️❄️

Tiga hari, flona telah menghilang tanpa jejak selama tiga hari. Selama itu pula ara dkk juga rio dkk kalang kabut mencari titik terang hilangnya flona.

Ah ralat, cleo dan satria memilih tidak ikut dalam pencarian ini. Ya, tepat di hari kedua, cleo dan satria memisahkan diri.

Mereka mencoba mencari kemana perginya aurel dan arga yang sejak hari itu pula hilang tiada kabar.

Sempat terjadi cekcok saat cleo dan satria memutuskan untuk berhenti. Tapi apalah daya, semua orang punya hak untuk menentukan pilihannya masing masing.

Tapi di balik itu, cleo dan satria tidak langsung lepas tangan akan pencarian flona begitu saja. Mereka tetap membantu dari segi rencana juga mengerahkan bodygard, untuk memudahkan pencarian flona.

Tapi, fokus mereka hanya satu. Yaitu mencari tau keberadaan aurel.

Ting tongg

Mereka yang tengah berkumpul di ruang tamu rumah rio sontak mengalihkan pandangan menuju pintu.

Ya mereka sedang berkumpul disana. Membahas akan bagaimana selanjutnya mereka mencari flona.

Mengingat, sudah tiga hari dan hilangnya flona masih belum juga didapatkan tanda apa apa.

Kembali lagi,

Siapa yang bertamu pada jam tengah malam seperti ini?

"Aurel?!"ucap mereka tak percaya saat melihat, orang itu. Ya, aurel yang bertamu malam malam begini.

Terlebih setelah bersamaan dengan flona menghilang. Aurel juga diketahui tidak ada kabar.

"Lo kok bisa ada disini?"ara mewakili pertanyaan semua orang.

Memilih tak menjawab, aurel malah menunjuk ke arah belakangnya dan membuat semua orang membelalakan mata tak percaya.

"Flona?!"

Ya, disana flona, terduduk di kursi roda. Dalam keadaan tak sadarkan diri.

Raut wajah terkejut, tak percaya, dan penuh tanda tanya berkecamuk menjadi satu. Bagaimana mungkin aurel dapat dengan semudah itu membawa flona kembali jika saja bukan dia yang?

Ah tidak, mereka berusaha mengenyahkan fikiran itu.

"Kok flona bisa sama lo rel?"tanya aksa bingung.

"Jangan bilang kalau lo—"kalimat abel terpotong. Terdengar jelas, ada keraguan saat dia mengucapkannya.

"Iya gue pelakunya"balas aurel santai.

Mereka membelalakan mata tak percaya. Sungguh, mereka tidak salah dengar?

Ini semua hanya bercanda kan?

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang