Dua puluh empat

104 6 0
                                    

Sepeninggal rio, mereka yang ada di depan ruang aurel sibuk dengan pikiran masing masing.

"Dia masih aja dingin"gumam bara yang di dengar semua orang.

"Bukan cuma dingin bang, bahkan lebih dari dingin"saut ara membenarkan ucapan bara.

"Bukannya kalian udah ngasi dia pengertian ya"

"Udah berkali kali bang, tapi ya gitu dia ga mau denger"saut abel menghela nafas.

"Maklum lah bang dia sayang banget sama aurel, first love"celetuk aksa dan putra bersamaan dan membuat bara dan kedua orang tuanya tertegun.

Sebegitunya dia sama aurel.

"Udah udah, kita doain aja yang terbaik buat aurel. Semoga dia juga cepet sadar"bijak dharma yang langsung diangguki semuanya.

Disisi lain

"Hai aurel kamu tidurnya nyenyak banget si"sapa rio sambil mengenggam tangan aurel yang tidak terbalut infus.

"Kamu mimpiin apa disana sampe betah gitu. Kamu ga kangen kita semua emang, kamu ga kangen aku aurel"

"Aku disini kangen kamu aurel. Bangun sayang aku takut"ucapnya dengan air mata yang tak berhenti mengalir.

"Aurel bangun sayang jangan buat aku takut"

"Aku takut kamu pergi"

"Kamu ga akan ninggalin aku kan aurel"isaknya yang tak bisa lagi ditahan.

"Kamu ga akan ninggalin aku kan sayang"didekapnya tubuh aurel secara hati hati bagaimana pun dia tidak ingin aurelnya kesakitan.

"Aurel bangun sayang"ucapnya lalu mengecup dahi aurel lalu turun ke mata juga kedua pipi aurel. Dan terakhir dia mengelus bibir aurel yang terlihat pucat. Bahkan air matanya tak dapat dibendung sedari tadi.

"Kalo kamu pergi, aku juga bakal pergi aurel. Kalo kamu ninggalin aku, aku pasti akan nyusul kamu"bisiknya di telinga aurel.

"Aku janji aurel, aku janji ga akan tinggalin kamu. Kalau pun kamu nanti pergi aku janji aku adalah orang pertama yang nyusul kamu"bisiknya yang masih di telinga aurel.

Dan entah keajaiban dari mana. Jari dari aurel bergerak. Rio yang menyadari itu mengerjapkan matanya.

"A-aurel kamu sadar sayang"ucapnya tak percaya saat melihat aurel membuka matanya.

"A-air"pintanya dengan suara yang masih sangat lemas dan langsung saja rio membantunya meminum air itu.

"Ka-kamu sadar sayang"rio masih tak percaya saat ini. Dia cukup terkejut karena aurel yang sadar dengan tiba tiba tak urung dia juga bahagia karena ini, terlebih dia adalah orang pertama yang aurel lihat saat membuka mata.

"Rio"sautnya pelan.

"Iya sayang, ini aku. Kamu mau minta apa, atau kamu perlu apa"tanyanya semangat membuat aurel mengembangkan senyumnya. Dalam hati aurel juga senang, karena orang yang pertama dia lihat saat dia sadar adalah orang yang dia sayang.

"Rio kenapa nangis"ucap aurel tak menjawab pertanyaan rio. Melihat rio meneteskan air matanya cukup membuat aurel khawatir.

"Gapapa sayang, aku cuma terlalu seneng akhirnya kamu sadar" ucapnya memeluk kembali aurel dengan hati hati. Dan aurel membalas pelukannya tak lupa tersenyum dibalik pelukannya itu.

"Eh iya aku sampe lupa"

"Rio lupa apa"tanya aurel setelah melepas pelukannya.

"Aku panggilin dokter dulu ya sayang, biar ngecek kamu. Sekalian aku panggilin mama sama papa kamu" jawabnya dan menjawab senyum sumringah dari aurel.

"Okee"lalu rio keluar untuk memanggil dokter sekaligus memberi tahu kalau aurel telah sadar.

"Dokter"teriaknya saat sudah di depan ruangan aurel tentunya membuat semua orang merasa panik.

"Rio aurel kenapa"
"Gimana keadaan aurel rio"
"Kenapa teriak teriak"
"Aurel kenapa bro"
"Aurel gapapa kan"

Tanya mereka tak sabaran. Tentu saja mereka terkejut, mereka yang semula sedang mengobrol untuk menghilangkan jenuh lalu dengan tiba tiba rio keluar dari ruangan aurel berteriak memanggil dokter.

Dokter dan suster lainnya langsung masuk ke ruangan aurel setelah mendengar teriakan rio itu. Beda lagi dengan teman temannya dan keluarga aurel yang sedari tadi melontarkan tatapan bertanya.

"Aurel kenapa rio"tanya diandra sambil menepuk pundak rio. Dia berujar dengan sangat lemas. Takut terjadi sesuatu dengan putri kesayangannya.

"Aurel gapapa tante tenang aja ya" rio menenangkan. Dia juga merasa bersalah disini karena terlalu senangnya dia sampai berteriak dan secara tidak langsung membuat semua orang cemas.

"Terus kenapa lo teriak"oke bara sangat penasaran sekarang. Lagipula tidak mungkin bukan, jika tidak ada apa apa dengan aurel rio berteriak seperti itu.

"Aurel sadar"ya dua kata yang rio ucapkan itu berdampak besar bagi mereka semua.

"Beneran"tanya ara. Sungguh dia lega mendengar ini, tapi dia juga ingin memastikan lagi. Dia tidak ingin saat mereka sudah senang mendengar berita ini, ada sesuatu terjadi lagi pada aurel. Sungguh dia tidak akan sanggup.

Dan anggukan sekaligus senyuman dari rio mampu menjawab semuanya. Mereka tahu, rio tidak mungkin tersenyum seperti itu kalau tidak ada kabar baik dari kondisi aurel.

Beberapa ucapan syukur berkali kali terdengar. Bahkan diandra kini memeluk suaminya karena saking bahagianya.

Teman temannya saling memeluk dengan air mata bahagia yang tak berhenti mengalir. Bara juga begitu, sedari tadi air mata bahagia tak berhenti keluar dari pelupuk matanya.

Princess gue udah sadar.

Dia sangat bahagia mendengar ini. Sungguh setelah ini, dia tidak akan membiarkan aurel sendiri lagi. Dia akan menjaga aurel bahkan mengawasinya setiap saat. Tak akan dia biarkan kejadian seperti ini terulang kembali.

Baginya aurel adalah sebuah permata yang harus dijaga. Hanya aurel satu satunya putri di keluarganya, itu sebabnya mereka sangat menyayangi aurel. Aurel bagaikan pelita di dalam keluarganya.

Seperti itu juga dengan ara dkk. Bagi mereka aurel itu adalah dasar sekaligus pelengkap, jadi tanpa aurel persahabatan mereka akan terasa hampa. Tanpa aurel hidup mereka tidak berwarna.

Sedangkan bagi aksa dkk. Aurel adalah adik sekaligus sahabat. Adik kecil yang sangat mereka sayangi. Dan jika aurel tidak ada, mereka seperti kehilangan semangatnya.

Beda lagi dengan rio. Karena bagi rio, aurel adalah satu satunya. Aurel adalah cinta pertamanya, belahan jiwanya. Aurel adalah udara sekaligus kehidupannya. Sehingga kalau aurel tidak ada, dia akan kehilangan kebahagiannya bahkan semangat hidupnya.

Aku janji akan selalu bahagiain kamu.

Janjinya di dalam hati. Rio cukup bersyukur aurel sudah sadar saat ini. Dan itu artinya, dia masih diberikan kesempatan untuk membahagiakan aurel. Dan yang paling penting, menyatakan perasaannya pada aurel.

Ya mungkin aurel sudah tau akan hal itu. Atau malah semua orang sudah mengetahuinya, melalui gerak gerik rio selama ini.

Tapi tidak ada salahnya bukan dia mengutarakannya. Dia akan menjadikan aurel miliknya, hanya miliknya,seutuhnya dan tentunya selama selamanya.

Tunggu hari itu tiba sayang.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang