Lima puluh enam

40 3 0
                                    

He yoo guys>3
Aku balik lagiiiii:)
Sorry nih ceritanya kepending lebih lama dari biasanya

Btw ayok dongg kasi vomentnya!!!
Sampe sini kalian masih ga suka sama cerita ini ya sampe ga mau ngasi voment?
Parah banget si:(

Oke lah, happy reading guys💙

Hari minggu, hari yang digunakan aurel dkk juga rio dkk-termasuk sean, flona dan arga-berkumpul bersama.

Dan untuk hari ini, mereka akan berkumpul di rumah aurel. Memangnya dimana lagi mereka akan berkumpul kalau bukan disana.

Alasannya si cuma satu, apalagi kalau bukan banyaknya cemilan disana. Terlebih lagi, orang tua aurel juga abangnya berada di Amerika sekarang.

Tentu itu membuat mereka merasa lebih bebas!

"Rel camilannya banyakin ya"celetuk putra dengan santainya.

"Hooh rel, sekalian dah minumanya. Beraneka macam kalo bisa"timpal ara tanpa dosa.

Putra yang mendengar itu spontan mengacungkan jempolnya setuju dengan ara,"Nah betoll, gue setuju tuh. Pokoknya gue nanti dapet jatahnya dobel"

Aurel mendengus karena itu. Teman atau lebih tepatnya sahabatnya itu memang tidak tau malu!

"Gilak lo! Jatah apaan maksud lo?!"ucap sean ngegas.

"Jatah makanan cuk, lo mah mikirnya aneh aneh mulu"jawab putra takut takut.

Gimana ga takut, orang rio aja udah natep dia setajem pisau gitu!

"Buset dah natepnya tajem amat bro?"aksa terkekeh karena melihat ekspresi kesal rio.

Rio memutar bola matanya malas. Udah tau dia lagi kesel malah dipancing!

Aurel yang baru saja dari dapur langsung mendudukan diri di sebelah rio.

"Heh makanannya mana rel?"tanya abel polos.

"Tuh"tunjuknya saat pelayan mengantarkan pesanan mereka.

"Aaaa makasih!"toa ara riang.

Para pelayan itu hanya mengangguk lalu kembali menuju dapur. Hal itu membuat aurel menghela nafas.

Selalu seperti itu, semua orang yang di rumahnya memperlakukannya sebagai ratu. Dan karena itu, hanya untuk bertegur sapa saja mereka tak mau. Ah ralat, lebih tepatnya mereka merasa tak pantas untuk itu.

Aurel seketika menundukan kepalanya, membuat rio yang memang duduk disebelahnya langsung menariknya ke dalam pelukan. Mengusap rambut aurel pelan.

Dia tau perasaan gadisnya, sangat tau!

"Aku selalu ada buat kamu. Inget!"bisik rio lembut di telinga aurel.

Aurel tersenyum di balik pelukannya. Hatinya menghangat, ya setidaknya masih ada orang yang menyayanginya disini.

Masih ada yang memperhatikannya. Dan masih ada orang yang akan memperjuangkan sekaligus melindunginya.

Dia sudah cukup bahagia!

"Eh bentar deh bentar, gue mau tanya"celetuk arga tiba tiba.

"Apaan?!"balas satria yang masih fokus pada gamenya.

"Gue mau tanya-"ucapan arga langsung dipotong abel.

"Tanya apaan si?"balasnya kesal karena arga tak mau to the point.

"Ck ini baru gue mau ngomong, ngapa malah lo potong si?!"timpal arga sewot.

"Ya abisnya lo lama"saut abel tak ingin disalahkan.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang