Lima puluh satu

74 5 5
                                    

Tiga hari telah berlalu. Aurel yang dinyatakan koma, kini telah sadar dan di pindahkan ruangannya.

"Akhirnya lo sadar juga rel"ucap teman teman sekelasnya. Yapp sepulang sekolah mereka memutuskan untuk mampir ke rumah sakit menjenguk aurel.

"Eh rel, ini gue bawain buah. Jangan lupa dimakan ya"ucap bimo—teman sekelasnya.

"Gue bawa salad buah ni rel, gue denger lo suka. Nanti dimakan ya"kata gerral—teman satu geng bimo tapi berbeda kelas.

"Gue bawain boneka panda nih rel. Biar lo ga ngerasa sendirian disini"tutur bagas—teman satu kelasnya juga.

Aurel tersenyum sumringah menanggapi itu. "Makasih guys udah jenguk gue. Nanti bakal gue makan kok pemberiannya"ucapnya lalu menatap bagas,"Makasih bonekanya gas, bakal gue jadiin temen baru gue nih"celetuknya dengan kekehan ringan.

Hal itu seperti memantik sumbu yang ada di dalam diri rio. Yapp, rio merasa hawa sekelilingnya sangat panas.

Padahal mah, ruangan aurel ada acnya!

"Biasa aja ngapa si bro"tegur aksa saat menyadari hawa tak enak disekitarnya.

Rio menolehkan kepalanya melihat siapa yang berbicara. Setelah mendapati aksa dengan muka tengilnya, rio menatapnya dengan   sadis. "Apaan si, orang gue biasa aja"elaknya sewot.

"Ya biasa aja kali ngomongnya"sindir putra.

"Gue biasa aja kok"

Dan ya, perdebatan mereka menjadi sorotan semua yang ada di dalam ruangan aurel sekarang.

"Ngegas gitu juga dibilang biasa aja"gumam putra yang masih dapat didengar semua orang.

Ara dkk yang mendengar itu menahan tawanya. Sedangkan semua yang tadi mencoba mendekati aurel dengan memberikan barang bawaan mereka menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Sial, mereka lupa kalau aurel masih ada pawangnya!

Kalian bertanya bagaimana ekspresi aurel?

Tentu dia berusaha mati matian untuk menahan senyumnya!

"Udah si, kalo jealous bilang aja"ucap abel yang kini ikut menggoda rio.

"Hooh tinggal jujur apa susahnya?"cleo melanjuti.

"Susah dong kak, kan kakak aku tuh cemen soal ginian"flona ikut ikutan meledeki.

"Jangan ikut ikutan ya flo"ucap rio gemas.

"Sabar bro, orang cewek gue bener kok"ucap sean membela.

"Yang sekarang lagi cemburu tapi ga ada status!"sorak ara keras membuat rio seketika tersedak salivanya sendiri.

Begitu pula aurel yang langsung memberikan tatapan horornya!

Putra yang paham dengan jalan pikiran ara berkata,"Yang pengen banget marah tapi bukan siapa siapa!"dan jangan lupakan aksi pecicilannya.

"Yang masih sayang tapi sekarang ga ada ikatan!"saut aksa pula.

"Oke terakhir"ucap ara lalu menatap aksa dan putra bergantian. Seolah memberikan kode.

"YANG MASIH SAYANG TAPI SEKARANG JADI MANTAN!"sorak mereka bersamaan.

"YAAA MAMPUS!"

Mereka yang ada di ruangan aurel tertawa mendengar itu. Terlebih lagi, ketiga orang yang menjadi tersangka utama disini.

Saling bertos ria, seolah apa yang mereka lakukan benar benar patut untuk dibanggakan.

"Teross aja teross, gue doain lo juga putus gitu tau rasa lo"dengus rio kesal.

Opportunité || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang