BAB 25

1K 128 41
                                    

Hi Wellcome Back!
Hope you enjoy my story🖤

🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------

Aku duduk bersantai di atas kasur. Sudah hampir lewat tengah hari, tapi belum ada kabar dari Elphizo. Aku memintanya untuk membawakan alat peretas itu hari ini.

Semoga dia sampai sebelum Axele pulang.

Kubawa laptop dari kamar tidur ke ruang tamu sebagai teman. Kuletakan laptop itu di pangkuan dan menyalakannya. Saat hendak memutar sebuah film, sebuah notifikasi dari situs berita langganan milikku muncul.

Nona keluarga Angie dirawat inap di rumah sakit Bemical Midi. Mungkinkan itu karena kejadian kemarin?

Aku khawatir kalau ini adalah efek lain dari menggunakan gelombang itu pada orang, mengingat elektromagnetik punya radiasi yang cukup tinggi, dan kemarin aku menggunakannya terlalu lama. Semoga saja itu tidak parah.

"Kayle," panggil seseorang dari arah belakang. Aku paling kesal pada orang yang menggangguku di saat sedang 'melamun pintar'. Karena biasanya di saat seperti ini, beberapa ide brilian muncul begitu saja dalam benakku.

Dengan kesal kulepaskan salah satu airpods yang sejak tadi menyumbat kedua telingaku. "Jika kamu menganggu acara nontonku untuk sesuatu yang tidak penting, akan kuputuskan pita suaramu, George."

"Maaf, Kayle. Ada kurir mengantarkan paket untuk anda. Perlu saya ambilkan?"

"Tidak apa-apa, aku akan mengambilnya sendiri." Aku menyingkirkan laptop dari pangkuanku dan beranjak dari sofa. Di depan pintu mansion, berdiri seorang pria berumur sekitar 25 tahun, memakai seragam pos dan tas selempang besar berbahan kanvas. Dia memegang sebuah kotak kardus kecil di tangannya.

"Kayle Archiller?"

"Ya, saya sendiri."

Dia menyerahkan paket itu padaku. "Tolong ditanda tangani surat serah terimanya." Aku menerima paket itu dari tangannya. Sembari menandatangani surat serah terima, aku menatapnya beberapa kali dan dia terlihat salah tingkah. Aku menyerahkan kembali surat itu padanya.

Saat aku hendak masuk kembali ke dalam mansion, dia menyodorkan secarik kertas padaku. "Ini nomor telepon saya."

"Apa?"

"Aku juga menyukaimu." Dia mengubah cara bicaranya.

"Juga?" Jelas sekali dia bukan orang VSA, dia menyalah artikan tatapanku itu. "Aku sudah berkeluarga dan mengingat suamiku itu phsycopath, lebih baik kamu cepat pergi dari sini."

Aku menutup pintu dengan setengah membantingnya. Sepertinya pria itu masih terpaku malu di depan pintu. Aku pikir VSA akan meminta seorang agen untuk menyamar menjadi kurir paket, siapa tahu mereka akan membayar kurir paket sungguhan untuk mengirim benda ini.

Lagipula manusia mana yang bisa langsung bicara, 'aku juga menyukaimu', ketika baru bertemu seseorang.

Aku menggelengkan kepala pelan, mengingat-ingat kejadian barusan.

Dasar orang aneh.

Aku masuk ke dalam kamar dan membuka paket yang kuterima. Isinya sebuah alat berwarna hitam, berbentuk mirip seperti powerbank. Ketika sedang melihat-lihat benda itu, salah satu sisinya menarik kuat cincinku. Aku tersentak, terkejut ketika menyadari salah satu sisinya terbuat dari lempengan magnet. Kutarik tanganku kembali, mencoba untuk lepas dari tarikan magnet.

Seketika kepalaku langsung terasa pening. Rasanya seperti orang yang habis berjemur di bawah sinar matahari yang terik. Tidak bisa aku pungkiri apa yang terjadi, mengingat ini bukan cincin biasa yang hanya terbuat dari emas putih dan berlian.

Perfect Villains✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang