Hi Wellcome Back!
Hope you enjoy my story🖤
🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------Hanya makan satu roti isi di pagi hari, membuat perutku berteriak kelaparan. Aku pergi ke dapur mencari sesuatu untuk mengisi perut.
Sejak pertengkaran tadi pagi, Axele tidak kembali ke kamar. Dia benar-benar tidak ingin menemuiku. Langkahku melambat ketika hampir mendekati ruang makan. Samar-samar terdengar suara orang saling berteriak satu sama lain, kemudian diikuti gebrakan meja.
"Kapan kamu baru mau mendengarkan orang lain, Axele!?" Suara itu terdengar semakin jelas, begitu aku menghampirinya.
Aku tidak tahu apa yang dilakukan Axele, sampai ada orang yang berani meneriakinya dengan volume suara setara dengan volume kenalpot motor jadul.
Keras, cempreng dan berisik.
Di ruang makan, mereka semua berkumpul. Mereka belum menyadari kehadiranku. Suasananya sangat mencekam. Tatapan mereka seolah ingin menyatakan perang pada sekutu lain. Bahkan Max yang biasanya terlihat petakilan, sekarang aku bisa melihat kerutan di dahinya.
"Apa kalian sadar kalau suara kalian hampir memenuhi Mansion ini?" Pertanyaan yang kulontarkan membuat mereka semua seketika terdiam.
Mereka menatapku dengan tatapan yang tidak bisa aku pahami. Aku semakin merasa canggung, sepertinya aku salah melontarkan kata.
"Ada apa?" Mereka tetap menatapku dengan tatapan dalam itu. "Apa ada yang mau menjawab pertanyaanku?" Aku membelalakan mata menatap mereka semua, tidak ada satupun orang yang mengeluarkan suara.
"Apa kalian bisu!?" tanyaku lagi, dengan sedikit menaikkan nada bicara.
"Kamu hampir mati hari ini." Satu kalimat singkat yang dilontarkan dokter Matt bisa menghentikan jantungku bekerja selama tiga detik.
Aku sedikit tersentak, kemudian tersenyum menahan tawa. "Kalian mencoba melucu?"
Reaksiku tidak disambut baik. Mereka tetap memasang wajah serius, dan membuatku terlihat idiot. Aku langsung terdiam dan menatap mereka dalam-dalam. "Ka-kalian tidak bercanda?"
"Apa ini terlihat seperti sedang membadut?" tanya Lia kesal.
"Tapi aku tidur hampir seharian, dan... semua baik-baik saja . Bagian mana yang aku hampir terbunuh?"
"Sewatu kamu tertidur, Axele membawamu pergi dengan helikopter. Dia menuju sebuah penginapan kecil di dekat danau. Di perjalanan tiba-tiba muncul helikopter lain yang membuntuti kalian."
"Aku... masih tidak paham."
"Sekitar jam tujuh tadi, Axele tiba-tiba meminta kita menyiapkan mobil dan trampolin di taman hutan kota yang cukup jauh dari sini. Dia tidak bilang untuk apa dan aku mendengar suara senjata api, lalu panggilan terputus. Kita siapkan yang Axele minta. Sekitar dua menit setelah kita siapkan, tiba-tiba ada bunyi ledakan di langit. VSA meledakkan helikopter kalian dan kalian jatuh ke trampolin yang sudah di siapkan."
"VSA tidak akan bisa meledakkan helikopterku kalau aku tidak membiarkannnya. Aku sengaja. Karena kalau kita selamat sampai Mansion, mereka akan tahu markas kita. Yang artinya, aku sudah menyelamatkan kita semua." Axele memperjelas cerita dokter Matteo tanpa menatap ke arahku. "Mereka memintaku menukar Chessy dengan kebebasanku. Mengingat aku juga target mereka jauh sebelum akhirnya Chessy menyusul."
"...Aku tidak mengerti, semua kejadian itu―Aku bukan tipe yang bisa tidur seperti orang mati."
"Jangan lupa kamu meminum obat tidur setiap kali kamu ingin lari dari masalahmu." Axele terlihat tidak senang dengan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Villains✅
Любовные романыPublished : 02/02/2020 ✖ DON'T COPY MY STORY‼✖ Axele Archiller, dia tidak lebih dari seorang pria yang punya masalah dengan EQ tingkat rendah dan untungnya dia terlahir kaya dan tampan. Hanya saja nasibnya kurang beruntung karena harus menikahi seor...