BAB 42 part 1

971 112 21
                                    

Hi Wellcome Back!

Hope you enjoy my story🖤

🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------

"Chessy! Bangun." Suara teriakan wanita itu begitu memekak telinga. Masih dalam keadaan mata terpejam, aku bisa merasakan seseorang menarik selimutku, dan menepuk kakiku pelan.

"Ehm...," gumamku, kemudian berguling ke sisi kasur lain. Tingkahku membuat suara itu terdengar kembali dan menusuk tepat di telingaku.

"CHESSY! BANGUN SE-KA-RANG!"

"IYA! IYA!" Aku langsung bangun, dan menatap tajam wanita yang terus meneriaku sejak tadi. "Beruntung aku sangat menyayangimu, atau pita suaramu pasti sudah putus sekarang."

"Tidak ada waktu, ikut aku sekarang." Judith langsung menarikku dari kasur.

Dengan arwah yang masih belum terkumpul, aku berjalan setengah ditarik oleh Judith. Kami sampai di ruang kerja, semua orang sudah berkumpul. Axele, dokter Matt dan Lia, mereka semua memasang wajah serius. Aku melihat ke arah tembok dimana proyektor memperlihatkan sebuah dokumen dengan logo Vetrovite Secret Agent yang besar.

"Kenapa kamu tidak membangunkanku?" bisikku pada Axele.

"Kamu terlihat nyenyak tadi."

"Ini... isi file yang VSA bilang berharga itu?" Aku menatap semua orang yang ada di sana.

"Iya, Lia berhasil menembus sistem keamanannya kurang dari 12 jam. Itu sebabnya kita di sini sekarang," jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar proyektor.

Jangan tanya bagaimana reaksi Judith. Wajahnya seolah sedang mengutuk dirinya sendiri. Dia menghabiskan beberapa hari sampai harus bergadang demi meretas sistem keamanan benda itu dan ternyata Lia melakukannya kurang dari 12 jam.

"Lalu apa yang kamu temukan?" tanyaku penasaran.

"Kalian tidak akan menyangka betapa bejatnya mereka. Aku lebih suka menyebutnya dengan buku dosa VSA." Lia membuka sebuah folder dengan File yang berisikan berita, data dan beberapa surat-surat penting.

"Ini―Berita tentang perang besar yang dulu pernah terjadi, kan? Negara tetangga?" tanya dokter Matt kebingungan.

"Iya, Peutrovia dan Neverland," jelas Lia. "Pertanyaannya, kenapa semua sampah ini sangat berarti untuk mereka?"

Tidak ada yang menjawab pertanyaannya. Aku masih asik dengan pikiranku sendiri sembari menatap ke arah layar proyektor.

"1843, perang antara Peutrovia dengan Neverland. Latar belakangnya, Neverland dituduh bertanggung jawab atas wabah yang menimpa Peutrovia. Bukti diperkuat dengan adanya berita pembuangan limbah laboratorium ke daerah Peutrovia. Ditambah sempat terjadi perdebatan politik mengenai kerja sama antar negara. Selama 23 tahun berperang, tahun 1866, Neverland menang," jelas Lia.

"Wabah? Aku tidak pernah dengar soal itu." Sejarah adalah salah satu pelajaran penting di VSA, dan aku sering mengikuti kelas itu bersama Elphizo, tapi tidak pernah diberitahu kalau penyebab perangnya adalah sebuah gosip.

"Apa yang terjadi dengan mereka?" tanya Judith ketika melihat foto-foto korban yang terkena wabah saat itu.

Semua orang yang ada di ruangan terperanjat ketika melihat foto beberapa korban yang mengalami penuan dalam hitungan jam. Kulitnya terlihat sangat kering, matanya kuning kemerahan dan tubuhnya sangat kurus. Beberapa dari mereka bahkan lebih terlihat seperti tulang berbalut kulit.

"I-VIRUS," gumam Lia ketika menggeser ke halaman berikutnya. Tulisan itu terpampang jelas di bagian paling atas koran digital pada masa itu.

"Neverland menggunakan senjata biologis," tebak dokter Matt.

Perfect Villains✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang