BAB 1

4.7K 316 132
                                    

Hi Wellcome Back!
Jangan lupa Vote dan Comment untuk support, agar author makin semangat bikin ceritanya🖤

🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------

"Kayle Dursley, apakah engkau bersedia menerima Axele Archiller menjadi suamimu, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan?"

Di depan altar, di hadapan banyak orang yang tidak satupun aku kenali. Aku mengucap sebuah sumpah untuk sehidup semati dengan pria asing yang baru kutemui dua hari.

Saat itu tidak banyak yang bisa kulakukan selain memasang senyum tipis. "Aku bersedia."

"Axele Archiller, apakah engkau bersedia menerima Kayle Dursley menjadi istrimu, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan?"

"Aku bersedia." Jawaban itu terdengar tegas dilontarkan oleh pria berambut cokelat di depanku.

"Setelah mengucap janji suci pernikahan dengan Tuhan sebagai saksinya. Kalian berdua resmi menjadi sepasang suami istri." Pastor itu menatap kami secara bergantian. "You may kiss the bride."

Berbeda denganku yang terlihat jelas adanya keraguan, Axele justru lebih terlihat tenang dan tidak banyak berekspresi. Saat itu aku baru sadar, bola matanya yang sangat hitam bisa membuat siapapun yang menatap ke dalamnya akan terasa seperti tenggelam dalam waktu.

Aku memejamkan mata. Ini bukanlah yang aku inginkan, ciuman pertamaku diambil bukan oleh pria yang kucintai. Tiba-tiba aku merasakan benda empuk menempel di kening. Aku membuka mata perlahan dan mnemukan Axele tengah mencium keningku lembut. Di saat bersamaan terdengar tepuk tangan para tamu yang memenuhi ruangan.

Pikiranku seketika hanyut dalam riuhnya suasana. Axele menjauhkan wajahnya dan resepsi pernikahan selesai.

"Ikut aku turun ke bawah sana. Kita harus menyambut para tamu." Pria itu bahkan tidak membiarkan kaki ini istirahat setelah berjam-jam berdiri dengan heels empat centi.

Tanpa menunggu jawaban iya atau tidak dariku, Axele langsung turun dari podium. Aku lupa bagian yang paling melelahkan dari menikah dengan seorang pria kaya raya adalah, sesi obrolan basa-basi dengan rekan-rekan bisnis,

menyebalkan.

Layaknya anak bebek aku mengikuti langkahnya dari belakang. Dihampirinya pria bertubuh tinggi dan kekar. Siapapun yang hadir di atas kapal pesiar ini pasti bukanlah sembarangan orang.

"Axele, senang melihatmu sudah berpasangan sekarang!" Pria itu tersenyum lebar, bahkan terlihat lebih bahagia dibandingkan pengantin hari ini.

"Kayle perkenalkan, ini Bobby. Dia ketua pelelangan hari ini."

"Tunggu, Pelelangan?" Aku sudah memperkirakan beberapa topik pembicaraan yang kemungkinan akan di bahas nanti, tapi tidak yang satu ini.

Raut wajah Bobby berubah. Walau tidak ada perkataan yang terlontar, tapi seketika senyum di wajahnya menghilang.

"Maaf, Bob. Aku lupa menceritakan hal ini padanya, itulah kenapa dia terkejut," jawab Axele tenang.

"Biarpun dia istrimu, jika dia adalah ancaman, aku tidak akan segan, Axele."

Axele tersenyum tipis. Dia berjalan selangkah lebih dekat ke arah Bobby. "Jangan pernah sekalipun terlintas untuk menyentuh milikku. Kau tahu, aku tidak suka berbagi."

Perfect Villains✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang