Hi Wellcome Back!
Hope you enjoy my story🖤
🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------"Chessy, waktunya sarapan," panggil bunda dari dalam rumah.
"Iya, Bunda," sahutku dari luar.
Aku duduk di sebuah ayunan kecil dan sederhana. Menatap kosong ke arah jalanan, menikmati angin pagi yang menenangkan pikiran. Orang-orang yang mulai beraktivitas, begitu juga dengan bunda. Bunda sibuk mengurus sarapan untuk anak-anak panti.
"Chessy." Suara bunda yang terdengar sangat dekat dan sentuhan tangannya di punggungku membuat lamunanku buyar.
"Bunda? Bunda tidak sarapan?"
"Bagaimana denganmu, kamu tidak mau sarapan dulu?"
"Aku masih kenyang. Bunda sarapanlah dulu, setelah itu masih harus mengurus keperluan panti asuhan, kan?"
Bunda tersenyum tipis dan duduk di ayunan kecil yang ada di sebelahku.
"Kamu tahukan, kalau kamu bisa menceritakan semuanya ke bunda."
Aku tertawa kecil. "Aku baik-baik saja, Bunda."
"Bunda selalu tahu ketika gadis bunda sedang ada masalah."
Aku terdiam. Manik mata bunda begitu menenangkan, sangat berbeda dengan milikku. "Bunda, apa aku terlihat seperti ayah?"
"Ayah? Jadi itu masalahmu?" Bunda tertawa.
"Kenapa bunda tertawa?"
"Setelah 26 tahun lamanya, kenapa baru sekarang?" Bunda tertawa lagi. "Sejak kecil, setiap kali teman-temanmu menceritakan tentang sosok ayah, kamu selalu dengan bangga mengatakan 'Ayahku telah jadi malaikat di surga dan setiap malam dia datang ke mimpiku membawakan hadiah.' Lalu, kenapa tiba-tiba kamu menanyakan hal ini?"
"Apa tidak boleh?" Aku mulai malas ketika bunda mulai mengungkit masa lalu. Keberanian dan urat malu yang terlahir tipis, terkadang membuatku ingin menyentil isi kepala aku yang dulu.
Bunda tertawa kecil. "Tentu saja boleh, Sayang. Bunda hanya bingung, kemana gadis kecil bunda yang selalu bersikap lebih dewasa dari umurnya. Saat itu, saking dewasanya sikapmu terkadang membuat bunda khawatir."
"Aku hanya tiba-tiba ... penasaran?"
Senyum bunda yang sebelumnya mengembang, perlahan berubah dan menatapku sendu. "Maafkan bunda, Chessy. Sebaik apapun bunda, bunda tidak akan pernah bisa melengkapi sosok ayah yang hilang di dalam sini." Bunda menekan pelan dadaku.
"Tolong jangan bicara seperti itu. Bunda sudah melakukan yang terbaik." Aku memegang tangannya penuh perhatian. "Aku hanya ingin tahu tentang ayah."
Bunda tersenyum. "Iya, kalau diingat-ingat, dia meninggal setahun setelah kelahiranmu."
Aku mengerutkan dahi kebingungan. "Bunda tidak pernah cerita tentang kematian ayah padaku."
Bunda menghela napas dan menatap sendu ke arah depan. "Kecelakaan, kecelakaan besar."
"Aku tidak mirip dengan bunda, aku hanya ingin tahu kalau aku cukup mirip dengan ayah."
Perkataanku membuat bunda menatapku dan tersenyum kesal. "Kamu menyakiti hati bunda dengan mengatakan tidak mirip dengan bunda, Chessy. Siapa bilang kamu tidak mirip dengan bunda? Lalu darimana datangnya wajah cantik itu?"
"Bunda... aku serius. Maksudku, bunda sangat baik, lemah lembut, berempati. Bunda adalah ibu terbaik yang selama ini aku tahu, sangat jauh berbeda dengan sifatku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Villains✅
RomancePublished : 02/02/2020 ✖ DON'T COPY MY STORY‼✖ Axele Archiller, dia tidak lebih dari seorang pria yang punya masalah dengan EQ tingkat rendah dan untungnya dia terlahir kaya dan tampan. Hanya saja nasibnya kurang beruntung karena harus menikahi seor...