Hi Wellcome Back!
Hope you enjoy my story🖤
🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------Aku keluar dari kamar dengan mata sembab dan berpapasan dengan Judith yang tampaknya hendak ke ruangan Axele.
"Chessy, kamu kenapa?"
"Aku harus pergi. Tolong rawat dia untukku."
"Kenapa kamu terdengar seperti akan mati?" Judith mengerutkan dahi menduga-duga. "Kamu tidak berencana menyerahkan diri―"
"Aku akan mencari Tom Beryl," potongku cepat, sebelum dia semakin berpikir yang tidak-tidak. "Pesan terakhir bunda adalah memintaku untuk menemuinya. Dia jawaban atas semua pertanyaanku, Jud."
"Tentang golongan darahmu? Orang tuamu?"
"Iya."
"Baiklah. Aku dengar Axele sudah sadar, kita bisa membicarakan ini bersama."
"Tidak. Aku tidak mau melibatkan siapapun lagi ke dalam masalahku, Jud. Termaksud kamu."
"Tunggu! setelah kamu menarikku ke jalan buronan VSA. Sekarang kamu meninggalkanku begitu saja?" Judith membelalakan matanya menatap kesal.
"Bukan seperti itu. Aku akan kembali saat semua sudah selesai."
"Kapan? Kamu bahkan tidak tahu apa yang akan kamu hadapi nanti, dan aku yakin Axele tidak akan membiarkan kamu pergi sendirian."
Aku menyungging senyum. "Sejak kapan kamu terdengar begitu dekat dengan Axele?"
"Oh, mungkin sejak kalian saling berpaut bibir di depanku," jawabnya dengan nada kesal.
"Dia tidak akan menghalangiku, begitu juga denganmu. Jangan buat aku memaksamu untuk tidak menghalangiku." Aku menatapnya tajam.
"Apa maksudmu?"
"Kamu tahu maksudku, Jud."
Judith menatapku lekat-lekat. Persekian detik kemudian, raut wajahnya langsung berubah drastis. Aku rasa dia sudah menebak maksudku. "Are you out of your mind!? Kamu menghapus keberadaanmu dari hidupnya?"
"Itu bukan masalah besar."
"Dia orang sekarat, Chessy!"
"Dia akan baik-baik saja."
"Kamu lupa tentang efek samping penggunaan cincin itu? Semakin lama kamu menggunakannya semakin besar dampaknya pada orang yang terpapar. Pertama pusing, sindrom amnesia, lalu mimisan dan yang paling parah adalah apa yang terjadi pada Stella Angie."
"Apa maksudmu? Dia hanya masuk rumah sakit dan dirawat inap beberapa hari." Aku mengerutkan dahi menatapnya kebingungan.
Judith merogoh sesuatu di saku celananya. Dia mengeluarkan ponselnya, menekan-nekan layar ponselnya, lalu memberikannya padaku. "Baca itu."
"Dia..." Aku menatap Judith tidak percaya. "Meninggal?"
"Berita itu baru dipublikasi hari ini. Dia terkena kanker otak stadium 3, lalu meninggal kemarin malam." Aku tidak bisa berkata-kata. "Jika kamu pikir ini sebuah kebetulan, maka tingkat kemunafikanmu membuatku kagum, Chessy."
"Aku tidak mengelaknya, Ok!? Aku tahu itu akibat perbuatanku." Aku menatap Judith yakin. "Axele akan baik-baik saja. Aku tidak menggunakan itu padanya untuk waktu yang lama."
"Tapi dia orang sakit Chessy!" kata Judith cepat. "Lagipula kenapa kamu harus—"
"Kamu tidak mengerti apa yang aku rasakan, Jud. Kamu tidak pernah merasakan posisiku, rasa takut kehilangan seseorang setiap kali aku mengambil napas."
"Dengar—"
"Sekali lagi kamu mengatakan sesuatu untuk menghalangiku, kamu akan berakhir sama dengan Axele," potongku cepat.
"Kembalilah dengan selamat. Hanya itu yang bisa aku katakan sekarang."
Aku tersenyum tipis. "Jaga dia untukku."
"Kamu harus cepat kembali dan merawatnya sendiri, Chessy." Judith menaikkan salah satu alisnya. "Jangan salahkan aku kalau dia berpaling darimu."
"Then i deserve that."
"Kamu tidak asik." Judith menatapku malas. "Sana pergi."
Aku membelalakan mata dan tersenyum menatapnya. "Jadi kamu yang mengusirku sekarang?"
Judith tersenyum dan memelukku. Setelah itu aku pergi dari rumah Axele.
Aku tidak tahu apakah aku bisa selamat, tapi setidaknya aku bisa melakukan semuanya tanpa mengkhawatirkan seseorang. Aku lebih bebas. Dan VSA tidak lagi punya sesuatu yang bisa mengancamku. Aku tidak lagi di bawah kendali mereka.
TBC.
Jangan lupa Vote dan Comment untuk support yaa, agar author makin semangat bikin ceritanya🖤
Sekali lagi aku ingatkan kalau hari ini aku DOUBLE UP ya , jadi jangan sampai kelongkap!!
Aku berharap next UP PERFECT VILLAINS sudah punya 10k views!!
Tentu saja aku sangat berterima kasih karen PERFECT VILLAINS bisa memiliki views yang menurut aku cukup banyak dan merupakan view yang aku percaya tidak bisa aku raih di novel pertamaku.
Aku janji akan mencoba lebih baik lagi di setiap ceritaku dan menyajikan kalian kisah kisah yang luar biasa untuk pembacaku yang luar biasa
ILY GUYS!!! Aku tidak bisa mencapai titik ini tanpa kalian dan aku akan selalu butuh support kalian walau cerita ini berakhir sekalipun!!
Aku engga pernah bohong tentang kalian salah satu alasan aku masih semangat nulis sampai sekarang.
See you soon guys!
🖤THANKYOU🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Villains✅
RomancePublished : 02/02/2020 ✖ DON'T COPY MY STORY‼✖ Axele Archiller, dia tidak lebih dari seorang pria yang punya masalah dengan EQ tingkat rendah dan untungnya dia terlahir kaya dan tampan. Hanya saja nasibnya kurang beruntung karena harus menikahi seor...