Hi Wellcome Back!
Hope you enjoy my story🖤
Di baca sampai habis yaaa....
🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------
Axele berdiri di depan sebuah makam yang tidak pernah dia sangka, tidak secepat ini. Dia atas batu terukir sebuah nama dari seseorang yang sangat berarti baginya. Axele hanya bisa tersenyum miris, dia bahkan belum bisa memberikan status Nyonya Archiller secara sah kepada wanita yang dia cintai.
Chessy Abilene, nama yang terukir di atas nisan. Tulisan itu bagaikan sebuah pedang yang menusuk ulu hati Axele.
Lia berjalan satu langkah lebih dekat dengan makam Chessy. "Chessy. Pertama kali aku bertemu dengannya yang aku pikirkan hanyalah balas dendam. Hanya ada kebencian. Jika kau bisa mendengar suaraku Chessy, aku tidak benar-benar membencimu. Aku hanya bingung harus kepada siapa aku melampiaskannya." Lia tersenyum tipis, perlahan sudut matanya menitikkan air mata. "Aku akan sangat merindukan bagaimana kita sering beradu mulut. Tidak ada yang sehebat dirimu."
"Tidak banyak yang bisa aku katakan. Hanya saja, bertemu dan mengenalmu adalah sebuah keberuntunganku. Setidaknya kamu sudah memulihkan penyakit tempramen sahabatku." Max tersenyum kecil, lalu meletakkan sebuah kotak kado berisi pistol yang Axele berikan untuknya sebagai hadiah.
Tanpa mengatakan apapun, Axele membalikkan kursi rodanya membelakangi makam Chessy. Dia mendorong kursi rodanya mengarah keluar dari area pemakaman.
"Axele, kamu tidak ingin mengatakan apapun?" tanya Matteo.
"Setidaknya kamu bisa ucapkan selamat tinggal." Perkataan Max menghentikan Axele.
"Apa dengan aku mengucap selamat tinggal, dia bisa mendengarnya?" Axele menjalankan kursi rodanya kembali. Belum jauh Axele pergi tiba-tiba datang seorang pria dari arah luar area pemakaman, berjalan mendekat ke arah mereka.
"Wah, wah... kelihatannya aku terlambat." Sebuah suara yang membuat mereka semua yang hadir di pemakaman itu berbalik melihat siapa pemilik suara itu.
"Keparat, siapa yang mengijinkanmu untuk datang!?" pekik Axele.
"Hmp! Dengan kaki cacatmu, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengusirku?"
"Apa lagi yang kamu mau, El?" tanya Max dengan tatapan tajam.
"Apa yang aku mau? Tentu saja aku tidak mau melewatkan acara pemakaman keponakanku, benar?" Elphizo mengukir senyum lebar di wajahnya.
"Setelah apa yang kamu lakukan―"
"Sst.... Aku baru selesai menjalani operasi jantung. Jantungku tidak akan kuat jika harus kalian bentak-bentak." Elphizo memelas.
Elphizo berjalan mendekat ke arah makam Chessy. Dia letakan mawar biru yang sejak tadi dia bawa, di atas makam Chessy.
"Aku tidak pernah berbohong saat berkata aku tidak bermaksud mengambil jantung Chessy, dan membunuhnya. Hanya saja kalian tidak pernah ada di posisiku. Aku harus melakukannya, karena keadaan memaksaku untuk melakukannya." Elphizo terdiam sejenak dan menarik napas panjang. "Seingatku Chessy menyukai mawar biru. Anggap ini sebagai tanda perdamaian dariku."
"Damai?" Matteo terlihat ingin tertawa kalau dia lupa dimana mereka sekarang. "Kamu hidup cukup lebih lama, tidakkah kamu berpikir untuk mati saja?"
"Jaga bicaramu, Dokter. Kita sedang di pemakaman sekarang."
"Sepertinya tidak masalah jika menambah satu ruang lagi di sebelahnya." Suara seorang wanita terdengar dari rimbunan pohon yang tidak jauh dari pemakaman Chessy. "Oh ya, aku lupa bilang kalau aku alergi dengan mawar biru. Apalagi jika itu darimu, Elphizo."
Keluar seorang wanita pakaian serba hitam dari rimbunan pohon. Dia membuka penutup kepalanya dan memperlihatkan wajahnya.
"Apa aku berhalusinasi?" Lia membulatkan matanya tidak percaya.
Semua orang tampak terkejut dengan yang mereka lihat. Embusan angin kencang di tengah teriknya matahari membuat mereka semua panas dingin.
"Ka-kamu, bukankah seharusnya―" Wajah Elphizo memucat.
"Mati?" tebak wanita itu cepat. Di wajahnya terukir senyum tipis yang perlahan mengembang. "Kenapa? Kamu ketakutan sekarang?"
TBC.
Jangan lupa Vote dan Comment untuk support yaa, agar author makin semangat bikin ceritanya❤
Hope you enjoy this story(*^3^)/~♡
🖤THANKYOU🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Villains✅
RomancePublished : 02/02/2020 ✖ DON'T COPY MY STORY‼✖ Axele Archiller, dia tidak lebih dari seorang pria yang punya masalah dengan EQ tingkat rendah dan untungnya dia terlahir kaya dan tampan. Hanya saja nasibnya kurang beruntung karena harus menikahi seor...