BAB 38

1K 116 29
                                    

Hi Wellcome Back!

Hope you enjoy my story🖤

🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------

"Ini..." Aku menatap wanita paruh baya itu kebingungan.

"Putra pertama dari keluarga Abilene, Clarke Abilene, ayah kandungmu."

Aku menatap layar handycam dan wanita itu secara bergantian. "Bagaimana aku bisa mempercayaimu?"

"Karena kamu tidak punya pilihan lain."

Ragu, kutekan salah satu tombol di kamera itu untuk memulai rekamannya.

Video itu dimulai. Seorang pria berambut pirang yang duduk di sisi kiri memulai perbincangan. "9 Agustus 2033, pukul 11.33 pagi. Saya Tom Beryl, hari ini bersama dengan Clarke Abilene," katanya menggantung. "Baiklah kamu bisa katakan tujuanmu membuat rekaman ini, Clarke."

Pria berambut warna gelap itu menatap ke arah kamera sebentar. Wajahnya penuh kekhawatiran. Meski begitu, sorot matanya terlihat yakin.

Ada sedikit rasa aneh yang menggelitik hatiku, memberikan sedikit rasa hangat. Padahal aku tidak mengenalnya, hanya saja sepasang manik mata yang dia miliki membuatku merasa dekat. Manik mata yang sama, yang selalu aku lihat setiap kali bercermin.

Pria yang dipanggil Clarke itu menatap kembali lawan bicaranya. "Hanya untuk berjaga-jaga. Istriku sedang hamil anak pertama kami dan aku khawatir VSA akan menemukan kita sebelum anak itu cukup besar untuk bisa menjaga dirinya sendiri."

Sebuah senyum langsung terukir di wajah Tom Beryl. "Selamat, Clarke. Aku ikut bahagia mendengar kabar itu."

"Terima kasih," balasnya diiringi tawa kecil. "Tapi karena itulah aku khawatir. Aku butuh bantuanmu. Jika seorang perempuan datang menemuimu dengan tanda lahir yang sama dengan ibunya, maka dia adalah putriku. Tanda lahir yang ada di punggung kiri dekat jantung, bentuknya seperti untaian bulu melingkar ke dalam, bulu burung Pheonix."

Pria bernama Clarke itu menarik napas panjang. "Mungkin aku tidak bisa memberikan apapun padanya nanti. Aku sendiri tidak yakin sampai kapan aku hidup, atau bisakah putriku selamat dari VSA, aku hanya bisa berusaha semampuku melindunginya. Jadi setidaknya anakku harus tahu darimana dia berasal, apa yang seharusnya dia takuti dan hindari."

Clarke mengeluarkan sebuah buku jurnal dan memberikannya pada Tom Beryl. "Ini adalah jurnal harianku. Kelak, apapun pertanyaannya, mungkin ini akan menjadi jawaban untuknya." Kemudian, video itu berakhir.

Aku menatap wanita paruh baya itu dengan segudang pertanyaan. Tanpa basa-basi lagi, wanita itu langsung mengeluarkan sebuah buku jurnal dari sebuah tas tua yang dia bawa bersama dengan handycam tadi. Buku jurnal kulit berwarna cokelat, buku yang sama yang kulihat dalam video tadi.

"Sekarang ini milikmu." Wanita itu menyerahkan buku itu ke tanganku.

Aku membuka halaman buku itu satu persatu. "Aku masih tidak menemukan kenapa kalian bisa memanggilku Kayle," tatapku bingung.

Sekilas, aku membaca isi jurnal itu. Halaman-halaman awal adalah masa remaja Ayah. Lalu, cerita sebagaimana bangganya pada dirinya sendiri ketika bergabung dengan sebuah badan intelegen bernama Vetrovite Secret Agent.

Aku sempat menahan tawa ketika membaca halaman itu. Aku rasa semua orang merasakan hal yang sama. Sampai akhirnya rasa 'bangga' itu berhenti ketika mengetahui sifat asli dari Vetrovite Secret Agent, yang semua orang banggakan itu. Semua orang yang ikut mendirikan badan intelejen itu, ikut mengatur misi yang harus dikerjakan para agen, mereka semua tidak lebih dari sebuah kotoran yang harus dibersihkan.

Perfect Villains✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang