Hi Wellcome Back!
Hope you enjoy my story🖤
🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------"Bagaimana keadaannya?"
Dokter Matt melepaskan stetoskop yang menyumbat teliganya, lalu memasukkannya ke dalam jas kedokteran. "Kurasa dia sedang sial. Luka tembaknya memperparah luka tusuk sebelumnya." Dia menarik napas panjang. "Aku tidak yakin dia bisa pulih dalam waktu dekat."
Kami terdiam, menatap Axele yang berbaring di atas kasur dengan jarum infus di tangannya. Tidak banyak yang bisa kukatakan.
"Sebenarnya apa yang terjadi, Kayle?" tanyanya lagi.
"Ah, namaku bukan Kayle."
"Maksudmu?"
"Axele tidak cerita?"
Dokter Matt mengerutkan dahi dan menggeleng pelan. "Sebaiknya kita bicarakan ini di luar."
Aku dan dokter Matteo keluar dari kamar Axele. "Waktu itu Axele langsung kubawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. Luka di bagian perutnya sangat lebar dan dia mengalami pendarahan besar. Untung saja persedian darah di rumah sakit masih lengkap. Dan sejak kamu menghilang, tidak ada satupun orang yang berani menyebut namamu lagi di depannya."
"Aku yang menyebabkan luka tusuk itu."
"Aku tahu," katanya cepat. "George cerita, dan karena itulah aku terus menghubungimu, Kayle."
"Nama asliku Chessy, dan aku seorang agen di Vetrovite Secret Agent. Axele adalah target dalam misiku dan sepertinya kamu bisa menebak sisanya."
Dokter Matt tercengang. "Lalu bagaimana dengan Kayle Dursley yang asli? Maksudku, Dursley, aku kenal keluarga itu dan tahu kalau mereka memang ada."
"Aku tidak tahu. Mungkin saja VSA sudah membunuhnya," jawabku enteng.
Dokter Matteo tertawa kecil sembari memegang kepalanya. "Itu terlihat sangat mudah untukmu?"
"Itu tidak pernah mudah. Aku hanya bicara sesuai fakta."
"Dan sekarang, apa yang kamu lakukan di sini?"
"Banyak hal yang terjadi." Mataku menatap kosong ke depan. "Aku hanya ingin memastikan Axele baik-baik saja, setidaknya aku harus meminta maaf."
"Lalu setelah itu, kamu pergi lagi?" nadanya bicaranya mulai meninggi.
"Ada beberapa hal yang harus aku selesaikan."
"Oh, ayolah Kayle, maksudku Chessy. Ya, terserah siapapun namamu!" potong Dokter Matt. Dia terlihat marah dan menatapku dengan kesal. "Berhenti menyeret dia ke dalam masalahmu!"
"Itu yang sedang kulakukan!" kataku cepat. "Axele memang tidak boleh ikut campur lebih dari ini."
"Dan kamu pikir Axele akan membiarkanmu pergi sendirian? Pria itu sudah cukup buta untuk melihatmu sebagai musuhnya, dia bahkan menerima seranganmu secara sukarela, Chessy. Coba pikirkan hal itu, berapa banyak agen yang meninggal saat menjalankan misi ini, dan berapa kali kamu merasa bahwa sebenarnya Axele sudah tahu tentangmu tapi dia tetap diam?"
"Apapun alasannya, dia tidak boleh bersamaku. Aku adalah buronan sekarang. Selama VSA belum hancur, mereka bisa kapan saja menemukan kalau Axele masih hidup."
"Sebenarnya aku tidak boleh mengatakan ini, tapi kurasa kamu perlu tahu. Axele tidak pernah mempercayai VSA. Sewaktu bangun dari masa kritisnya, kamu tahu hal pertama yang dia lakukan? Mengirim mata-mata untuk mengikutimu, melaporkan semua tentangmu dan memastikan kamu baik-baik saja. Itu sebabnya Axele bisa menjemputmu di waktu yang tepat." Dokter Matteo mengambil napas panjang. "Mungkin kamu tidak ingin dia terlibat, tapi selama dia masih hidup dan mengenalmu, dia tidak akan berhenti."
Aku terdiam dan berpikir sejenak. "...Aku rasa, aku tahu bagaimana caranya, tapi aku tidak menjamin kamu akan menyukainya―"
"Chessy!" Judith jalan tergesa-gesa ke arah kami. "Sesuatu terjadi dengan Della."
"Ada apa?"
"Tidak ada waktu menjelaskan. Bawa juga dokter itu bersamamu." Judith langsung lari kembali ke arah kamar dimana Fredella ditempatkan.
Aku dan dokter Matt saling menatap, tanpa bicara banyak kami hanya bisa berjalan cepat menyusul Judith. Sesampainya di kamar, Judith hanya berdiri di samping kasur dan membiarkan dokter Matt dan aku lihat lebih dekat. Fredella terbaring di atas tempat tidur, dengan banyak noda darah di kain sprei sisi kiri tempat dia tidur.
"Aku rasa dia tertembak saat kita melarikan diri."
"Biar aku periksa dia."
Aku menglangkah mundur, memberi ruang agar dokter Matteo bisa memeriksa Fredella.
"Ini terlalu banyak darah," gumam dokter Matt sembari mencari letak lukanya. "Kamu tahu dimana posisi lukanya?"
"Punggung bagian kiri atas." Saat Judith ingin membalikkan tubuh Fredella untuk memperlihatkan lukanya, dokter Matteo langsung menahan tangan Judith. "Jangan lakukan itu. Posisi pelurunya bisa membahayakan nyawanya."
"Apa yang harus kita lakukan?" tanyaku.
"Dia harus dioperasi dalam waktu dekat, atau dia akan mati. Dia sudah kehilangan banyak darah."
"Kamu bisa melakukannya?"
"Tidak, aku bukan dokter bedah."
Aku mengacak rambutku frustasi. Fredella belum boleh mati selama dia masih memegang file VSA dalam kepalanya.
"Dokter Matt, wanita ini dulunya adalah tawanan Axele. Dia menjadikan wanita ini sebagai wadah dari sebuah informasi. Itu alasan kita tidak bisa membiarkannya mati sekarang, kecuali kamu punya cara untuk memindahkan informasi itu pada benda atau mungkin manusia lagi," kataku asal.
"Tidak banyak dokter yang Axele percayakan untuk melakukan hal serahasia itu."
"Kamu kenal seseorang?" tebak Judith.
"Ah―Iya, aku kenal satu orang." Dokter Matt tampak sedikit terkejut ketika Judith menatapnya dan berbicara dengan nada serius. "Aku harus menelepon seseorang. Tunggu sebentar," lanjutnya.
Dokter Matt segera keluar dari kamar, sembari mengeluarkan ponselnya dari saku jas kedokteran.
TBC.
Jangan lupa Vote dan Comment untuk support yaa, agar author makin semangat bikin ceritanya🖤
Q : Apa Judith akan menemukan cintanya disini? Apa Chessy akan benar-benar pergi lagi?
HI, HI!!!
Terima kasih pada kalian yang masih melek, nemenin aku nulis dan nungguin aku UP.
Aku semangat banget waktu kalian nagih janji UP ke aku kwkwkw.. sampai di mention di conversation board, DM dan bahkan tag aku di IG Story.
Aku benar-benar terima kasih karena kalian salah satu alasan aku masih semangat nulis sampai sekarang.
See you tomorrow guys
🖤THANKYOU🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Villains✅
RomancePublished : 02/02/2020 ✖ DON'T COPY MY STORY‼✖ Axele Archiller, dia tidak lebih dari seorang pria yang punya masalah dengan EQ tingkat rendah dan untungnya dia terlahir kaya dan tampan. Hanya saja nasibnya kurang beruntung karena harus menikahi seor...