Hi Wellcome Back!
Hope you enjoy my story🖤
🖤HAPPY READING🖤
--------------------------------------------------------
Chessy merasakan ada benda yang memaksa masuk dan menembus punggungnya. Matanya terbuka lebar, terkejut akibat sentakan antar neuron yang berbeda di otak. Rasa sakit, kaget, dan sesak bercampur menjadi satu hingga tubuhnya mati rasa. Chessy mulai kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur. Sekuat tenaga dia berusaha untuk menopang tubuhnya dengan tangan kirinya. Setidaknya dia tidak benar- benar terhempas langsung ke lantai.Chessy terbatuk – batuk, cairan merah segar keluar dari mulutnya. Dia bahkan tidak bisa bergerak karena ada benda yang menacap di dekat tulang punggungnya.
Axele datang dan Chessy mengeluarkan benda yang menancap di punggungnya. "Tahan. Ini akan sakit." Bersamaan dengan keluarnya benda itu, Chessy mendesis menahan sakit. Dia menengok ke belakang coba melihat benda yang melukai punggungnya.
Seketika jantungnya berhenti berdetak untuk sepersekian detik. Tenggorokannya terasa tercekik. Bagaimana bisa pisau yang seharusnya menancap di bahu Elphizo, terbang dan melukai punggungnya?
"Ini―" Chessy tidak sanggup menyelesaikan kalimatnya.
Kini mata semua orang mengikuti arah pandang Chessy. Orang yang seharusnya sekarat, masih pengaruh hipnotis, sekarang berdiri dengan kepala tertunduk. "Bukankah sudah kukatakan, jangan pernah membuang senjatamu," kata Elphizo datar.
"Seharusnya kamu masih dalam pengaruh hipnotis. Jelas-jelas kamu mimisan tadi!"
"Itu karena pengaruh radiasi, sementara untuk berhasil melakukannya masih ada syarat lainnya," katanya menggantung.
"Emosi," sambung Chessy pelan.
"Benar." Elphizo senyum sumringah. "Lalu?"
"Dia IHP-878." Axele masih tidak percaya. Walau Lia sempat menyinggung soalnya tadi, hanya saja dia tidak berpikir kalau itu semua sungguhan.
"Benar! Sangat benar," serunya sembari tertawa lebar. "Sepertinya aku perlu memperkenalkan diri lagi. Aku adalah Intelegence Human Project yang berhasil dibuat untuk pertama kalinya. Nama subjek penelitianku IHP-878, dan nama yang diberikan ayahku adalah adalah Eligible Elphizo Athanasia Apogonoi. Aku saudara kembar dari ibu kandungmu, Chessy."
Kepala Chessy terasa seperti habis dihantam sebongkah batu besar. Dia kehilangan kata-kata untuk diungkapkan. Ketakutan terbesarnya selama ini akhirnya terjadi juga. Seseorang yang mirip dengannya, sekaum dengannya, parahnya lagi dia adalah IHP-878 yang selama ini statusnya masih abu – abu.
"Itu artinya," kata Chessy menggantung. "Kamu sudah hidup hampir ratusan tahun?"
Elphizo tertawa lebar. "Sekian banyak hal yang bisa kamu tanyakan, itukah pertanyaan pertamamu? Ayolah, aku benci saat seseorang menyinggung umurku."
"Jadi benar, kalau IHP bisa hidup sampai ratusan tahun?" tanya Chessy lagi.
Ekspresi wajahnya seketika berubah menjadi datar. "Ya, seharusnya seperti itu."
"Seharusnya?" tanya Axele bingung. Berbeda dengan yang lainnya, Axele terlihat lebih tenang menghadapi kejutan yang Elphizo suguhkan untuk mereka. Seolah hal ini sudah merupakan bagian dari tebakannya.
Elphizo menghela napas kemudian bersandar di salah satu dinding. Dia melipat kedua tangannya dan menatap semua orang tanpa ekspresi.
"Ceritakan semua yang kamu tahu sekarang sebelum aku mengambil tindakan, karena aku yang memengkan duelnya." Chessy menajamkan matanya. "Kecuali kamu meludahi janjimu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Villains✅
RomancePublished : 02/02/2020 ✖ DON'T COPY MY STORY‼✖ Axele Archiller, dia tidak lebih dari seorang pria yang punya masalah dengan EQ tingkat rendah dan untungnya dia terlahir kaya dan tampan. Hanya saja nasibnya kurang beruntung karena harus menikahi seor...