🕒Chapter 06 : Ganggu🕒

1.5K 154 5
                                    

Aku rasa kamu berbeda. Dan penolakan mentahmu membuatku semakin yakin, kau tidak seperti yang lainnya.
.
~Jeonne Frissia~

👻 👻 👻


Happy reading ❤️

"Kenapa siihh?" tanya Anna gemas.

"Gara gara setan gila itu!" jawab Nara singkat membuat Anna semakin bingung dibuatnya.

"Hah? Gimana gimana?"

FLASHBACK ON

Nara kembali ke kamarnya berniat untuk tidur lebih awal malam ini. Dinyalakannya lampu yang redup agar matanya tidak merasa silau. Nara pun mulai memejamkan matanya. Ia ingin melupakan masalah hari ini untuk sementara saja.
Tak lama, Nara pun terlelap.

Tik... Tik... Tik...

Jam dinding di kamar Nara menunjukkan pukul 2.09am. Yap, dini hari. Nara terbangun dari tidurnya dan bangkit berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya itu. Karena biasannya kalau mau tidur, Nara terbiasa untuk buang air kecil terlebih dahulu tapi tadi malah kelupaan.

Setelah buang air, Nara berniat untuk melanjutkan tidurnya. Ditariknya selimut dan dipejamkan mata.

"Jangan lupa besok lo harus mulai bantu gue." kata seseorang tiba tiba. Oh maaf, sekali lagi kata sesehantu itu tiba tiba.

Mendengar itu sontak Nara langsung membuka matanya lebar lebar. Ia pun terduduk tegak di atas tempat tidurnya. Dari sana bisa ia lihat sesosok pria tampan berwajah baby face sedang berdiri menyandar di tembok. Masih dengan pakaian yang sama, tangannya bersedekap di depan dada bidangnya.

Yap, itu Jeon.

Sosok hantu yang berhasil membuat hari Nara menjadi suram.

"Elo?! Ngapain sih lo di sini? Pergi!" teriak Nara. Ia tak habis pikir kenapa setan itu harus muncul lagi di hadapan Nara.

Ia sungguh muak hanya dengan melihat wajah Jeon, walaupun Nara akui bahwa wajah Jeon sebenarnya sangat tampan selayaknya para idol-idol di negeri ginseng sana.

"Tujuan kedatangan gue ke sini adalah untuk ngingetin lo kalau besok lo harus bisa bantu gue apapun yang terjadi. Tidak ada penolakan." tegas Jeon. Nara dibuat melongo dengan apa yang dikatakan oleh Jeon barusan.

Ia bertanya tanya kenapa sekarang hantu yang ada di hadapannya ini menjadi angkuh? Ini sungguh beda dengan apa yang Nara lihat saat awal bertemu dengan Jeon tadi.

"Apa lo gila??" tanya Nara tidak habis pikir.

Sebetulnya tanpa Nara bertanya akan hal itu pun hantu dihadapannya ini memang sudah gila. Bahkan kini kegilaan itu menular pada diri Nara. Oh God!

"Besok gue sekolah, bego!" ketus Nara.

"Gue juga tau bego." jawab Jeon santai.

"Ah, shit. Kalo lo tau, kenapa masih nyuruh?! Lo itu waras gak sih?" tanya Nara gemas. Namun Jeon tetap bersikap santai dan memandang Nara.

"Liat aja nanti." jawab Jeon singkat.

Kemudian dalam sekejap, ia hilang bagai angin. Nara sudah agak terbiasa dengan kelakuan Jeon yang sering menghilang seenak pusarnya.

Sejak itu, Nara berusaha untuk tidur kembali namun sulit. Ia takut kalau Jeon berbuat yang tidak-tidak besok. Yang bisa Nara lakukan hanyalah berdoa agar ia cepat cepat terbangun dari mimpi yang mengerikan ini.

FLASHBACK OFF


Sebelum Anna bertanya lebih jauh, si guru biologi yaitu Bu Siska masuk dan memulai pelajaran.

Untuk kali ini sekali dalam seumur hidup Nara bersyukur kalau guru mapel masuk lebih cepat. Nara sungguh malas dan tak mau bercerita soal masalah yang sudah berada di hadapannya kini.

Bukannya ia ingin memendam masalah ini sendiri dan tak percaya kepada orang orang di sekitarnya, sungguh alasannya bukan itu. Nara hanya tak mau dibilang berhalusinasi hanya karena ia menceritakan masalah yang kini ia hadapi. Karena ini sungguh tidak masuk akal.

👻👻👻

Nara pergi ke kantin bersama Anna. Perut keduanya seakan akan kini sedang mengadakan world tour concert. Bukan world tour concert The Lost Planet apalagi Love Yourself seperti yang kalian bayangkan. Namun hanya sekedar perut Nara dan Anna yang sedang minta diisi saja.

Setelah menemukan tempat duduk yang kosong, Nara dan Anna segera memesan makanan. Yang standar anak SMA saja, bakso dan es teh. Begitu saja sudah memuaskan hasrat perut yang lapar.

"Ra, kalo ada apa apa cerita ama gue. Inget selain Bang Leo, lo masih punya gue." kata Anna yang tiba-tiba membuat dahi Nara berkerut bingung.

Nara pun menempelkan punggung tangannya sendiri ke dahi Anna yang langsung disambut dengan tepisan keras oleh Anna.

"Kenapa sih lo?" tanya Anna sewot. Sedangkan Nara dengan santainya menurunkan tangannya sambil menatap Anna dengan kepala yang diterengkan.

"Lo nggak demam, kan?" tanya Nara yang membuat Anna semakin kesal.

"Aigoo, bodoamat lah." jawab Anna singkat, padat, dan jelas layaknya tulisan di poster. Mereka pun melanjutkan makan mereka dengan tenang.

Nara memakan baksonya dengan lahap. Saat ia mendongak, ia melihat Anna sedang membuka ponselnya dengan dahi yang dikerutkan.

"Ada apaan, Na?" tanya Nara.

"Ini gue lagi baca berita yang lagi trending itu lho..."

"Berita apaan?" tanya Nara tak paham. Mendengar itu Anna membuang napasnya jengah.

"Ini lho berita soal CEO muda dari perusahaan yang terkenal itu. Katanya dia lagi koma sekarang. Banyak berita yang meliput bilang kalau sebenernya CEO itu bisa saja meninggal hanya dengan mencabut alat bantu yang ada di tubuhnya. Mungkin kayak alat pernapasan misalnya." jelas Anna.

"Emang dia kenapa, sih? Kok bisa sampai gitu?"

"Dia kecelakaan katanya, tapi ada luka peluru gitu. Mangkanya masih dugaan kalo ada orang lain di balik ini semua." jawab Anna.

"Masa berita biasa gitu aja bisa jadi trending topic? Berita kecelakaan gitu emang udah biasa, kan?" tanya Nara santai.

"Lah gimana mau nggak jadi trending topic? Orang yang kecelakaan itu CEO muda dari perusahaan Frissia Group ya udah pasti jadi trending topic lah!" jawab Anna. Temannya yang satu ini kudet apa gimana, sih?
"Mana fans-nya juga di mana mana..."

"Fans? Tumben, biasanya orang-orang nge-fans tuh sama penyanyi atau artis gitu. Ini orang sibuk."

"Yah, biasalah. Fans jalur visual sama harta." bisik Anna.

Setelah mendengar jawaban Anna, Nara tersadar. Tadi Anna menyebut nama Frissia Group, Nara pun tersedak es teh-nya sendiri. Telat memang.

Frissia Group?? Yakin? Apa ini ada hubungannya dengan.... Batin Nara bertanya tanya.

"Wait, wait. N... Nama CEO-nya siapa? Kali aja gue tau." tanya Nara memastikan apakah yang ia pikirkan benar atau salah.

"Namanya? Namanya itu...."

👻👻👻

TBC

Castnya nyusul ya, masi milih😂

OK. C U NEXT CHAPTER....♡

LATENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang