Lagi dan lagi kau seperti awan. Yang tergapai namun tak tergenggam. Aku lelah mengatup - katupkan tangan ini hanya untuk menggenggammu.
👻 👻 👻
Nara dan Leo berjalan sembari menyeret koper masing masing. Setelah perjalanan kurang lebih 10 jam, mereka akhirnya sampai di Bandar Udara Internasional Haneda, Tokyo, Jepang. Sudah sangat lama Nara tidak kemari. Terakhir kali ia kemari waktu dia masih umur 4 tahunan, wuah lama banget kan?
"Huahh... Kangen banget gue sama Jepang." Kata Nara sambil menghirup udara dalam dalam.
"Elo sih, udah nggak pernah ke sini lagi. Nih minum. Masih inget bahasa Jepang kaga lu?" tanya Leo sembari menyodorkan cup berisi Latte karena ia baru saja kembali dari coffee shop terdekat.
"Arigatou...*" ucap Nara. "Inget dong."
(*Terima kasih)Nara memandang sekitar dengan raut bahagia. Raut kebahagiaan karena kerinduan tercetak di wajah Nara.
"Kita tunggu di sini aja. Kata opa, ntar suruhannya dateng." kata Leo.
"Oke."
Tak lama, ada dua orang berbadan tegap dan berpakaian jas hitam rapi berjalan mendekati Nara dan Leo.
"Summimasen, Leonard-san to Naraya-sandesu ka*??" tanya salah satu orang itu.
(*Permisi, apakah anda Tuan Leonard dan Nona Naraya?)"Hai, anatahadaredesu ka*?" tanya Leo.
(*iya. Anda siapa?)[Note : ada tanda bintang (*) = bhs Jepang.]
"*Kami suruhan Tuan Tama Ha..."
"*Ah! Opa!" potong Leo cepat. Nara pun sontak memukul lengan Leo, kesal.
"Nggak sopan, bang." Tegurnya. Sedangkan Leo hanya cengengesan sembari mengelus lengannya yang baru saja dipukul Nara.
"Hehe, ya maap. Gue kangen sama opa." Nara hanya menggeleng mendengar jawaban Leo.
"*Mari, biar kami bawakan barang barangnya." Kata orang itu sambil mengambil alih koper Leo dan Nara. Mereka pun mengikuti kedua orang suruhan kakeknya itu sampai ke mobil pribadi.
"Ra, Ra!" panggil Leo sembari menggoyang goyangkan pergelangan tangan Nara.
"Apaan?" tanya Nara malas.
"Tadi gue dipanggil tuan muda dong. Jangan jangan nih ya, warisan opa buat gue ntar." canda Leo. Mendengar itu, Nara sontak mencubit keras perut Leo yang membuat empunya mengerang kesakitan.
"Aaakh! Akh! Sakit!"
"Kok lo jadi matre sih, bang?"
"Kaga matre. Bercanda doang elah." Kata Leo sambil mengangkat kedua jarinya membentuk huruf 'V'. Sedangkan Nara masih memandang Leo dengan raut sebalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LATENT ✔
Teen Fiction- LENGKAP - Judul sebelumnya : 168 HOURS ⚠ Work without plagiarizing! ⚠ Berkaryalah tanpa menjiplak! ⚠ U-13+ (mau lanjut revisi, lupa dulu sampai bab brp😭) ______________________________________________ Genre : Romance - Fantasi Pertemua...