🕞Chapter 51 : Wisuda🕞

811 66 0
                                    

Ketika D-Day tidak selamanya menjadi D-Day.

👻 👻 👻

-TWO AND A HALF YEARS LATER-

"Jadi... Apa lo bersedia buat nunggu gue?" Tanya laki laki itu. Perempuan dihadapannya mendongak dengan tatapan sendunya.

"Tunggu gue di hari wisuda lo. Jika hari itu gue nggak dateng, lo bisa nganggep gue seolah olah nggak pernah ada. Gue bakal datang di hari itu dan ngasih lo hadiah yang paling spesial." Kata laki laki yang membuat air mata perempuan di hadapannya semakin mengalir deras. Laki laki pun menempelkan jidatnya ke jidat perempuan itu.

"Sesuatu yang harus lo tau. Gue sayang banget sama lo, ---------------."

Jeon terbangun dari tidurnya dengan posisi terduduk di atas ranjangnya. Keringat membasahi pelipisnya dan napasnya pun terengah engah. Ia tak mengerti, kenapa akhir akhir ini dia selalu bermimpi seperti itu.

Jeon meraih gelas yang tersedia di atas nakas dan segera mengisinya dengan air yang ada di pitcher kaca. Ia pun menegak habis air di gelasnya itu.

"Sebenernya apa maksud dari mimpi itu? Kenapa terus terusan muncul sih??" gumam Jeon frustrasi. "Dan siapa... Cewek yang ada dimimpi gue itu?"

"Gue harap lo segera inget gue, Je. Gue tunggu sampai lo inget. Tapi tolong, jangan lama lama..."

Dan tiba tiba kata kata itu terngiang di ingatan Jeon.

"Kenapa gue jadi kepikiran kata kata itu, sih? Lagian apa maksudnya??"

👻 👻 👻

Kayra berjalan santai di koridor kampusnya. Ia berniat untuk ke kantin sekarang. Perutnya sudah minta diisi sejak tadi.
Namun ditengah jalannya, ponselnya berdenting.

¬ Gw minta bantuan lo, untuk yg terakhir. Please...

Kayra mengehela napas lelah membaca pesan itu.

¬ Apa lg?

¬ Gmn pun caranya, bawa Nara ke lokasi yg gw kirim nanti

¬ Y.

Kayra kembali memasukkan ponselnya ke dalam kantung celana jeansnya, lalu melanjutkan jalannya menuju kantin.

"Devan!" panggilnya.

👻 👻 👻

Kini Nara sedang bersama Leo di dalam satu mobil. Sudah jelas si Leo yang mengemudi. Kini mereka sedang menuju ke kampus Nara. Hari ini adalah hari dimana Nara akhirnya wisuda.

Sesampainya di sana, Nara memakai toganya dan masuk ke graha bersama mahasiswa lainnya.

"Gais! Kita foto bareng yuk!" ajak Faya setelah acara wisuda selesai. Nara, Caca, Anna, dan Hana pun mendekat.

"Difotoin siapa nih?" tanya Faya.

"Abang gue aja sini." Kata Nara sambil mengambil ponsel Faya. "Bang! Tolong fotoin dong?" pinta Nara pada Leo yang tengah berdiri tak jauh dari mereka. Leo pun beranjak dan mendekat.

"Mana?" tanya Leo.

"Ampun, Ra. Abang lo ganteng banget..." bisik Faya.

"Sorry to say ya Fay, gue nggak mau punya ipar kek elo." canda Nara membuat yang lain tertawa kecuali Faya.

"Siaul lo!" mendengar itu Nara tertawa geli.

"Yok, satu... dua..." aba aba Leo dan... Cekrek!

LATENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang