🕒Chapter 14 : Adek?🕒

1.1K 120 4
                                    

Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan. Kamu adalah dirimu sendiri dan hanya dengan caramu.
.
~방탄소년단~

👻 👻 👻

Happy reading ❤️

Hari ini Hari Minggu.

Yaps, libur lagi!

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 6.36am. Nara sudah berada di taman kota yang dekat dengan kompleks rumahnya. Botol minum di tangannya dan handuk kecil mengalung di lehernya.

Sudah 30 menit lebih sejak Nara berjogging di sini dan kini Nara memilih untuk istirahat dengan duduk di kursi panjang yang sudah tersedia di sana. Sambil meminum air putih yang dibawanya, Nara mengamati keramaian di sekelilingnya.

Di taman saat ini terbilang cukup ramai. Ada yang jogging juga, ada yang sedang senam atau ada pula yang hanya sekedar menghirup udara pagi. Bahkan ada yang ke sana hanya untuk beli makanan saja. Macam macam.

"Udah selese?" tanya Jeon tiba-tiba yang membuat Nara harus menyemburkan airnya karena terkejut.

"Hahh... Gak usah ngagetin bisa nggak?!" protes Nara. Sedangkan Jeon hanya menunjukkan cengiran kudanya.

Orang-orang di sana melihat Nara dengan tatapan aneh. Ya, gimana nggak aneh? Lah orang ngomong sendiri.

Sial, orang-orang bisa ngira gue gila kalo kayak gini. Batin Nara. Ia pun mengambil ponselnya yang ada di saku jaket lalu menempelkannya ke daun telinga.

"Mau ngapain?" tanyanya.

"Nggak papa." jawab Jeon yang membuat Nara memandang sebal ke arahnya.

"Gajetot banget. Udah lah ngomong aja. Lo kan udah setuju untuk kita jadi tim. Udah ngagetin juga." Mendengar itu Jeon tersenyum.

"Siang ini gimana?" tanya Jeon memastikan. Nara tampak berpikir keras, namun akhirnya mengangguk juga.

"Tapi sekarang ke mana? Nggak ke kantor itu lagi kan?" tanya Nara mulai was-was.

"Enggak." Mendengar jawaban itu, Nara menghembuskan napas lega.

"Lo cuma ke restoran atau cafe mungkin." lanjut Jeon.

"Tumben enak. Ngapain?"

"Ketemu sama adek gue." jawab Jeon.

"Lo punya adek?" tanya Nara dan Jeon hanya menjawabnya dengan anggukan.

"Dan lo minta gue ketemu sama dia??" tanya Nara lagi. Dan lagi-lagi Jeon hanya mengangguk.

"Nggak mau!" bantah Nara. Jeon mengerutkan dahinya setelah mendengar jawaban Nara.

"Lah, kenapa?"

"Ngurusin makhluk kek elo aja gue udah puyeng. Apa lagi ditambah adek lo?! Nggak nggak, pasti kalian berdua kelakuannya mirip banget. Bisa gila gua entar." jelas Nara.

"Gue sama dia itu kakak adek. Bukan kembar!"

"Enggak pokoknya! Gue tau hidup gua pait, tapi gue nggak mau mati muda. Nggak-nggak."

"Ngelantur ni bocah. Ra, dengerin ya. Adek gue sama gue itu beda banget sifatnya. Serius. Bahkan orang-orang juga bilang gitu. Ayolah..."

"Hahhh... Capek gue. Kenal kaga sama keluarga Frissia. Tiba-tiba suruh masuk daleemm banget." kata Nara sambil memajukan tangannya.
"Iya deh iya gue temuin! Dasar setan bawel." pasrah Nara. Jeon tersenyum dan mengacak rambut Nara.

LATENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang