🕞Chapter 44 : Petak Umpet🕞

823 71 2
                                    

Bersembunyi dari kebenaran sama dengan kamu menolak kenyataan yang ada dihadapanmu.

👻 👻 👻


"Pinjam?!" tanya Jeon sambil menoleh kearah Sinta dan menatapnya dengan tatapan penuh amarah.

"Saya tidak pernah meminjam berkas kepada siapa pun!!" bantah Jeon yang membuat Sinta menunduk ketakutan.

Belum tahukah kalian? Jeonne itu CEO yang terkenal galak dan dingin dikalangan karyawannya. Jika kalian lihat Jeon secara langsung, kalian tidak akan berpikir bahwa Jeon itu dingin. Kenapa? Karena wajahnya tidak menyiratkan hal itu. Wajahnya yang agak baby face itu membuat orang orang menyangka bahwa Jeon orang yang hangat dan humoris. Aura dingin dan galaknya hanya keluar saat dia marah, risih, atau membenci sesuatu.

Banyak karyawan yang centil dan mencoba mengalihkan pandangan Jeon dengan menggodanya. Namun setiap ada karyawan masuk boro boro Jeon tergoda, mendongak untuk sekedar natap mereka sejenak aja enggak.

"S... Sa... Saya selalu menempel kertas schedule dan janji pe... Pertemuan bapak di meja saya. S... Saya juga selalu menelitinya kembali di agenda saya. Dan janji itu ada pak." Jelas Sinta.

"Apa kamu merasa menulis janji ini?" tanya Jeon dingin sambil mengangkat sticky note tersebut. Dan yang membuat Jeon lebih frustasi lagi saat mendapati Sinta menggeleng sebagai jawabannya. Ia benar benar tak habis pikir dengan sekretarisnya yang satu ini. Sempat sekilas ia berpikir untuk menggantinya saja karena saking kesalnya.

"S... Saya pikir saya memang pe...pernah menulis itu ta... Tapi saya lupa atau tidak sadar karena terburu buru." Terang Sinta lagi.

"Arrrgghh!" Jeon pun kembali masuk ke ruangannya kemudian membanting pintu ruangannya.

Jeon merogoh saku dan mengambil ponsel miliknya. Setelah mendapat kontak yang dia cari, ia pun dialnya.

Tuutt...

"Ya halo, Tuan Muda?"

"Ke ruangan saya, segera!"

"Baik, Tuan."

Nut

Panggilan pun terputus. Jeon berjalan menuju kursi kerjanya dan mendudukinya dengan kasar.

Sembari menunggu asistennya, Jeon menyelesaikan sisa sisa berkas yang harus ia cek sebelumnya.

Si 'Nara' itu memang telah menyelamatkan perusahaannya, tapi langkah yang diambilnya sungguh mencurigakan. Jeon tidak akan melepas orang itu. Jeon bahkan tidak mengenalnya sama sekali, tapi si 'Nara' itu sungguh lancang dengan memasuki ruangannya tanpa izin darinya. Lebih parahnya, ia juga mengambil bukti bukti yang sudah lama Jeon kumpulkan dengan susah payah. Ia paling tidak suka kalau ada yang mengusik privasinya.

Satu pertanyaan yang selalu membuat Jeon bingung. Atas dasar apa si 'Nara' itu melakukan ini semua? Jika dia cuma ingin dapat pengakuan dari Frissia Group, pasti sekarang dia sudah bekerja di perusahaan ini, atau mungkin jika ia hanya menginginkan uang pasti ia akan mengambilnya. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Sekarang dia malah seakan akan telah menghilang ditelan bumi. Sebenarnya apa motif dari si 'Nara' itu melakukan ini semua?

Tok tok tok

"Masuk!" perintah Jeon. Pintu pun terbuka dan menampakkan asisten pribadinya yang telah mengabdi bersamanya selama kurang lebih 3 tahun, Gaza.

"Tuan muda memanggil saya?"

"Gaza, aku ingin kau mencari dan menyelidiki seseorang."pinta Jeon.

LATENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang