🕠Chapter 53 : Dia yang Berharga🕠

848 68 2
                                    

Trans :

Aku masih bertanya-tanya, bertanya-tanya tentang kisah indah.
Masih bertanya-tanya, bertanya-tanya tentang bagian terbaik.
Aku berkenala, berkelana (ke) kisah selanjutnya
Aku ingin menjadikanmu milikku...

- Scenery - V -

👻 👻 👻

"NARA!" panggil Jeon. Air mata Nara menetes saat tahu bahwa itu adalah Jeon. Ia bersyukur masih ada sedikit secercah harapan, ia bisa hidup.

Jeon berlari ke arah Nara dengan cepat. Ia menggeletakkan ponselnya dan segera membantu Nara bangkit. Ia semakin terkejut ketika melihat luka di wajah dan tulang kering Nara. Jeon pun melepas perekat dari mulut Nara dengan perlahan.

"Lo nggak papa??" tanya Jeon khawatir sampai sampai dia lupa, bahwa biasanya Jeon menggunakan bahasa yang formal tapi kini ia menggunakan cara bicara yang informal dengan Nara.

Mendengar cara bicara Jeon yang informal membuat Nara mendongak dan menatap Jeon dengan mata sayunya.

"Kaki lo gimana?" tanya Jeon.

"Udah agak kering kok. Lo juga yang obatin?" tanya Nara.

"Bener udah kering?" tanya Jeon lagi.

"Iya udah."

"Bener?"

"Beneran, mamas..." jawab Nara akhirnya. "Gimana caranya sih lo bi..."

"Luka di hati lo udah kering belom?" potong Jeon membuat alis Nara terangkat.

"Luka hati gue? Udah kering dari dulu." jawab Nara tanpa memandang ke arah Jeon.

"Nggak usah munafik." balas Jeon datar.

Air mata Nara sontak menetes saat mengingat itu semua.

Gue kangen, Je... Namun dengan cepat ia menggeleng, ini bukan waktunya.

Jeon merapikan anakan rambut Nara yang berantakan dan menjuntai menutupi wajahnya. Sedangkan Nara masih saja menangis.

"Gu... Gue mau pulang." pinta Nara lirih tapi Jeon masih bisa mendengarnya. Jeon mengangguk dan segera membuka tali pengikat dikaki Nara terlebih dahulu. Jeon meringis saat melihat darah yang ada dikaki Nara.

Saat hendak menyentuh tali pengikat ditangan Nara, tiba tiba sebuah botol kaca minuman beralkohol terlempar dan hampir saja mengenai keduanya kalau Jeon tidak menarik Nara mendekat padanya.

Prang!!

"Siapa lo?!" teriak orang itu. Dia Clarie dan dia tidak sendiri. Ada dua pria berbadan kekar di belakangnya. Pasti anak buahnya.

Clarie dan dua anak buahnya pun mendekat,

"Berani banget lo dateng ke sini?!" bentak Clarie.

Jeon menoleh dan menatap Clarie nyalang.

Clarie terkejut saat melihat ternyata orang itu adalah Jeon.

"Jeonne?" gumamnya.

"Clarie Reagan? Jadi ini perbuatan anda?!" tanya Jeon tak percaya. Clarie mengubah raut wajahnya dan tersenyum miring.

LATENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang