🕒Chapter 26 : Interview Again🕒

845 66 1
                                    

If you don't work hard, you will never feel the pleasure of an outcome.
.

👻 👻 👻


Happy reading ❤️

"OTW." Sambungan pun terputus.

Nara segera menuju walk in closet dan mengganti bajunya lalu mengambil tasnya. Setelahnya Nara langsung berjalan keluar kamar dan mengambil kunci mobil. Saat hendak menuju mobilnya, Nara melihat Leo dengan motornya memasuki pekarangan rumah.

"Lo mau ke mana?" tanya Leo setelah turun dari motor.

"Gue, gue ada urusan." jawab Nara.

"Ke mana? Lama?" tanya Leo lagi.

"Kenapa?" Tanya Nara balik. "Lo kangen ya sama gue?" ledek Nara.

"Njis, ge-er lu. Gue harus ke Bandung." jawab Leo.

"Kok tiba-tiba? Jan-jangan lo udah skripsi?" tebak Nara.

"Iya, dong. Gue bakal ngerjain skripsi di sana bareng yang lain. Lo nggak papa gue tinggal? Kalo lo ngerasa ragu-ragu, gue bisa kok batalin." kata Leo. Nara terlihat berpikir sejenak.

Sebenernya gue nggak mau tinggal sendirian di rumah. Tapi gue bakal lebih enak nyelesein ni misi kalo gada Bang Leo, kan? Oke deh! Batin Nara.

"Terserah lo aja. Gue bisa kok jaga diri." jawab Nara akhirnya.

"Beneran?" tanya Leo tidak yakin.

"Iya... Gue kan bukan bocah lagi. Kalo lo merasa lebih totalitas buat skripsi di sana ya udah. Btw, di sana berapa lama?" tanya Nara.

"Semingguan lebih lah kira-kira."

"Lah, tumben cepet. Dulu lo buat skripsi lebih lama perasaan."

"Ngapain lama-lama, cuma ngumpulin data yang gue butuhin doang kok. Yaudah gue langsung beres-beres, ya? Berangkatnya malam ini soalnya." kata Leo sambil berjalan masuk ke rumah.

"Oiya, soal kerjaan lo gimana? Lo cuti?" tanya Nara.

"Alhamdulillah, bos gue ngijinin gue buat cuti pas ke Bandung. Awalnya gue sempet nolak, tapi dia bilang nggak papa, yaudah."

"Ih, bos lo baik bet deh. Pen sungkem jadinya." celetuk Nara yang membuat Leo tertawa.

"Ya udah, gue lagi buru-buru nih. Jangan lupa kunci pintu, gue kayaknya lama." pamit Nara.

"Urusan apa sih? Tumben banget."

"Ada lah. Lo nggak perlu tau, yang penting bukan aktivitas haram. Lo tenang aja."

"Beneran, kan? Awas lo boong!"

"Kagak... Ya udah gue duluan! Ati-ati nanti ke Bandungnya!" kata Nara sambil berjalan menuju mobilnya.

"Iya, lo yang ati-ati ya di rumah. Kalo ada apa apa langsung hubungin gue!"

"Siapp...Ya udah gue pergi dulu." pamit Nara. Ia pun masuk ke mobilnya dan melajukannya membelah jalanan padat ibukota.

LATENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang