🕒Chapter 18 : Terpojokkan🕒

1K 91 12
                                    

Terkadang 'mimpi buruk' yang datang membuat kita ketakutan. Jangan rutuki 'mimpi buruk' itu, bangkit dan lawanlah. Mungkin memang sulit, atau bahkan sangat sulit.

Tapi ada banyak cara untuk melawan 'mimpi buruk' itu. Jika satu cara gagal, kamu bisa pakai cara yang lainnya. Jangan takut dan jangan putus asa. Semua ada jalan keluarnya.

Pilihlah jalan keluar itu dengan logika dan hati, jangan salah satunya. Juga jangan lupa doa dan usaha sebagai pengiringnya.
.

~LATENT~

👻 👻 👻

Happy reading 📖🌹

"Kenalin ini Kak Carra. Masih inget kan lo?" tanya Devan. Sontak Nara berdiri tak percaya.

"Ini beneran Kak Carra? Cantik banget." pujinya.

"Lama nggak ketemu, Ra." kata Carra sembari memeluk Nara. "Lo ke mana aja??"

"Ahaha, nggak ke mana-mana kok." jawab Nara sambil melepas pelukan mereka.

"Gue seneng lo bisa dateng ke nikahan gue." Carra melihat Nara dari atas sampai bawah.

"Makan apa lo, Ra? Makin cantik aja lo."

"Bisa aja kali, kak. Lo lebih cantik si. Btw, congrats buat nikahannya ya, gue doain kalian samawa."

"Thanks..."

"Woy, mbak-mbak..." panggil Devan sambil menepuk-nepukan tangannya. "Orang gantengnya kok dianggurin?"

Mendengar itu, Carra melirik sinis pada adiknya.
"Ganteng? Gelandangan tengik maksud lo?"

"Astaga, gini-gini gue adek lo kak. Kita mirip, berarti lo tengik juga dong?" ledek Devan disertai gelak tawa.

"Sorry... Kita nggak mirip. Siapa bilang kita mirip?" elak Carra.

"Halah, orang..."

"Devan!!" panggil seseorang membuat ketiganya menoleh.

"Akhirnya sampai juga kamu. Macet?" tanya Devan sambil cipika cipiki dengan cewek itu. Nara terkejut saat melihat wajah cewek itu.

Dia....

"Iya. Taulah Jakarta kek gimana."

"Hey, Kay." sapa Carra.

"Hey kak! Selamat yaa... Semoga langgeng pernikahannya." ucap Kayra sambil memeluk Carra.

"Aamiin, thanks ya udah dateng."

"Oh iya, kenalin ini Nara temen aku. Yang aku kasi tau kemaren. Dia satu SMP dulu sama kita, kamu kenal nggak?" tunjuk Devan pada Nara. Sedangkan Nara hanya tersenyum dan mengangguk tipis.

"Dan Nara, kenalin ini Kayra. Pacar gue."

Mendengar itu Nara bagai tersambar petir. Jadi Devan sudah punya pacar? Dan itu... Kayra?
Sedangkan Nara menerima uluran tangan itu dengan ragu.

"N... Nara." jawab Nara. Bisa ia lihat, Kayra menatapnya dengan raut seakan akan ia mengatakan, 'kita ketemu lagi'.

"Kamu yang ajak dia, Dev?" tanya Kayra.

"Iya, dia kan udah nggak pernah ke rumah aku lagi. Dan lagi aku lupa kasih undangan ke dia, jadi tadi aku jemput dia. Nggak papa, kan?"

"It's ok, babe..."

LATENT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang