LATENT ✔

🕞Chapter 39 : Telah Jauh🕞

Perpisahan bukanlah akhir. Masih ada awal baru yang menunggu setelah akhir itu berlalu...

👻👻👻

-A MONTH LATER-

Hujan turun beberapa jam yang lalu membuat lingkungan menjadi terasa lebih lembab.

Nara berjalan perlahan menginjak tanah lembab dan melewati deretan gundukan tanah dengan nisan diatasnya yang bertuliskan nama nama mendiang orang yang sudah pergi menghadap-Nya.

Nara terus berjalan hingga sampailah ia disebuah gundukan tanah bernisan yang memang ia niat kunjungi pada awalnya.
Nara berjongkok di sebelah makam tersebut dan mulai menyebarkan kelopak mawar yang telah dibelinya di depan pemakaman barusan.

Setelahnya, Nara juga menyiramkan air mawar dan meletakan sebuket bunga di atasnya. Ia menyisakan separuh kelopak dan air mawar itu untuk mengunjungi makam yang berikutnya.

Nara memanjatkan doa dan setelahnya ia menatap gundukan dan nisan di atasnya itu. Air matanya menetes, ia benar benar merindukan sosok orang yang raganya kini sudah ada di dalam tanah itu. Rindu saat dia membuat dirinya tersenyum, membuatnya tertawa, dan bangkit dari keterpurukan. Nara sungguh merindukannya.

Nara menghapus air matanya, namun rasanya percuma. Karena setelahnya, air mata itu masih saja menetes.

"Gue kangen sama lo, Je. Lo nggak kangen sama gue?" tanya Nara pelan. "Maaf baru dateng, tadi rame."

"Oiya gimana kabar lo? Gue nggak mau nangis tapi setiap inget lo mesti nangis."

"Lo salah satu orang yang sangat berharga di hidup gue. Makasih lo udah buat gue bangkit saat gue terpuruk, saat gue nangis, pokoknya lo selalu ada buat gue. Makasih ya Je..."

"Yang tenang ya di sana... Gue sayang sama lo." ucap Nara. "Gue bakal selalu ingat kata kata lo. Gue bakal cari jalan kehidupan gue sendiri. Menjalankan semuanya yang terbaik." lanjutnya sembari mengelus nisan bertuliskan nama salah satu orang yang amat ia sayangi itu... Dia yang telah pergi terlebih dahulu untuk menghadap Tuhan karena kecelakaan yang menimpanya dulu. Orang yang amat berkesan dan penting di hidup Nara.

Selesai? Epilog?

Yes?

Or no?

Enggak enggak beloomm. Jan sedih dulu dong...