Awal, _, _, _, akhir. Dan kita kini ada tepat di depan akhir.
Are you ready?
.👻 👻 👻
Hari ini Nara tengah berada di rumahnya. Baru saja pulang dari sekolah, ia langsung merebahkan dirinya ke kasur.
Blugh!
"Huah... Surga..." gumam Nara senang. Rasanya sungguh menyenangkan setelah sekian lama tidak rebahan santai.
"Ck, malah tiduran. Jadi pergi nggak?" Tanya Jeon yang tiba tiba saja muncul dan berdiri di samping ranjang Nara. Nara pun memutar bola matanya kesal kemudian bangkit dan duduk.
"Bentar aja sih, gue capek tau. Lo enak tinggal duduk doang ntar." Kata Nara sambil memutar otot bahunya.
Ia pun beranjak dan meraih handuknya kemudian mandi. Selesai mandi dan bersiap, Nara pun berjalan menuju garasinya dan mengambil mobilnya.
Sesuai janji mereka kemarin, hari ini Nara dan Jeon akan pergi jalan jalan ke Dufan. Butuh kurang lebih 40an menit untuk sampai ke sana karena jarak lokasinya yang bisa dibilang cukup jauh dari rumah Nara.
"Yuk turun." Ajak Nara sesampainya di sana. Jeon pun mengangguk dan ikut turun bersama Nara. Setelah membeli tiket, mereka pun masuk.
"Wuah! Udah lama banget nggak ke Dufan. Lo pasti nggak pernah kan?" Ledek Nara sambil memasang earphone bluetooth ke telinganya. Jeon menaikkan sebelah alisnya sambil melipat lengannya di depan dada bidangnya.
"Iya, gue cuma pernah ke Disney Land." Jawab Jeon dengan nada pura pura sedih.
"Ck, bodoamat ih." Balas Nara kemudian berjalan sendiri meninggalkan Jeon yang tertawa penuh kemenangan.
Di sini Nara memilih permainan wahana yang sekiranya Jeon juga bisa naik dalam artian merasakan. Seperti bianglala mungkin. Karena kebanyakan orang datang bersama seseorang bukan sesehantu.
Nggak pernah kan lo, naik wahana bareng arwah ganteng?
Nara memesan dua tiket agar disebelah dia bisa kosong. Nara juga menantang Jeon untuk ikut masuk ke rumah hantu.
Awalnya Jeon menolak mentah mentah ajakan Nara. Namun setelah Nara memohon dengan sangat, akhirnya Jeon ikut masuk juga.Nggak pernah kan lo, masuk rumah hantu bareng hantu ganteng?
Nara tertawa melihat Jeon yang terlihat cukup ketakutan di sana. Dia bahkan setia menempel di belakang Nara.
"Masa cowok takut setan sih?" tanya Nara ditengah tawanya.
"Bukan takut. Kaget!" elak Jeon.
Setelah masuk rumah hantu, Nara dan Jeon juga masuk rumah miring dan istana boneka juga. Berbeda dengan Nara yang terhuyung ke sana kemari karena pusing. Jeon malah melangkah dengan santainya. Ya iyalah, emang setan bisa merasakan efek beginian?
Mereka bermain sampai Nara lelah, ya karena Jeon tidak mungkin lelah. Nara memilih duduk di bangku yang tersedia sambil meminum minuman dinginnya.
"Gimana? Asikkan?" Tanya Nara pada Jeon. Jeon pun langsung menjawabnya dengan anggukan.
"Banget." Mendengar itu Nara ikut tersenyum.
Pssh...
Tubuh Jeon menegang saat merasakan sesuatu di lengannya. Ia pun menoleh kearah lengannya dan tersentak. Kemudian ia pun menarik lengan kemejanya sampai ujung hingga menampakkan lengan tembus pandangnya.
Ia terkejut ketika melihat ada beberapa lubang sedang di lengannya. Lengannya mulai keropos dan terbang seperti abu yang tertipu angin secara perlahan. Dengan cepat Jeon menyembunyikannya dari Nara dan menutup kembali lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LATENT ✔
Teen Fiction- LENGKAP - Judul sebelumnya : 168 HOURS ⚠ Work without plagiarizing! ⚠ Berkaryalah tanpa menjiplak! ⚠ U-13+ (mau lanjut revisi, lupa dulu sampai bab brp😭) ______________________________________________ Genre : Romance - Fantasi Pertemua...