Jangan pernah meremehkan orang yang selalu terlihat 'diam'. Karena diamnya mereka belum tentu bahwa mereka membutakan mata mereka dan menulikan telinga mereka.
.👻 👻 👻
"Masuklah! " Perintah Yeevendra. Orang itupun masuk dan membuat Alan juga Reagan terkejut. Namun berbeda dengan Nara, karena Nara sudah tahu siapa orang itu dan Nara sudah mengerti apa yang direncanakan oleh Yeevendra sekarang.
"Selamat sore, Pak Presdir."
FLASHBACK ON
Nara mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Baru saja ia duduk istirahat sepulang sekolah, Yeevendra tiba tiba saja menelponnya dan meminta Nara untuk bertemu dengannya di sebuah cafe. Yeevendra bilang dia ingin menunjukkan sesuatu padanya. Nara pun segera membersihkan dirinya dan berganti pakaian.
Sesampainya di sana, Nara langsung memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam cafe yang sudah Yeevendra tentukan. Di sana bisa Nara lihat ada satu orang lagi selain Yeevendra. Entahlah, Nara tidak tahu siapa pria itu.
"Permisi." Yeevendra dan pria itu pun menoleh.
"Ah, lo udah dateng? Duduklah." Kata Yeevendra. Nara pun mengangguk dan ikut duduk.
"Ada apa lo manggil gue?" Tanya Nara.
"Bagaimana kalo gue kenalin lo sama dia dulu. Ini Gaza, dia adalah asisten pribadi Kak Jeon sekaligus asistennya di kantor. Dan Za, ini Naraya sahabat Kak Jeon." Jelas Yeevendra memperkenalkan meraka.
"Oh, saya benar-benar tidak tahu kalau Tuan Jeon punya sahabat. Karena dimata saya, Tuan Jeon itu cukup tertutup orangnya." Kata Gaza membuat Nara tersenyum kikuk.
"Yah, awalnya gue juga ngerasa begitu. Tapi gue rasa dia tau banyak hal soal Kak Jeon bahkan hubungannya sama gue yang kayak 'gitu' lah." Kata Yeevendra. Mendengar gaya bicara Yeevendra pada Gaza yang bisa dibilang informal itu, Nara pikir sepertinya Yeevendra sudah kenal dekat dengan Gaza.
"Yah,kalau begitu salam kenal ya, Nona Nara." Kata Gaza sambil menyodorkan tangannya.
"Iya salam kenal juga." Jawab Nara sembari menjabat tangan Gaza.
"Oke basa basinya cukup. Nara, alasan gue bawa Gaza karena Gaza pernah liat Pak Reagan bawa laporan perusahaan dari salah satu karyawan yang mau minta tanda tangan ke Kak Jeon. Dan bukannya ke ruangan Kak Jeon, Pak Reagan malah bawa laporan itu ke ruangannya sendiri tapi dia bawa kertas yang beda pas keluar dari ruangannya." Jelas Yee. Kedua alis Nara pun langsung terangkat.
"Beneran?" Tanya Nara memastikan dan Yeevendra pun mengangguk.
"Bagaimana cara anda bisa melihatnya? Apa Pak Reagan menenteng kertas itu? Atau bagaimana?" Tanya Nara lagi.
"Bukan seperti itu. Saya pernah akan mengantarkan berkas ke ruangan Pak Reagan, dan sebelum saya masuk saya melihat Pak Reagan membawa map berisi laporan itu. Saya tau betul map itu karena map itu ada nama jenis berkasnya dibagian cover, juga karena saya sebelumnya sempat melihatnya. Kemudian saat saya masuk, saya melihat Pak Reagan langsung cepat cepat menyembunyikan kertas laporan itu. Itu yang membuat saya sedikit curiga." Jeda Gaza.
"Akhirnya saat Pak Reagan pergi keluar, saya mencoba membuka laci laci di sana karena ruangan Pak Reagan sama seperti ruangan Pak Presdir tidak ada CCTV-nya. Sampai suatu hari saya berhasil membuka laci yang terkunci itu, saya terkejut karena melihat bertumpuk tumpuk kertas laporan asli yang selama ini dibuat dan seharusnya dibubuhi tanda tangan langsung oleh Tuan Jeon." Jelas Gaza. "Sebelumnya pun saya sering merasa aneh, kenapa Pak Reagan itu sering mengajukan diri untuk memberikan laporan itu pada Tuan Jeon sendiri. Banyak karyawan bilang, Pak Reagan itu baik hati. Ya, saya pikir itu memang niat baik dia. Dia juga sangat ramah di kantor."
"Anda menggunakan apa untuk membuka laci itu?" tanya Nara penasaran.
"Ahaha... Kalau itu saya menggunakan banyak cara."
"Tunggu. Apa kertas yang anda maksud itu sejenis ini?" Tanya Nara sambil merogoh tasnya kemudian memberikan dua lembar kertas yang sudah diklip, ia mengambilnya dari sekumpulan berkas berkas Jeon. Karena laporan asli dan yang sudah dipalsukan telah diklip menjadi satu, jadi tidak sulit untuk menyatukan laporan ini dengan yang itu. Gaza menerimanya kemudian memeriksanya. Ia cukup terkejut setelah melihat isinya.
"Bagaimana bisa anda mendapatkan ini?" Tanya Gaza.
"Jeon sendiri yang memberikannya pada saya."
"Wah saya yakin anda sangat dekat dengan Tuan Jeon..." Jawab Gaza. Sementara itu Nara malah terlihat tengah berfikir di sana.
"Bagaimana kalau kita susun strategi untuk menguak siapa Pak Reagan yang sebenarnya di depan Pak Presdir." Kata Yeevendra tiba tiba.
"Terus gimana sama anaknya yang katanya ikut berkompromi itu??" Tanya Nara spontan dan sedikit meninggikan suaranya. Namun kemudian ia sadar dan tanpa sadar menggigit bibir bawahnya sendiri.
Waduh keceplosan...
"Anaknya? Maksud lo Clarie Reagan? Cewek yang dijodohin sama Kak Jeon itu, kan?" Tanya Yee.
"Ah enggak, gue cuma asal ngomong doang. Sorry..." Ucap Nara.
Ia baru ingat kalau Jeon melarangnya untuk memberitahu Yeevendra pasal ini. Duh, bego banget si.
Yeevendra menatap Nara dengan alis yang bertaut. Apa Yeevendra curiga padanya?
"Tolong katakan apa yang lo ketahui, Nara. Karena gue juga butuh banget semua informasi yang udah lo tau." Kata Yeevendra.
"Tapi..."
"Gue mohon..."
Nara menarik nafasnya pasrah. Ini sebenarnya juga demi Jeon kan?
"Oke... Gue tunjukin." Kata Nara sambil merogoh tasnya dan mengambil laptopnya kemudian menyalakannya.
"Ini lihatlah" Sodor Nara. Yeevendra dan Gaza menontonnya dengan seksama dan terkejut dengan apa yang ada di video itu.
"Apa apaan ini? Lo serius dapet ini dari mana??" Tanya Yeevendra.
"Gue dapet ini bareng sama video yang sebelumnya." Jawab Nara. Yeevendra menatap Nara tak percaya.
"Bagaimana... Bagaimana bisa? Gue kira Clarie itu orang baik tapi ternyata... "
Nara mencebik seraya mengedikkan baunya tak acuh. Ia tak tahu apa apa pasal Clarie selama ini bahkan ia juga belum pernah bertemu dengan Clarie.
Namun apa yang Nara lihat di video itu dan apa yang Jeon katakan itu cukup membuat Nara menganggap bahwa Clarie adalah wanita bermuka dua. Hahhh...Dibilang bermuka dua, Nara sendiri malah lebih suka muka jerawatan daripada muka dua.
"Jadi bagaimana?" Tanya Nara.
"Kita ikuti arusnya." Jawab Yeevendra.
FLASHBACK OFF
Orang itu masuk dan membungkukkan badannya sebentar. Di tangannya juga ada satu map tebal yang berisi kertas kertas.
"Gaza?"
👻 👻 👻
TBC
Gak maju ya? Wkwkwk maap ya, namanya jg flashback yg ada alurnya mundur 😂😂
C U in Saturday 🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
LATENT ✔
Teen Fiction- LENGKAP - Judul sebelumnya : 168 HOURS ⚠ Work without plagiarizing! ⚠ Berkaryalah tanpa menjiplak! ⚠ U-13+ (mau lanjut revisi, lupa dulu sampai bab brp😭) ______________________________________________ Genre : Romance - Fantasi Pertemua...