Chapter 5

277 7 0
                                    

Beberapa saat kemudian, mereka tidak ada satu pun yang mengobrol, Mereka fokus pada acara film yang mereka tonton. Sahal pria paruh baya itu memulai pembicaraan nya.

"Fik jadi berangkat ke bali?" tanya Sahal.

"Jadi dong yah, kan honeymoon hehe." jawab nya di iringi cengengesan.

"Kapan berangkat nya?" tanya Aminah yang ikut angkat dicara, karna tadi ia hanya menjadi pendengar.

"Insyaa allah besok ya sayang?" tanya Fikri melirik Ica.

"Insyaa allah iyah mah." ucap Ica.

"Naik apa de? Mobil pribadi atau bis?" tanya Nisa.

"Enaknya naik apa ya mas? Bis atau mobil pribadi?" tanya Ica.

"Gatau binggung." jawabnya.

"Kata ayah mah sih naik mobil pribadi aja, biar enak gitu kalau mau apa-apa."

"Iya juga sih." jawab Ica.

"Yaudah mas pake mobil aja." lanjut Ica pada suaminya.

"Emm, iyah terserah kamu."

"Eh kakak mau ikut gak?" tanya Ica pada Nisa.

"Emang mau sama kakak di gangguin honeymoon nya? Hahaha.." jawab Nisa.

"Yaa..yaa..yaa.." ucap Ica binggung.

"Ya apa? Boleh nihh?"

"Ya jangan dong kak, nanti gak seru." jawab Fikri.

"Hahaha kalian ini, orang cuman becanda kok di anggap serius." balas Nisa tertawa.

"Tapi sih sebenernya mah mau ikut, tapi..," jawab Nisa yang berhenti tertawa.

Ica dan Fikri yang tersenyum bahagia, luncur seketika setelah mendengar ucapan sang kakak.

"Tapi apa kak?" jawab Fikri dan Ica.

"Kalian tau sendiri kan kakak lagi badan dua." lanjutnya.

"Iyah juga yah, lain kali aja kita semua sama-sama ke balinya." balas Ica.

Semua anggota keluarga, hanya menggangukan kepala tanda mereka setuju.

"Ayah sama mamah ikut?" lanjut Ica.

"Gak deh sayang, mamah sama ayah honeymoon nya di rumah aja. Ya kan mah?" balas Sahal menyenggol Aminah.

"Ihh papahh! Udah tua juga." jawab Aminah.

"Hahaha." tawa semua anggota keluarga pecah.

⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫

Cinta Sang Dokter (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang