Chapter 29

104 3 0
                                    



Fikri melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia tidak peduli dengan kendaraan-kendaraan didepan nya. Hanya satu yang dipikirannya, bertemu Ica dan menjelaskan semuanya.

"Bang astagfirullah, jangan kenceng-kenceng!" Aisyah berkomentar, ia memengang kursi denfan erat.

Fikri tidak mendengarkan keluhan Aisyah ia tetap fokus mengemudi.

"Bangg!" kali ini aisyah berteriak, Fikri kaget dengan teriak disamping, ia menengok ke arah Aisyah yang ketakutan.

"Apa!" jawabnya dingin.

"Ja-jangan kenceng-kenceng, A-aisyah takut," jawab Aisyah dengan getaran hebat dibadannya.

Fikri langsung menurunkan kecepatan mobil, ia baru ingat kalau Aisyah sangat takut dengan kecepatan.

"Ma-maaf dek, abang lupa,"

"Kamu gapapa?" lanjut Fikri.

"G-gak,"

"Kamu minum dulu nih," Fikri menyodorkan sebotol air putih.

Aisyah mengambil botol dari tangan Fikri, ia mulai membuka dan meminum minuman itu.

***
Fikri dan Aisyah telah sampai didepan rumah mewah bercat putih itu.

Tin tin tin!

Fikri terus memencet klakson mobil, nihil tak ada yang membukakan pintu. Hingga menit berikutnya seorang satpam membuka pintu gerbang.

"Selamat siang, cari siapa pak?" satpam itu bertanya, karna kaca mobil Fikri hanya terbuka sedikit. Terlebih ia tengah ngobrol dengan Aisyah.

Fikri melirik ke arah satpam dan membukakan kaca mobilnya. "Eh tuan, maaf saya tidak tau." ucap deni, satpam itu menunduk hormat.

"Gapapa pak, oh ya apa Ica pulang kesini?" tanya Fikri.

"Pulang pak, sedikat setengah jam yang lalu. non Ica datang-datang nangis, beberapa saat kemudian ia pingsan," jelas pak deni itu.

"Pingsan pak?" tanya Fikri dan Aisyah berbarengan.

"Iya non, tuan,"

"Astagfirullah, bang ayo cepet masuk Isyah pengen ketemu kak Ica," ucap Aisyah.

"Iyaiya, maaf pak tolong bukakan gerbang dulu,"

"Oh iya saya lupa, maaf tuan," pak Deni langsung membukakan gerbang.

"Terima kasih pak," ucap Fikri saat melewati pak satpam disamping nya.

Setelah terbuka lebar Fikri kembali melajukan mobilnya, Dengan cepat kilat Aisyah juga Fikri menuruni mobil dan berjalan tergesa-gesa menuju pintu.

Ting tong ting tong.

Fikri menekan beberapa kali bel didepan pintu, sesekali mengucapkan salam dan memanggil-manggil nama sang mertua.

Beberapa menit kemudian, seseorang muncul dan membukakan pintu. Ia berwujud sang mamah mertua Fikri.

"Assalamualaikum mah," Fikri menciumi punggung tangan Aminah, dan di ikuti oleh Aisyah.

"Waalaikumsalam, ini siapa Fikri?" tanya Aminah pada wanita disamping Fikr.

"Kenalin mah, ini Aisyah adik kesatu Fikri."

"Oh Aisyah, mari masuk nak,"

Fikri dan Aisyah membuntuti Aminah. "Kata pak deni Ica pingsan mah?" tanya Fikri.

"Iyah Fik, tadi Ica dateng-dateng nangis dan langsung meluk mamah. Eh lama-lama pingsan dalam pelukan mamah, kamu punya masalah sama Ica? Kenapa? Tadi Ica sempet bilang ke mamah, kamu jahat. Jahat kenapa?" ucap Aminah panjang lebar, ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi antara Fikri dan Ica.

"Duduk dulu," ucap Aminah.

Fikri langsung menjelaskan secara detail pada Aminah, sang mertua. Juga Aisyah yang ikut mendengarkan. Fikri menjelaskan dari perempuan bernama Nayla itu datang, hingga Nayla yang mendorong dada Fikri, dan tanpa segaja Fikri menarik Nayla sampe jatuh di atasnya. Ingat itu bukan salah Fikri!

Aminah dan Aisyah mengaguk-agukan kepalanya tanda mereka mengerti.

"Fikri boleh ketemu Ica mah?" tanya Fikri.

"Tadi Ica abis diperiksa dan di kasih obat, mungkin sekarang Ica tidur," jelas Aminah.

"Gapapa mah, Fikri ke kamar dulu,"

"Yaudah gih,"

"Isyah ikut bang,"

"Yaudah ayo," Fikri dan Aisyah berjalan menaiki anak tangga untuk sampai di kamar.

Butuh waktu sekitar tiga menit, Fikri dan Aisyah telah sampai di depan pintu kamar milik Ica. Perlahan tapi pasti Fikri memutar knop pintu kamar, setelah terbuka lebar Fikri melihat Ica yang tengah bersandar di pundak Nisa.

Fikri juga Aisyah berjalan mendekat ke arah Ica, Ica tidak menyadari akan kehadiran Fikri. Ia asyik dengan tangisan pilu dipundak Nisa.






makasiya udh bca:)

Cinta Sang Dokter (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang