____
Author POV.
Setelah diperiksa oleh Fikri, dan meminum vitamin. Ica memejamkan matanya untuk beristirahat. Ica sering pusing dan mual, memang itu adalah gejala hamil muda.
Hari ini adalah hari senin, dan hari pun sudah semakin siang. Setelah Fikri membereskan kamarnya bak seperti kapal pecah. Ia melanjutkan degan mambaca buku-buku tebal kedokteran disofa, sembari menikmati segelas kopi hitam.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu membuat Fikri menghentikan membacanya, seraya berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu.
"Eh bu," ucap Fikri saat tau bahwa yang mengetuk pintu adalah Dwi, ibunya.
"Ica mana Fik?" tanya Dwi.
"Tidur bu,"
"Loh kenapa?"
"Tadi Ica mual-mual lagi, dan kepalanya pusing, Fikri udah kasih vitamin. Dan suruh Ica istirahat deh," terang Fikri.
"Oh gitu, kalau Ica udah bangun. Kamu kebawah yah,"
"Ada apa bu?"
"Itu ibu udah beli jamu untuk Ica,"
"Jamu?"
"Iyah, jamu biar Ica dan cucu ibu sehat,"
"Oh gitu yaudah nanti Fikri kebawah,"
"Oke, ibu kembali ke bawah lagi ya,"
"Iya bu,"
Dwi meninggalkan Fikri dikamar, dan Fikri kembali menutup pintu dan kembali duduk disofa untuk membaca lagi.
Ting.
Satu notif watsapp masuk ke ponsel milik Ica, dengan kilat Fikri menyambar ponsel dimeja bundar depan sofa.
+683037681899
[Icaaa]
Fikri membaca chatnya, ia melihat nama kontak nya. Tapi, tidak ada nama hanya ada nomor yang tidak diketahui.
[Siapa?] balas Fikri, yang mulai curiga karena poto profilnya laki-laki.
[Ini aku Ca, Adit. Masa kamu gak tau pp aku, kan itu foto aku]
Fikri mulai mengingat siapa Adit itu, dan yah ia ingat sangat ingat. Pria yang beberapa bulan lalu bertemu dengannya ditaman.
[Punya no aku dr mn?]
[Gak biasanya kamu balas chat aku singkat]
[Trs?]
[Gak, gak biasanya aja gitu]
[Hm.]
[Ca?]
[Apa!]
[Ih jan bentak-bentak dong😭]
[?]
[😘]
[Jiji!]
[Maaf.]
[Trs?]
[Maafin dong]
[Trs]
[Aku kangen kamu Ca💜]
[Oh.]
[Kamu gak kangen?]
[Gak!]
[Ah.. masa iya, dulu kamu kan sayang sama aku.😂]
Fikri hanya meread chatnya, tanpa mau membalasnya lagi. Ia muak dengan pria bernama Adit itu, tak mikir apa. Ica kan udah punya suami, Masih berani-beraninya nyebut kangen.
Fikri semakin memikirkan apa hubungan Ica dengan Adit itu, setelah Ica sadar ia akan menanyakannya pada Ica. Sampe akar-akarnya pun, pikir Fikri.
____
Sudah hampir setengah jam Fikri membaca dengan tak fokus, begitupun Ica, ia masih tertidur pulas diatas ranjang.
Jam sudah pukul dua belas siang, beberapa menit lagi adzan dzuhur akan berkumandang. Fikri pergi kekamar mandi untuk membersihkan badannya dan mengambil air wudhu.
Sekitar sepuluh menit Fikri berada didalam kamar mandi, ia mulai berjalan keluar kamar mandi dan mendekat ke arah lemari. Ia memakai baju koko serta sarung juga kopiah.
Ia tidak berpamitan pada Ica, sebab Ica masih tertidur pulas. Fikri langsung kebawah dan berpamitan pada ibunya, karna papah Fikri tidak ada dirumah. Mahesa sedang bekerja.
____
Huamm.
Ica menguap serta mengeliat, sekitar satu menit yang lalu ia terbangun, dan setelah pandangannya sempurna ia melihat ke arah jam dinding. Dan ia bergegas bangun dan pergi ke kamar mandi, Ica tidak melihat Fikri dikamar. Mungkin dibawah atau pergi ke masjid, pikir Ica.
Ica membersihkan badanya, serta mengambil wudhu. Sebab beberapa menit lagi adzan akan berkumandang.
Setelah ia selesai dengan acara mandi dan wudhunya, ia mulai pergi keluar kamar mandi. Dan berjalan kearah lemari untuk memakai baju.
Setelah selesai, Ica mulai membentangkan sejadahnya seraya melantunkan beberapa ayat untuk menunggu adzan berkumandang.
Allahu akbar allahu akbar..
Adzan berkumandang dengan merdu dimasjid dekat rumahnya, setelah adzan selesai berkumandang. Ica mulai berdiri, ia menunggu Fikri beberapa menit yang lalu. Biasanya setelah adzan berkumandang, Fikri langsung pergi kekamar. Tapi ini tidak?
"Mungkin mas Fikri kemasjid kali ya," gumam Ica.
Ica mulai melaksanakan shalat empat rakaat dengan khusu juga tertib.
____
Jan lupa follow author")
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Dokter (Slow Up)
General Fiction17+ [Sedikit dan gak banyak mengandung unsur dewasa] Follow sebelum baca :) *** Mencintai setelah menikah itu, INDAH. mau apa-apa gak sungkan, tinggal lakuin aja. kan udah sah. *** ⚠ Cerita ini pertama buat, mohon maaf atas tada baca yang tak sesuai...