Chapter 60

80 2 0
                                    


Wanita berkulit putih dengan rambut dikucir satu tengah tengkurep manja di atas ranjang, ia tengah membaca novel kesukaannya. Siapa lagi kalau bukan Ica, alias Alisya.

Banyak sekali ekspresi mukanya saat membaca novel berjudul 'My Mine' mulai dari ekspresi nangis gak karuan, baper tiada tara sampe gigit-gigit guling saking gregetnya.

Hujan diluar sana tak kunjung henti, tapi kini hujan itu agak reda dan tak sebesar tadi.

Didalam kamar bernuasa hijau dengan harum semerbak apel itu hanya Ica, sepi dan dingin. Itulah suasananya, tapi emang enak baca novel dengan keadaan kek gini.

"Huwaaa ..." wanita itu mengelap air matanya dengan tangan, tapi percuma air mata itu tak kunjung henti. Ica memang type orang yang baperan. Kaya authornya, wkwk.

Ting!

Satu notif berbunyi diponsel Ica, tapi wanita itu tak minat untuk membukanya, ia malah asyik dengan novelnya.

Ting!

Kedua kalinya, ponsel itu berbunyi. Dan lagi, wanita itu sama sekali tak berminat untuk mengeceknya, ia pikir hanya pesan dari operator yang suka PHP.

Ting!

Ting!

Ting!

"Apaan sih, ganggu aja!" gerutu wanita itu kesal. Ia segera menyambar ponselnya yang berada di atas nakas.

@Mas Fikri
[Assalamualaikum, sayang. Malam ini mas pulangnya malem, kalo kamu udah ngantuk tidur duluan aja, jangan nunggu mas ya] diakhir dengan emot cium plus love love.

[Sayangg]

[Nah kan, kamu pasti kek gini. Onlen tapi gak bales pasti asyik sama pacar baru kamu] diakhiri emot marah.

[Yaudahlah, aku off aja mau lanjut periksa pasien lagi. Selamat bobo cantik sayang, muah]

Ica tertawa geli saat membaca satu persatu pesan dari sang suaminya, ia menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya.

@AlisyaIcaa
[Waalaikumsalam, gapapa Mas, nanti Ica tungguin kok]

[Bobo-bobo orang ini masih sore kok]

[Biarinn, wleeee]

Centang satu abu, ternyata Fikri telah off.

Ica segera menyimpan kembali ponselnya di atas nakas dan kembali membuka novelnya untuk melanjutkan baca.

Baru saja satu kata dalam novel itu terbaca, tapi notif dari ponselnya kembali berbunyi. Dengan senang ia mengambil kembali posen, pasti Mas Fikri, pikir Ica.

@AXIS
[Hallo, sahabat axis. Selamat nomor anda telah memenangkan mobil mewah dengan handphone redmi 7A. Segera isi ulang Rp.500000,00. Selamat! Kamu berhak mendapatkan hadiahnya]

Ica mendengus kesal saat membaca isi pesan dari operator.

"Ish! Dikira Mas Fikri."

Ica kembali membaca novelnya hingga menit berikutnya ponsel itu kembali berbunyi.

"Kalo operator lagi, aku santet!"

Ica menyimpan novelnya dan menyambar kembali poselnya.

@Mas Fikri
[Aku mau mampir dulu ke kp, kamu mau nitip apa?]

Mendapat pesan dari suaminya, Ica segera mengetik untuk membalas pesan.

[Ica mau martabak Mas, tapi yang atasnya keju ya]

Tak ada jawaban lagi, Ica bangkit dari tengkurepnya dan melangkahkan kaki ke kamar mandi.

***

Sore telah berganti menjadi malam, suasana kamar bernuasa hijau itu masih sama seperti tadi, sepi dan dingin.

Jam masih menunjukan pukul 7 malam, seperti biasa, keluarga Aj-jaya itu tengah melaksanakan makan malam.

Hanya tinggal beberapa sendok lagi, lauk juga nasi hampir habis disetiap piring mereka masing-masing.

"Mau tambah, Sayang?" tawar Ica pada gadis mungil disampingnya, gadis itu sangat lahap sekali makan.

Ia melirik ke arah sang Bunda. "Gak deh, Bun. Ara kenyang," tolaknya dengan lembut.

"Yaudah, habisin dulu nasinya, nanti bunda kupas mangga," balas Ica disela-sela minumnya, ia telah selesai dengan makan malam, malam ini rasanya beda, Ica yang sering lama makan tapi kali ini ia begitu lahap sekali.

Setelah semua anggota keluarga itu selesai makan, dan hanya tinggal Ara yang masih menyuap. Ica membereskan piring kotor sembari menunggu sang putri selesai makan.

***

Ditempat lain, pria tinggi dibaluti jas putih tengah berkutat dengan darah, kapas, suntikan dan alat lainnya yang bersangkutan dengan p3k.

Pria berfropesi Dokter itu tengah mengobati pasiennya yang mengalami kecelakaan, banyak sekali darah yang keluar mulai dari kening, tangan bahkan sampai kaki.

***

Cinta Sang Dokter (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang