Double Date?
"Rumah di sebelah itu masih kosong ya, Ell?" Veryn berjalan ke sisi dek dan melongok ke rumah sebelah.
"Iya sih, setahuku. Nggak tahu emang nggak ada yang nempatin atau emang yang nempatin lagi nggak ada di rumah," jawab Ellena sembari memindahkan sosis dari barbeque grill ke piring.
"Rumahnya bagus," gumam Veryn seraya menghampiri Ellena yang kini sedang meletakkan tusukan daging ke barbeque grill, sembari mengangkat beberapa tusuk yang sudah matang. "Ini kayaknya enak." Veryn mengambil salah satu tusukan yang sudah berpindah ke piring.
Gadis itu meniupnya, mendinginkannya, dan memasukkannya ke mulut. Matanya seketika berbinar sementara kepalanya mengangguk-angguk. Dia bahkan menyodorkan tusukan daging di tangannya pada Ellena, meminta Ellena mencobanya. Ellena menuruti permintaan gadis itu dan menggigit sepotong daging dan menariknya dari tusukannya.
"Enak," Ellena berkomentar.
"Ini enak banget, Ellena," Veryn membalas, seolah menyalahkan Ellena karena dia hanya mengatakan 'enak'.
Di depan Ellena, Zelo yang juga membantu memasak, berkomentar, "Enak lah, tinggal makan doang."
Tatapan tajam Veryn seketika tertuju pada Zelo. "Aku lagi mengamati sekitar, tahu! Siapa tahu ada yang ngawasin kita," balas Veryn.
Tatapan Ellena langsung tertuju ke arah mobil di depan rumahnya. Di sana, pasti ada Matt, Ronnie, dan Kris. Ia sempat membicarakan tentang mereka dengan Zane dan Zelo tadi, dan menurut mereka, ada baiknya Veryn tidak tahu tentang mereka.
"Kamu berisik gini, kalau ada yang ngawasin kita, mungkin mereka bakal ngelaporin kita ke polisi gara-gara kamu mengganggu ketenangan," Zelo tak mau kalah.
Veryn menatap Zelo sebal, sebelum ia berbalik dan bergabung dengan Zane untuk menata meja. Ellena menatap Zelo tajam.
"Kamu tuh nggak usah nyari ribut mulu bisa nggak, sih?" ia mengomeli Zelo.
"Veryn cute banget kan, kalau lagi ngambek?" balas Zelo tanpa rasa bersalah.
Ellena hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala menanggapi usilnya Zelo.
***
"Besok kalian rencananya mau jalan-jalan ke mana?" tanya Ellena seusai barbeque party mereka.
Mereka berempat kini duduk di dek, menatap langit malam sembari menikmati pemandangan Indian Arm di malam hari.
"Capilano Bridge. Kalian udah ke sana?" Veryn balik bertanya.
Ellena seketika teringat tentang Lynn Canyon dan apa yang terjadi di sana. Tapi, ia segera menepis pikiran itu dan menjawab, "Belum pernah."
"Kalau gitu, besok kita ke sananya bareng aja," seru Veryn antusias. "Double date."
Zane dan Zelo seketika menatap Veryn tajam, membuat gadis itu mengerjap panik, sementara Ellena bersikap seolah ia tak mendengar itu.
"Maksudku, aku sama Ellena, dan Zelo sama Zane, gitu," Veryn berkata pada kedua pria itu. "Kamu mau, kan?" tanya Veryn pada Ellena.
Ellena tersenyum dan mengangguk. "Boleh juga."
"Aku udah baca-baca informasi tentang Capilano Bridge di internet, dan katanya di sana keren banget," cerocos Veryn riang.
"Bakal ramai sih, kalau akhir pekan," Zane menimpali.
"Namanya juga tempat wisata. Emang ada tempat wisata kayak gitu yang sepi?" tantang Veryn.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm With You (End)
Non-FictionMeskipun Zane mencintai Ellena, ia harus melepsakan gadis itu karena tidak ingin menyakitinya. Tapi siapa sangka, takdir justru kembali menyeretnya pada gadis itu, seolah tahu perasaan Zane padanya tak sedikit pun berubah sejak mereka berpisah lima...