Bab 64 - Rencana Pertama

688 99 6
                                    

Rencana Pertama

Zane diam-diam mendesah berat melihat pikiran Athena. Tapi masalahnya, bukan hanya Athena yang bermasalah dengan Zane, tapi juga Matt, Ronnie, dan Kris. Mereka memang akhirnya percaya, mau tidak mau, percaya akan kemampuan Zane. Dan mereka tidak pergi. Hanya ... kesal, karena mereka harus bermain petak umpet dengan pikirannya. Dan Matt masih marah.

"Sekarang aku baru nyadar," Zane berkata. "Di Kanada kemarin kita emang benar-benar liburan."

Teman-temannya menatapnya, hendak protes, sementara Ellena mengangkat alis padanya.

"Sejak kita balik, Athena jadi makin khawatir. Dia khawatir kamu bakal bosan di rumah ini terus karena nggak bisa keluar. Dia takut aku bikin diriku sendiri terluka dan buat kamu cemas," Zane berkata, mengikuti skenario Athena.

Ellena tersenyum. "Biar aku yang ngomong sama Athena tentang itu."

Zane membalas senyum gadis itu, merasa berterima kasih, sekaligus merasa bersalah. Sementara, Athena diam-diam hanya menghela napas berat.

Ketakutan Athena, tentang Ellena yang mungkin akan mengetahui semua hal yang mereka sembunyikan, Zane tidak akan membiarkan itu terjadi.

***

Zane dan teman-temannya sudah kembali ke ruang kerjanya, tapi tak satu pun dari mereka berbicara. Bahkan pikiran mereka lebih sunyi lagi. Ronnie dan Kris duduk di sofa, menatap kosong ke arah meja, sementara Rendy dan Matt menatap lantai. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk percaya akan kemampuan Zane.

"Oke, Guys," Zane memulai. "Jadi, recanaku habis ini ..."

"Apa Ellena tahu?" Pertanyaan Ronnie itu menyelanya.

Zane menatap keempat temannya yang sudah menatapnya balik. Zane mengangguk.

"Karena itu, dia marah sama kamu waktu itu, bahkan meski kamu udah ngungkapin perasaanmu ke dia? Karena kamu sempat ngerahasiain ini dari dia?" sebut Matt.

Zane mengangguk lagi.

"Apa Veryn juga ... tahu?" tanya Ronnie lagi.

Zane mendesah berat. "Dia yang pertama tahu. Dan dia punya pikiran paling berisik dari semua orang yang pernah aku kenal. Dia mikirin nyaris setiap hal, apa pun itu, betapa pun nggak pentingnya itu."

"Tapi, Athena ... kayaknya belum tahu, ya?" tebak Rendy.

Zane meringis. "Aku nggak tahu gimana ngasih tahu ini ke dia. Dan aku dapat banyak informasi dari dia, dari pikirannya."

Kris ternganga.

'Such an ability ... does exist,' gumam Kris dalam kepalanya.

"Semua yang dia ucapin tentang Black Dragon, Red Dragon, bahkan Winstown, itu ..."

"Benar," tandas Zane, menjawab tanya Rendy.

"Seenggaknya, itu ngebantu tugas penyelidikanku," Rendy membalas, lalu nyengir. Dibandingkan ketiga temannya yang lain, Rendy tampaknya sudah lebih terbiasa dengan kemampuannya.

"Aku tahu, ini bakal susah buat kalian. Tapi, aku bakal berusaha ngeredam kemampuanku dari pikiran kalian. Selama ada Ellena, kalian nggak perlu khawatir. Aku biasanya lebih fokus ke pikiran dia kalau kita nggak lagi nyinggung misi," Zane memberitahu.

Keempat temannya itu menatapnya sejenak, lalu mengangguk, masih ragu.

'Dan dia berani nantangin aku kayak gitu pas dia tahu ...'

"Sori, Matt," Zane secara resmi meminta maaf.

Matt mendesiskan umpatan kesal. Zane menerimanya dengan santai.

I'm With You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang