Ingatan
Darrel memperhatikan bagaimana Athena tampak lebih gembira sejak Ellena datang ke rumah mereka, ah, rumah Darrel, minggu lalu. Bahkan sementara Zane dan Darrel sibuk dengan proyek hotel itu, Athena dan Ellena sudah pergi berjalan-jalan. Sam yang bertugas mengawal Athena mengatakan pada Darrel jika Zane juga mengirimkan beberapa orangnya. Mungkin untuk melindungi Ellena dari Black Dragon. Seolah Roman akan menculik atau mencelakakan Ellena. Roman bahkan begitu peduli pada Ellena hingga ia memanfaatkan Zane demi keselamatan Ellena.
Meski begitu, Darrel juga mengirim seorang lagi yang bisa ia percaya. Dessy. Sama seperti Sam, Dessy juga salah satu pembunuh berdarah dingin yang cukup sering membantu Darrel. Ia meminta Dessy tidak meninggalkan Athena barang sebentar pun, bahkan meski ke toilet, Dessy harus mengikuti dan menjaga Athena.
Bagaimanapun, Red Dragon memang mengincar Athena. Meski mereka juga tidak bisa bergerak segegabah dulu karena status Athena saat ini sebagai istrinya. Karena itu jugalah, Darrel mengatakan pada Athena tentang Dessy yang akan menjadi pengawal pribadinya. Gadis itu tampak kesal, tapi alih-alih mendebat Darrel, ia memilih mengabaikan Darrel. Juga Dessy. Seolah itu akan mengubah pikiran Darrel.
Malam itu, Darrel baru kembali dari kantornya, dan ia mendapati Athena duduk di ruang tamunya, dengan Dessy berdiri tak jauh darinya. Darrel menatap Dessy, bertanya tanpa suara, apakah sesuatu terjadi, tapi Dessy menggeleng kecil. Ia tidak tahu.
Darrel duduk di sofa seberang Athena dan tanpa basa-basi ia bertanya, "Ada masalah apa? Ada yang mau kamu omongin sama aku?"
Athena mengangguk. Ia melirik Sam yang tadi juga ikut masuk bersama Darrel, dan Dessy yang masih ada di sana. Darrel menatap kedua orang itu dan mengangguk.
Begitu keduanya meninggalkan ruang tamu, Athena berkata, "Ellena ngundang kita buat main ke rumahnya besok. Besok kan, kamu sama Zane libur kantornya. Dia pengen masakin buat kita."
Darrel mengerjap. "Dia ... apa?"
Athena memutar mata. "Jangan kamu pikir aku ngelakuin ini karena aku senang. Aku ngelakuin ini buat Ellena," sengit Athena. "Kalau bisa milih, aku lebih milih nabrak kamu sampai kamu terbaring di rumah sakit, dan aku pakai alasan itu ke Ellena buat pergi ke rumahnya tanpa kamu."
Darrel mendengus geli. "Oke. Ngelihat usahamu ngeyakinin aku, kayaknya aku nggak bisa nolak."
Athena mendengus kasar. "Kamu ikut atau nggak, itu nggak ngefek buat aku, asal kamu tahu," ketusnya.
Darrel mengangguk. "Nggak ngefek buat kamu, tapi buat Ellena," ia mengingatkan.
Athena tak membalas, tapi gadis itu tampak gusar ketika bangkit dari duduknya dan naik ke kamar mereka. Ah, lebih tepatnya, kamar Darrel yang saat ini direbut gadis itu.
***
Setelah seharian itu Athena dan Ellena menghabiskan waktu berjalan-jalan ke kawasan puncak, mengunjungi tempat-tempat wisata di list mereka, mereka kembali ke rumah Zane. Athena memperhatikan Ellena yang tak berhenti tersenyum ketika melihat-lihat foto di kamera yang dibawanya tadi.
Sementara Ellena sibuk melihat-lihat foto itu, Darrel dan Zane pergi ke ruang kerja Zane. Athena tadinya tak mau ikut, tapi ia penasaran juga, apa rencana mereka setelah ini. Bagaimanapun, cepat atau lambat, mereka harus segera berhadapan dengan Red Dragon.
Ketika Athena memasuki ruang kerja Zane, kedua pria itu menatapnya. Zane tak mengatakan apa pun, sementara Darrel sudah menyerangnya, "Kamu mau ngapain di sini?"
Athena mengangkat dagu. "Aku perlu tahu rencanamu tentang Red Dragon."
Darrel mendengus kasar. "Kenapa? Kamu takut mereka bakal berhasil nyulik kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm With You (End)
Non-FictionMeskipun Zane mencintai Ellena, ia harus melepsakan gadis itu karena tidak ingin menyakitinya. Tapi siapa sangka, takdir justru kembali menyeretnya pada gadis itu, seolah tahu perasaan Zane padanya tak sedikit pun berubah sejak mereka berpisah lima...