Bab 80 - Pernikahan Resmi

794 113 35
                                    

Pernikahan Resmi

Setelah satu minggu berlalu tanpa kabar kapan Athena ingin pernikahan mereka dilangsungkan, Darrel tak perlu berpikir panjang untuk menyelenggarakan pernikahannya minggu depan dan meminta Ando mengurus semuanya.

Darrel berencana pergi ke rumah Zane dan menyampaikan kabar itu langsung pada Athena, dan tentu saja, Ellena. Melihat bagaimana Ellena baik-baik saja di rumah itu, gadis itu sepertinya tak tahu apa pun.

Darrel baru saja menyalakan laptop ketika pintu ruang kerjanya terbuka dan Roman masuk ke ruangan itu.

"Jadi, kapan Athena ingin acara pernikahannya dilangsungkan?" tanya Roman seraya duduk di sofa di depan meja kerjanya.

"Kamu yang paling tahu gimana Athena," balas Darrel.

"Kalian harus menikah secepat mungkin, kamu tahu itu, kan?" sebut Roman.

Darrel mengangguk. "Minggu depan."

Roman mengangguk puas.

"Apa Ellena baik-baik saja?" tanya Roman lagi.

Darrel mengangguk lagi. "Kayaknya mereka nggak ngasih tahu Ellena tentang masalah ini."

Roman mendesah berat. "Memang lebih baik Ellena nggak tahu," ucapnya muram.

"Kamu nggak mau ketemu Athena atau Ellena?" tawar Darrel.

Roman tersenyum getir. "Untuk apa? Ellena mungkin nggak ingat aku dan Athena ... sekarang dia pasti sangat membenci papanya ini."

Darrel mengangguk-angguk. "Dan jangan lupa kesepakatan kita."

Roman mengangguk. "Kamu juga, tepati janjimu."

Darrel mengangguk juga. Ia hanya harus memberikan kehidupan baru bagi Athena. Itu sama sekali tidak sulit. Justru kesulitan terbesar Darrel adalah gadis itu sendiri.

Dia benar-benar berbahaya, gila, sulit ditebak, dan keras kepala luar biasa. Tapi yah, setidaknya dia cantik. Darrel tentu tidak akan malu sedikit pun menikah dengan gadis itu. Cantik, cerdas, dokter. Kecuali mulut pedas dan sikap keras kepalanya, Athena mungkin sempurna sebagai calon istri idaman. Sayangnya, gadis itu sepertinya tak bisa hidup tanpa mulut pedas dan sikap keras kepalanya itu.

Darrel bahkan sudah tak bisa menghitung lagi berapa kali dia kabur. Tapi hebatnya, begitu Darrel menemukannya, dia akan berkata bahwa dia ada di sana sebagai dokter relawan. Dia dan seribu alasan menyebalkannya.

***

Athena baru saja melewatkan satu minggu yang tenang setelah insiden kedatangan Darrel minggu lalu. Tapi pagi itu, ia mendapati pria itu datang dengan sebuket besar bunga, sudah seperti kurir pengirim bunga saja.

Athena sudah akan mengusir Darrel, tapi Ellena telanjur melihat Darrel dan mempersilakan Darrel masuk. Zane yang tampak terburu-buru keluar dari ruang kerjanya, –mungkin ia melihat dari pikiran Athena atau Ellena, akhirnya melihat kedatangan Darrel dan seketika menyipitkan mata tak suka.

Begitu Ellena meninggalkan ruang tamu untuk mengambilkan minum, Zane bergegas menghampiri Darrel dan mencengkeram kerah kemejanya.

"Kamu mau mati?" sengit Zane.

Darrel tersenyum. "Kalau aku mati di sini, istrimu bakal shock. Kamu nggak pa-pa?"

Athena, meskipun dia ingin sekali mencekik Darrel di sana, tapi ia menarik Zane menjauh dari Darrel.

"Jangan buang tenagamu ngurusin bajingan kayak dia," Athena berkata, tak berusaha memelankan suaranya agar Darrel bisa mendengar. Tapi, pria itu malah tersenyum geli.

I'm With You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang