Bab 92 - Pengakuan Cinta

1K 130 59
                                    

Pengakuan Cinta

Zelo benar-benar terkejut ketika mendapati apa saja yang terjadi di sana tanpa diketahuinya. Tidak hanya masalah Athena, tapi juga Ellena, yang sudah mengetahui tentang masa lalunya. Menghadapi semua itu bersamaan, Zelo tak bisa membayangkan betapa beratnya itu bagi Zane.

"Sekarang udah mendingan," Zane berkata. "Veryn udah di sini juga. Kamu juga tahu, Athena sama Ellena selalu bisa senyum selama ada Veryn. Dia bisa ngehibur Athena dengan cara yang aku ataupun Ellena nggak bisa."

Zelo mendesah berat, menepuk bahu kakaknya. "Aku juga bakal bantuin kamu ngeberesin masalah Red Dragon."

Zane menatap Zelo protes sebagai balasannya.

"Ada gengnya Darrel, juga Black Dragon. Kita harus segera bergerak, Zane," Zelo berkata.

Zane masih tak setuju. Ia tak terlalu suka jika Zelo terlibat.

"Darrel sekarang lagi nggak kayak dia yang biasanya, kamu nggak perlu ngawatirin dia bakal manfaatin aku atau Veryn," Zelo menenangkan Zane.

"Tapi, tetap aja ..."

"Zane," sela Zelo. "Kamu nggak lihat apa aja isi kepalanya Darrel?"

Zane berdehem. Tentu saja kakaknya itu tahu. Betapa putus asa dan frustrasinya Darrel, karena Athena.

"Sejak kapan dia kayak gitu?" Zelo tak dapat mencegah rasa penasarannya.

"Aku juga nggak tahu," jawab Zane. " Dulu sebelum mereka nikah, bahkan pas mereka nikah, aku sama sekali nggak lihat tanda-tanda kalau dia ... ehm, suka sama Athena, atau peduli sama Athena. Dia selalu ngomong kasar tentang Athena. Tapi waktu itu, pas mereka udah nikah, dan dia ngelihat aku dekat sama Athena ... itu pertama kalinya, tapi ... apa itu masuk akal?

"Maksudku, kalau dia emang suka sama Athena, gimana bisa perasaannya berubah secepat itu? Dia bahkan ngancam aku dia bakal nyiksa Athena. Jadi, aku juga nggak ngerti kenapa dia tiba-tiba jadi kayak gini."

"Gimana kalau dia udah suka sama Athena jauh sebelum hari ini?" Suara Ronnie itu membuat Zane dan Zelo menoleh ke pintu ruang kerja Zane. Gadis itu baru saja masuk ke ruangan itu setelah bergabung sebentar dengan para gadis tadi.

"Apa maksudmu?" tuntut Zane.

"Ya, kayak yang aku ucapin tadi. Gimana kalau dia udah suka sama Athena sebelum hari ini? Kalian juga tahu kan, dia udah lama kenal sama Athena. Dan Zane, kamu bilang, sebelum ini Darrel diam-diam ngelindungin Athena, kan? Di depan Athena, dia bersikap kasar, tapi di belakang Athena, tanpa sepengetahuan Athena, dia ngelindungin Athena," urai Ronnie.

"Dia ngelakuin itu karena perintah dari ayahnya," Zane mendebat.

"Kalau gitu, coba cari tahu lebih jauh lagi tentang itu, apa sebenarnya alasan dia ngelindungi Athena selama ini? Apa benar cuma karena perintah ayahnya? Atau yang lainnya? Kamu bisa baca pikiran dia, kan? Kamu bisa tanya ke dia dan lihat sendiri kebenarannya," ucap Ronnie.

Ketika Zelo datang ke pernikahan Athena dan Darrel dulu, Zane memang sudah mengatakan jika yang lain sudah tahu tentang kemampuan pikiran mereka, tapi ia sama sekali tidak menyangka, mereka akan beradaptasi dan bahkan dengan mudah terbiasa akan itu. Seolah itu kemampuan yang biasa dimiliki seseorang.

Seperti biasanya, memang agen organisasi tidak pernah mengecewakannya. Tentang masalah ini juga.

"Aku bakal nyari tahu tentang itu," Zelo mengajukan diri.

"Zel," Zane protes.

Zelo tersenyum. "Dia yang ngejamin keselamatanku di sini," katanya.

Zane mendesah berat. "Tapi, tetap aja ..."

I'm With You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang