Bab 32 - Empty Memory

872 129 19
                                    

Empty Memory

Ellena mengernyit ketika ia seolah mendengar suara Zane,

"Kamu suka di sini?"

Ellena menoleh dan tak mendapati apa pun selain keramaian.

"Ellena, ayo!" Suara Veryn itu mengembalikan fokus Ellena.

Ellena mengangguk, membiarkan Veryn menggandeng tangannya, menyeretnya ke sana kemari. Di belakang mereka, Zelo, Ronnie, dan Matt mengikuti tanpa protes. Ellena tidak keberatan. Justru, ia senang, karena keberadaan Veryn di sampingnya mampu melepaskan pikirannya dari Zane.

Seolah mengerti betapa Ellena membutuhkan kehadiran Veryn di sisinya, Veryn nyaris sempurna mengabaikan Zelo sejak tadi dan lebih fokus pada Ellena. Tapi toh, Zelo tak sekali pun protes. Dalam pikirannya, Ellena mengucapkan terima kasih atas pengertian Zelo. Saat tatapan mereka tak sengaja bertemu, Zelo tersenyum kecil.

Sejak kapan anak itu menjadi sedewasa ini?

"Ell, lihat deh!" seru Veryn tiba-tiba seraya menarik lengan Ellena. "Ya ampun, ini roti apa bantal? Gede amat."

Ellena menatap Veryn dan tersenyum geli melihat binar gembira di mata gadis itu yang tertuju pada tumpukan roti berukuran besar dengan bentuk bulat. Pizza Wheels dari nama yang dibaca Ellena di keranjangnya.

"Kita ada acara makan siang di tempat yang keren, jadi jangan banyak-banyak makan," Ronnie mengingatkan Veryn.

"Ini buat camilan di rumah, kok," Veryn membalas.

Camilan?

"Seminggu ini kamu udah lihat sendiri, apa yang dia sebut camilan," Zelo menanggapi dari belakang.

Veryn lantas berbalik untuk menatap Zelo dan memasang senyum manis. Ellena agak terkejut karena aksi tiba-tiba Veryn itu.

"Perasaan baru kemarin kamu bilang, cewek mandiri itu harus bisa ngebiayain hidupnya sendiri, tanpa bantuan cowoknya," Zelo berkata.

"Tapi, kamu kan bukan cowokku," sahut Veryn. "Kamu suamiku. Beda, dong. Perlu aku cariin perbedaan maknanya dari kamus juga?"

Zelo mendengus. "Pilih aja mana yang kamu pengen. Asal ntar kamu habisin aja."

Veryn seketika bersorak, lalu mengajak Ellena dan Ronnie memilih roti yang mereka inginkan.

"Aku yang traktir. Dibayarin Zelo," gadis itu berkata dengan entengnya.

Ellena yang tadinya hanya mengambil almond croissant, seketika mendapat pelototan Veryn.

"Mana cukup ini buat camilan?" protes gadis itu seraya mengambil sebuah pizza wheels lagi untuk Ellena. Hal yang sama terjadi pada Ronnie. Ia bahkan membelikan beberapa roti juga untuk Matt.

Veryn lalu menarik Zelo mendekat dan meminta pria itu membayar untuknya.

"Kamu sama Ronnie kan harus kerja keras jagain Ellena, jadi kalian butuh stok makanan buat recharge energi," Veryn beralasan saat memberikan sekantong roti kepada Matt.

Matt menatap Zelo, meminta bantuan.

Zelo mendesah pelan. "Veryn, ini ..."

"Zelo," Veryn memotong kalimat Zelo, membuat pria itu menatapnya. "Makasih," ucap Veryn seraya tersenyum pada suaminya itu, sebelum menyorongkan sekantong roti di tangannya pada Matt.

Gadis itu memutar tubuh dan kembali menatap Ellena. "Ayo lanjut lagi. Di depan sana kayaknya ada yang bagus, tuh."

Ellena tak dapat menahan senyum saat mengangguk.

I'm With You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang