27

7.1K 580 26
                                    

Eh...sudah follow akun wp saya belum? Kalau belum di follow ya...kalau sudah makasih.😊😊😊
.
.

Setahun sudah waktu berlalu. Setahun juga Ara tinggal di Malaysia. Selama ini ia tidak pernah balik ke Indonesia, bukan tak rindu, namun ia ingin merasakan bagaimana rasanya terpisah dengan keluarga selama setahun. Puasa, hari Raya ia lakukan di negeri orang. Ara sudah menjadi wanita yang lebih dewasa, ia juga sudah mulai terbiasa melakukan hal-hal sendirian, Ara benar-benar sudah berubah menjadi wanita yang dewasa.

Sudah setahun Ara berteman dengan Haris, mereka semakin akrab, bahkan sering menghabiskan waktu bersama jika ada waktu luang.  Kedekatan Haris dengan Ara membuat Haris diam-diam menyukai Ara, menimbulkan rasa suka dan bahkan diam-diam Haris menyebut nama Ara disetiap doa-doa nya, ia sangat berharap agar mereka dipersatukan dalam ikatan halal. Haris ingin Ara lah yang akan menjadi istrinya, sifat Ara yang baik dan perhatian membuat Haris luluh, ditambah lagi Ara adalah wanita yang cantik, kecantikan yang Ara miliki membuat Haris terpikat, Haris memperjuangkan Ara lewat doa, dan ia berniat untuk melamar Ara dalam waktu dekat ini.

Saat ini Haris dan Ara sedang berada di sebuah kafe yang ada disini. Sudah hampir setengah jam mereka bersantai di Kafe itu. Mereka keluar hanya ingin sekedar minum kopi saja, karena bosan tidak ada kerjaan di rumah.

"Besok orang tua kamu jadi datang gak?"

"In Syaa Allah jadi. Ugh...sudah tidak sabar bertemu mereka, aku sangat merindukan mereka Bang"

"Boleh tak saya bertemu mereka? Saya ingin melamar kamu Kiara Alifa" ucap Haris. Ara terdiam sambil menatap Haris, kaget dengan ucapan yang baru saja Haris katakan.

"Saya menyukai kamu Ara. Saya ingin melamar kamu untuk dijadikan pendamping hidup. Bersediakah kamu menemaniku membangun sebuah keluarga yang sakinah mawaddah warahmah? bersediakah kamu menjadi pendampingku? Saya ingin kamu Ra, ingin menjadikan kamu pendamping hidup untuk selamanya, jika Allah mengizinkan nya" Ara masih terdiam kaku mencerna setiap kata-kata yang keluar dari mulut Haris

"Aa...abang menyukai ku?"

"Iya saya menyukai kamu"

"A...aku tidak bisa berkata apa-apa Bang...sungguh ini membuat ku kaget...Abang beneran?"

"Iya saya serius dengan ucapan saya, saya tak nak menjadikan kamu pacar Ra, tapi saya nak kamu jadi istri saya!"

"Ya Allah...seperti mimpi Bang...huh...bingung, deg-degan, senang, jadi satu...Ara tidak tau mau berkata apa?"

"Saya serius Ara"

"Bismillah datanglah Bang. Ara tunggu" jawab Ara

"Benarkah?"

"Iya, datanglah, temui Ayah"

"Alhamdulillah...Semoga kamu menerimanya Ra"

"In Syaa Allah...kalau berjodoh pasti Allah satukan Bang" Ara tersenyum sambil menatap Haris yang ada di sampingnya.

******

Siapakah aku jika menerimanya? Siapakah aku menjadi seorang istri? Bersediakah aku untuk menetap di sini? Siapakah aku?

Sungguh begitu banyak pertanyaan yang timbul di pikiran, akupun tidak tau apakah aku siap, tapi jika sudah waktunya, aku pasti menerima lamarannya. Masih ada seharian memikirkan tentang ini, dan yang pasti, aku sangat membutuhkan bantuan Allah, aku perlu curhat denganNya malam ini.

Besok Bunda, Ayah dan orang tua Aqila datang untuk menjenguk kami. Aku sudah tidak sabar lagi ingin bertemu mereka, ada banyak hal yang ingin aku ceritakan, meski kami sering bicara lewat telpon, namun rasanya beda kalau tidak bicara secara langsung.

Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang