Terkadang kita perlu merasakan kecewa,
Agar tidak lagi berharap lebih kepada manusia💔💔💔
Ara dan Aqila sedang sarapan sebelum pergi ke kampus, begitulah mereka setiap pagi, mengisi perut sebelum berangkat ke kampus. Ara pun sudah terbiasa menyiapkan makanan untuk mereka berdua, setiap selesai sholat subuh, Ara langsung saja ke dapur.
"Tugas Encik Ilman sudah?"
"Sudah lah...pulang dari kampus kemarin aku langsung ngerjakannya, jangan sampai masa lalu terulang lagi"
"Jera ya di keluarkan?"
"Iyalah, cukup Abang saja yang pernah mngeluarkan saat jam pelajaran" jawab Ara sambil menyantap nasi goreng
Setelah selesai makan, mereka berdua bergegas pergi menuju kampus. Ara dan Aqila sudah bersiap-siap untuk pergi ke Kampus, dan tinggal pergi saja lagi.
"Ara..." ucap Rani yang menghampiri Ara, namun ia tidak sendiri, ada anak-anaknya yang ikut menghampiri Ara.
"Mama?"
"Kami sekeluarga nak pamit sama kamu, kami nak pergi, dan kembali ke Korea. Mama minta maaf jika ada salah sama kamu Ra, Mama minta maaf jika keluarga Mama ada salah, Mama tak boleh tinggal kat sini, Mama selalu saja teringat arwah Ra, Mama tak kuat jika harus menetap disini, makanya Mama memutuskan untuk kembali je ke Korea"
"Mama...Mama dan keluarga gak ada salah jika pun ada Ara pasti maafin. Ara pun mau minta maaf jika ada salah Ma...jika itu yang terbaik Ara tidak bisa menghalang Mama dan keluarga pergi, Mama jangan lupakan Ara ya, nanti kalau ada waktu jenguklah Ara, atau mampir ke rumah Ara yang di Indonesia"
"In Syaa Allah sayang. Baik-baik di sini ya, Mama doakan semoga Ara segera mendapatkan kebahagiaan, semoga ada pria yang lebih baik untuk Ara, semoga Ara segera dipertemukan dengan jodoh terbaik yang Allah siapkan, Ara dah benda yang lepas lupakan, kalau dah ikhlas In Syaa Allah hati tenang"
"Aamiin Ma...makasih doanya"
"Dah kenal sama dia?"
"Dah tau Joon Ma? Ara kaget melihat dia Ma, Ara kira Abang, nak sangat Ara peluk jika itu Abang"
"Iya dia sangat mirip dengan Haris Ra, tapi perangi beza, nih agak teruk perangainya"
"Is...Mama nih tak lah" ucap Joon
"Mia...jangan lupa Aunty ya, nanti jenguk Aunty disini" ucap Ara
"Iya aunty"
"Ra...Qil...kami sekeluarga pamit ya, jaga diri baik-baik"
"Iya Ma"
"Akak pun pamit Ra, semoga segera lulus kuliah" ucap Gea
"Aamiin Kak"
"Kalau je waktu ai banyak ket sini, pastilah ai deketi awak"
"Hei...jangan macam-macam Joon, Ara juga nak kamu deketin ya" ucap Rani
"Dia nih playboy Ra, beza dengan Abang nya, syukuri kita dah nak pergi, kalau tak, bisa-bisa kamu yang di ganggu nya" ucap Gea
"Dah kami nak pamit ya Ra, nanti kalau lama-lama kat sini dia jatuh hati sama kamu, jangan sampai kamu dapat suami perangai macam anak Mama nih. Mama pamit dulu jaga diri elok-elok ya. Aqila juga jaga diri"
"Iya Ma"
"Hati-hati Ma"
"Kirim salam untuk Ayah"
"Iya Ra. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab mereka berdua
"Beneran mirip ya Ra, seperti gak ada bedanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)
Fiksi RemajaDILARANG PLAGIAT! PLAGIAT MINGGIR! HARGAI KARYA ORANG JIKA KAMU INGIN DIHARGAI JIKA TERDAPAT KESAMAAN DALAM NAMA TOKOH, TEMPAT, KATA-KATA DAN ALUR ITU UNSUR TIDAK KESENGAJAAN CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA Sequel dari Cerita TAKDIR KU MENJAD...