Dia?

8.3K 593 18
                                    


Menyibukkan diri adalah cara terbaik untuk mengalihkan rasa sakit yang ada meski hanya sementara setidaknya hati tidak melulu berkutat dengan kesedihan
~Ara~

💔💔💔

Libur kali ini Ara dan Aqila hanya diam di rumah, bersantai dan menonton TV di ruang tamu. TV salah satu obat kejenuhan mereka, tidak ada kegiatan lain mereka pasti menonton TV.

"Mau banget ketemu Kak Mira langsung, kapan Allah kabulkan ya" ucap Ara

"Sama aku juga mau ketemu dia, mau foto bersama, mau salaman"

Tok...tok...

"Biar aku yang bukakan pintu" Ara beranjak menuju pintu.

Ara terdiam menatap orang yang ada di depanya, orang itu tersenyum pada Ara, tapi Ara terus menatapnya, orang itu ia rindukan, wajahnya mengingatkan Ara dengan orang yang sudah seminggu pergi.

"Tak payah tengok ai macem tu, ai tau ai memang handsome"

"Awak siapa?" tanya Ara

"Ini makanan dari Mama" ucapnya sambil menyodorkan sebuah rantang makanan

"Mama mana?"

"Eh...lupa pula Mama mana, Mama sebelah lah...kelakar awak ni ye lupa Mama pula"

"Oh Mama iya-iya. Makasih ya"

"Sama-sama" ucapnya beranjak pergi

"Kamu siapa?"

"Eh...lupa pula nak kenalkan diri, ai Joon adik Bang Haris"

"Tapi kenapa wajah kalian mirip?"

"Memanglah ai ni kembarannya"

"Kembaran? Abang tidak pernah cerita kalau dia punya kembaran, tapi dia cerita punya adik"

"Inilah adiknya handsome kan? Dah ai nak pulang, jangan lupa hantar balik rantang tu" ucapnya sambil beranjak pergi. Ara masih terdiam sambil menatapnya. Pria itu memang sangat mirip dengan Haris, ia tak menyangka Haris memiliki kembaran.

"Kamu mengingatkan ku dengan Abang, andai kamu itu Abang, sungguh bahagia sekali aku kamu kembali, namun...Abang dan kamu bukan orang yang sama"

Setelah lama berdiam di depan pintu, Ara kembali masuk ke dalam.

Ara duduk sambil memegang rantang, nasi, tiba-tiba Ara terdiam, termenung. Kedatangan Joon mengingatkan Ara dengan Haris.

"Siapa Ra?" tanya Aqila, namun ia hanya diam

"Ara..."

"Eh...apa?"

"Termenung apa? Tuh yang tadi siapa?"

"Joon"

"Siapa Joon?"

"Ternyata Abang punya kembaran Qil, nah si Joon tu lah kembarannya, mirip banget sama Abang Qil, tapi cara bicaranya agak kasar, aku melihatnya sampai tidak berkedip Qil, aku kira dia Abang, atau halusinasi ku saja"

"Beneran? Mana dia mau liat"

"Sudah pulang, kamu mau tau apa dia kata sebelum pergi? Jangan lupa hantar balik rantang ini, is...kaya aku orang pelupa"

"Mama yang ngasih Ra?"

"Iya Mama, mau makan sekarang gak?"

"Kamu lapar?"

"Kalau mencium bau lapar Qil"

"Langsung makan aja kita Ra. Aku cuci tangan dulu" ucap Aqila

Ara dan Aqila menyantap makanan yang Joon berikan, mereka berdua sangat menikmatinya. Rani memang sering mengantarkan makanan untuk mereka berdua, kadang juga Ara yang memberikan makanan pada keluarga Haris.

Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang