29

7.5K 635 36
                                    

Sebelum baca tekan Bintang dulu, biar saya rajin Up. Untuk yang sudah makasih🤗
.
.

Hari ini Ara terpaksa kuliah dan meninggalkan orang tuanya yang masih di rumah, sebenarnya ia males untuk kuliah karena ingin menghabiskan waktunya bersama keluarga, namun mau tidak mau ia tetap juga masuk kuliah

Ara seperti mempunyai semangat baru, mungkin karena sebentar lagi ia akan menikah. Tidak lama lagi Ara akan melepas masa kesendiriannya, dua bulan lagi Ara dan Haris akan mengadakan acara pernikahan yang akan dilaksanakan di Malaysia, untuk resepsi nanti, mereka akan mengadakannya di Indonesia, tepatnya di hotel yang ada di Bandung. Masih ada waktu dua bulan untuk mempersiapkan segalanya.

"Amboi...senyum-senyum sendiri, termenung apa tu?"

"Gak apa-apa" jawab Ara

"Tak mungkin, dari tadi ai perhatikan awak senyum-senyum, apa hal membuat Kiara Alifa senyum-senyum sendiri? Ai penasaran"

"Enggak kok...eh tuh Encik datang" ucap Ara. Sofia langsung duduk manis.

"Pagi!"

"Pagi"

"Ada tugas kan?"

"Ada..."

"Kumpulkan!"

"Ada tugas Qil?" tanya Ara

"Iya, tugas yang disuruh mencari di web"

"Ya Allah...lupa...kenapa sampai lupa..." Ara menepuk dahinya. Ia benar-benar melupakan tugasnya.

"Ha...mampus kamu Ra...kena hukum calon suami kamu" bisik Aqila.

"Ya Allah...macem mana bisa lupa, is..."

Semua mahasiswa yang ada dikelas Ara mengumpulkan tugas mereka, sedangkan Ara ia duduk sambil menundukkan kepalanya.

"Ada yang tidak ngumpul?" tanya Haris

"Saya Encik" dengan berat hati Ara mengangkat tangannya. Ia benar-benar malu. Haris menggelengkan kepalanya, tidak menyangka Ara melupakan tugasnya.

"Keluar!" ucap Haris

Ara menurut apa kata Haris, lalu segera beranjak pergi meninggalkan kelasnya, ini yang pertama kalinya ia lupa tugas yang Haris berikan.

Ara pergi menuju kantin kampus, ia ingin menenangkan pikirannya.

"Nak minum apa?"

"Biasa Cik" jawab Ara pada pelayan kantin

"Oke, tunggu ye"

"Hai..."

"Iya?"

"Apa hal tak masuk?"

"Kamu sendiri?"

"Kami jam kosong"

"Aku dikeluarkan gara-gara lupa ngerjakan tugas"

"What? Kamu lupa? Tumben, saya kira kamu tidak bisa lupa, kata anak-anak kamu orang yang disiplin, pintar lagi"

"Itulah penyakit manusia, lupa bahkan kamu juga bisa lupakan?"

"Iya sih" jawab seorang wanita yang ada di depannya. Tidak hanya teman satu kelasnya yang Ara kenal, kelas-kelas lainnya juga ia kenal, bahkan hampir semua Fakultas yang ada dikampus itu ada yang Ara kenal.

"Pelajaran siapa?"

"Encik Haris"

"Wow...pantas saja. Ai dah tiga kali keluar masa pelajaran Encik Haris"

Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang